Happy Reading 🙌
Saat aku benar-benar memeluknya dengan sangat erat bisa kurasakan jika Jimin membalas pelukan ku. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang membuat ku merinding.
"Hana apa aku harus berhenti?Jika aku berhenti pasti aku bisa melakukan apapun yang ku inginkan"
"Jimin jangan bicara seperti itu. Aku tidak akan mengijinkan itu. Apa kah itu tidak penting bagi mu Jim? Perjuangan mu akan sia-sia Jim. Bagaimana perasaan penggemar mu nantinya?".
"Bagaimana dengan diri ku Hana?" Akupun bungkam. Terdiam sejenak. Kata-kata itu seperti tamparan keras bagi ku.
"Apa kamu tidak tahu Han aku benar-benar berjuang untuk hidup?Aku bahkan pernah berfikiran untuk mengakhiri hidup ku".
entah kenapa tubuh ku terasa sangat lemas kaki ku bahkan gemetar.
Ku lepaskan pelukan ku, ku tarik kerah baju Jimin "Kenapa kamu berpikiran seperti itu?Jimin kamu pengecut. Bagaimana orang-orang yang menyayangi mu Jim? Jika kau pergi begitu saja bagaimana perasaan meraka Jim. Kenapa orang-orang sangat mudah untuk meninggalkan seseorang di hidupnya. Jika itu benar apa kau akan pergi jauh dari ku? Kenapa orang-orang yang ku sayang selalu meninggalkan ku. Aku sangat mencintaimu Jim. Aku sangat merindukanmu Jim. Akupun sama seperti mu. Aku selalu mencari kabar mu. Bahkan aku selalu melihat mu tv. Menurut ku itu cara terbaik. Namun saat aku mendengar ucapan mu tadi aku sangat benci Jim-". Tidak terduga ketika aku bicara dengan panjang lebar tiba-tiba bibir tebal Jimin mencium bibir ku. Aku bisa rasakan bibirnya sangat lembut dan kenyal. Aku terbuai dengan ciuman nya. Aku mengikuti alurnya hingga aku memukul dada nya karena aku benar-benar kehabisan oksigen. Nafas kita berdua terengah-engah.
Jimin hanya menunduk, apa di takut karena sudah mencium tanpa ijin? Entah dorongan dari mana bibir ku ini mencium ganas bibir Jimin bahkan aku mengalungkan tangan ku dilehernya. Ini pertama kalinya aku merasakan jika Jimin sangat sexy bahkan ciumannya membuat ku tergila-gila.
Kami berjalan menuju kasur tanpa melepaskan tautan ini. Bahakan ciuman ini menjadi sangat agresif. Saat tubuh ku terjatuh ke atas kasur aku terhipnotis lagi aku menatap Jimin yang sedang berada di atas ku. Rambut hitamnya yang acak-acakan ditambah keringat nya yang membuat rambut sedikit basah.
"Hana aku yakin jika sekarang aku tidak terbawa oleh alkohol. Aku benar-benar sadar. Jadi apa kita mau mencobanya?" Ya aku menjawab nya dengan anggukan dan sedikit merasa malu. Dasar memang kau Hana, apa yang sudah kau lakukan? Kau benar-benar berdosa. Setan apa yang merasuki malam ini?.
"Apa kamu yakin Hana?Aku tidak ingin memaksa". Kenapa aku harus menunggu lama. Aku benar-benar menginginkan. Aku sangat tidak sabar. Di bawah sana rasanya sudah terasa aneh bagi ku.
"Aku ingin Jim" Dengan agresif nya aku membuka baju Jimin. Lalu aku membuka piama yang ku gunakan. Jimin mulai mencium ku lagi lalu ciuman itu turun ke bawah tepatnya di leher ku. Sumpah ini rasanya sangat nikmat. bibirmya menuju ke kuping ku ia menggigit kecil kuping ku. Deruh nafasnya membuat ku geli.
Skip......
Aku pikir hanyalah mimpi tapi itu salah. Aku terbangun bisa ku lihat disamping aku ada sosok pria tampan yang masih tertidur pulas. Aku tahu apa yang sudah ku lakukan bersama nya tadi malam ada hal yang gila. Pasti ini akan menjadi masalah. Aku melamun memikirkan nya. Hingga mata Jimin membuka lalu menatap ku dengan hangat. Ia menarik tubuh ku dengan tangan nya agar membuat aku dan dirinya semakin dekat.
"Hana bukankah malam tadi merupakan malam yang indah?" Aishh kenapa dia menanyakan hal bodoh. Aku sangat malu apalagi saat ini tubuh ku hanya terbungkus oleh selimut.
"Jadi ini pertama kalinya kamu melakukan?" tanya Jimin yang ku jawab dengan anggukan.
"Lalu kamu Jim? Apa sering melakukan ini?" Aku tahu dia pasti sebelumnya pernah melakukan ini. Ku pikir begitu karena tadi malam ia terlihat sangat handal bagi ku.
Dia tidak menjawabnya. Dia malah mencium ku.
"Jim jika terjadi sesuatu bagaimana Jim? Aku takut".
"Aku akan bertanggung jawab apa yang sudah kulakukan pada mu Hana. Ku mohon jangan khawatir dan percayalah pada ku".
Ding... Dong
Sialan siapa yang datang ke apartemen ku disaat-saat seperti ini.
Aku langsung saja berdiri namun aku merasa sakit yang luar biasa di bawah sana bahkan terasa nyeri dan sangat perih.
"Akh sakit... Jim cepat pakai pakaian mu" Ada apa ini. Bahkan untuk jalan saja sangat susah dan sakit.
Saat ku buka pintu itu ternyata Doyoung yang datang. Apa alasan dia mengunjungi ku?.
"Kenapa belum siap?Hari ini ada mata kuliah kan. Ayok. Kita akan telat nanti. Apa kau sakit Han? Kau terlihat lemas dan pucat bahkan rambut mu sangat lepek. Dasar jorok"
"Kurasa aku tidak bisa hadir untuk hari ini Doy. Tolong ijin kan ya"
"Jadi kau benar-benar sakit Han? Kalau begitu akan ku buat kan bubur untuk mu" Doyoung langsung saja masuk kedalam tanpa ijin.
"Tidak perlu. Sebaiknya kau kuliah. Ada aku disini" Doyoung terlihat sangat terkejut. Ia menatap ku seraya bertanya siapa pria yang ada di apartemen ku.
"Aku lupa tidak memberi tahu mu jika sepupu ku merupakan seorang idol. Pasti kau sudah tau kan Doy dia Jimin salah satu member BTS. Tolong rahasia kan ini. Dan kau tidak perlu mengkhawatirkan ku sebaiknya kau cepat berangkat ke kampus" Aku mendorong Doyoung untuk keluar dari apartemen ku. Ku tutup pintu apartemen ku. Aku menoleh kebelakang seraya merasa lega karena Doyoung sudah pergi.
"Jimin aku tidak menyuruh mu untuk keluar. Bagaimana jika ia curiga. Pasti akan menjadi masalah Jim"
"Masa bodo aku tidak peduli, yang ingin kutanyakan mengapa tadi mengatakan jika aku sepupu mu?"Dia mendekati ku dan terlihat sedikit marah.
"Lalu seharunya apa Jim?"
"Kekasih lah"
"Gila kau Jim. Dia temen kuliah ku bagaimana nanti jika satu kampus tahu?"
"Bagus dong?"
"Tidak!"
"Apa salah Han?"
"Aku masih ingin kuliah dengan tenang dan kamu masih memiliki perjalanan yang jauh untuk karir mu Jim".
"Baiklah. Karena aku tidak ingin merusak suasana dan mood hari ini jadi aku tidak akan marah. Tapi aku harus mendapatkan ciuman bagaimana?"
"Sudah cukup Jim. Aku ingin istirahat, aku merasa sangat lelah ditambah terasa sangat sakit di bawah sana" Hana berjalan perlahan diikuti oleh Jimin yang memperhatikan tiap langkah Jimin.
"Han apa sangat sakit?Apa kamu menyesal telah melakukan dengan ku?" Jujur jim sepertinya aku tidak menyesal. Ini murni juga keinginan ku. Bahkan kamu meminta ijin terlebih dahulu. Tapi dilubuk hati ku terdalam ada yang aku khawatir kan. Bagaimana bisa aku melakukan hubungan itu dengan seorang idol terkenal. Bukannya disini aku yang seperti jalang?wanita brengsek?.
"Tidak Jim"
"Tapi kamu terlihat tidak senang rupanya han"
"Bagaimana jika ada seseorang yang mengetahui nya Jim?"
Gak tau ini kenapa alurnya jadi ada 18+ nya dahh astagaa. Duh bingung bgt rasanya😪
Yaudah gapapa deh tetep nikmatin aja ya. Mau minta komen sama votenya dong.
KAMU SEDANG MEMBACA
FILTER | PJM
FanfictionGimana jadinya jika kamu sangat membenci seorang idol namun takdir malah menyatukan kalian berdua. "Aku akan menjadi apa saja untukmu Kau dapat memilih dan menggunakanku" - jimin 01 Oktober 2020 *Update tiap Senin/jumat* *Ongoing* *don't take it ser...