05

44 26 13
                                    

"karna lo sekarang milik gue, lo harus turutin apa yang gue mau, ngerti?"  ucap Alaska membuat Deyra hanya menganguk, sedangkan Alaska hanya berdiri memperhatikan gadis cantik di depan nya.

“ka bukannya hari ini lo ada jadwal ngeliling, takutnya adik kelas banyak yang bolos,”  ucap Farhan ketua kelas IPA 1.

“gue bakal ngeliling asal babu gue juga ikut,”  ucap Alaska membuat Deyra memberhentikan aktifitas nya, Alaska tersenyum puas menatap ekspresi gadis didepan nya.

“yah terserah lo, bukan urusan gue ini,”  ucap Farhan pergi dari hadapan Alaska dan Deyra.

Kini Alaska dan Deyra berjalan beriringan membuat nya ditatap banyak penghuni sekolah, Deyra menundukan kepala nya karna malu, ia menjadi pusat perhatian adik kelas dan teman seankgatan nya, sedangkan Alaska berjalan santai walau jadi tatapan kaum hawa.

Setelah berjam-jam hanya berkeliling mencari murid yang bolos, mata Deyra menangkap 6 pemuda yang hendak bolos, mereka memanjat tembok belakang sekolah agar bisa bolos, Deyra berlari menghampiri keenam pemuda itu, melihat lelaki yang membuat nya selalu kesal.

“lo mau coba kabur?”  Ucap Deyra angkat bicara membuat keenam pemuda itu terdiam menatap Deyra yang tengah berkacak pinggang didepan nya.

Rey mulai turun dari tembok berdiri dihadapan Deyra, sedangkan Alaska berdiri disamping Deyra sambil melipat kedua lengan nya diatas dada.

“oh jadi babu nya Alaska sekarang cewe gatel ini? Bukan sahabat nya yang idiot semua?!” ucap Rey dengan nada tinggi sambil menatap Deyra didepan nya, ntah mengapa hampir semua teman seangkatan nya mengatakan Deyra cewe gatel, Deyra berusaha tegas didepan Rey yang sedang merendahkan nya.

“kalo iya kenapa? Masalah buat lo?” sarkas Alaska ketika Deyra hendak menjawab ucapan dari Rey, Deyra hanya diam ia ingin sekali menutup mulut Alaska, tapi ia mengurungkan niat nya dan lebih memilih untuk diam saja.
 

***

Sore ini cuaca sangat tidak mendukung, Alaska dan Deyra keluar dari kelas berbarengan, mungkin sebentar lagi akan turun hujan,  jadi Deyra memutuskan untuk memakai payung dan berjalan kaki, ketika hendak keluar dari gerbang sekolah lengan Deyra ditarik oleh seseorang hingga hampir saja ia jatoh kebelakang,  Deyra menoleh, Rey tengah berdiri tegak dibelakang nya sambil menggendong tas hitam milik nya.

“apa-apaan sih lo tarik-tarik,”  ucap Deyra melepaskan lengan Rey dari pergelangan tangan nya. Rey menggaruk belakang lehernya yang tak gatal, pandangan nya mengalih kepayung biru navy milik Deyra.

“lo pulang bareng gue aja, mau?”  tawar Rey membuat Deyra menatap lelaki didepan nya.

“haha kesambet apa lo sampe mau ngajakin gue pulang,”  ucap Deyra tertawa histeris membuat Rey mengerutkan keningnya. Alaska mulai menyusul Deyra dan menarik lengan nya kearah parkiran, membuat Deyra hanya diam meringis kesakitan. Rey menatap tingkah Alaska yang memakaikan helm keatas kepala milik Deyra lengan mungil Deyra mengusap wajah nya yang terkana air hujan.

Sedangkan Rey hanya diam didepan gerbang sekolah menatap kepergian kedua pemuda itu yang sudah jauh dari sekolah.

“lo bikin perasaan gue bertanya- tanya,” gumam Rey mengusap wajah nya, ia mulai mengambil motor ninja yang terparkir di dekat kedai kopi dekat sekolah.

**

Uhuk...uhuk...

 
Suara batuk terdengar didalam sebuah ruangan khusus milik Lukman, Rudy selaku asisten pribadi nya mulai memasuki ruangan untuk memeriksa keadaan Lukman yang sedang tidak baik.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang