15

21 14 4
                                    

Feya kembali keruangan, Deyra sudah tenggelam dalam mimpinya, Feya mengambil ponselnya dan menelfon seseorang untuk segera datang kerumah sakit, Feya ada urusan mendadak tidak tega jika ia harus meninggalkan Deyra sendiri dirumah sakit, maka dari itu ia menyuruh  Alaska untuk menemani Deyra.

Beberapa jam seseorang yang ditunggu belum juga datang hingga rasa ngantuk dan lelah Feya mulai terasa membuatnya malah tertidur disofa.

Cklek....

 

“Asalamualaikum,” ucap seseorang  membuka pintu dengan pelan, Feya terbangun lalu mengalihkan pandangannya kearah pintu, Alaska berdiri didepan pintu sambil menatap kearah Feya yang sedang duduk dan menyeimbangkan kesadarannya, baju seragam berantakan rambut yang juga sangat berantakan dan banyaknya luka lebam diwajahnya,

“Aska, kamu kenapa? Ko berantakan gitu?” tanya Feya mulai bangkit  karna kaget melihat penampilan Alaska yang sangat betantakan.

“ngga tan, Aska gaapa-apa,” jawab Alaska menggaruk tengkunga yang tak gatal, Feya hanya mengangguk walau ia ingin sekali bertanya-tanya, tapi urusannya pun tidak bisa ia tinggalkan begitu saja.

“yasudah ka, tante titip Deyra bentar  yah,” ucap Feya yang dijawab anggukan oleh Alaska, ia mulai  berjalan kearah kursi disamping  brangkar, lalu menduduki tubuhnya yang terasa sangat lemas, melihat Deyra yang terlihat pucet membuat  Alaska jadi ngantuk karna ntah ia harus melakukan aktifitas apa.

Alaska terus memegangi ujung bibirnya yang terasa perih, ia mengambil ponsel nya didalam saku celana. membuka beberapa aplikasi disana.

Juna
Ka, nanti malem kita mau nongki dimarkas, lo ikutlah, si Iqbal kan hari ini ultah

                                                     Anda
                                             Hm....

Juna
gue denger dari Aisya kalo Deyra sakit, dan dirawat salam yah dari gue buat dia.

Rad

Alaska mulai memasukan ponselnya kedalam saku celananya, ia mulai bangkit untuk segera melaksaknakan sholat maghrib, setelah itu ia akan pergi kemarkas manghampiri keemapat sahabatnya.

Lelaki ini tengah membersihkan tubuhnya dengan berwudhu, ia dapat merasakan betapa tenang hatinya ketika mendengar suara Azan yang berkumandang, Alaska sudah siap dengan baju kaos bersih, serta sarung ditambah peci hitam yang melingkar dikepalanya, masih ada beberapa helai rambut yang mengenai alisnya.

Setelah melaksanakan sholat berjamaah, Alaska segera keluar untuk menemani Deyra kembali, tapi belum sempat kakinya melangkah keluar, ia mendengar dengan jelas apa yang sedang para pemuda itu omongkan,

"Orang yang egois itu akan selalu lari dari masalah,"  itu yang Alaska  dengar dari para pemuda didalam musola.

Lelaki itu memasuki pintu ruangan yang terdengar lantunan ayat suci Al-qur'an yang sedang Deyra bacakan, suara yang begitu merdu dan sangat tenang didengar.  "Sodakallahhul adzim." Setelah mengakhiri bacaannya, Deyra mencium Al-qur'an yang ia minta pada suster yang tadi memeriksa keadaannya, ia menyimpannya diatas nakas, pandangannya tertuju pada Alaska yang tengah berdiri didepan pintu.

"Aska ngapain disitu?" Ucap Deyra lembut, Alaska mulai sadar dari lamunannya dan mulai menghampiri  sang istri yang tengah menatapnya, Alaska duduk di tepi ranjang sambil menatap tajam kearah Deyra yang terlihat risih.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang