BAB 10

208 5 0
                                    

Satu tahun kemudian

"Sintia, kamu mau kemana?" Tanya seorang gadis mungil yang berlari terburu-buru mengejarku. Aku menyunggingkan senyum manis dan paling lebar yang pernah aku miliki kepadanya, terbawa oleh suasana hatiku saat ini. Beberapa orang menatap kami dengan tanda tanya dan sebagian hanya cuek bebek dan merasa terganggu.

"Sori banget Tis, aku punya urusan mendadak! Japoknya diundur besok, jam 4 sore gimana?" Tanyaku tanpa memalingkan wajah, gadis yang kupanggil "Tis" berhenti berlari, bisa kuduga dari hilangnya suara derap kaki yang mengikutiku.

"OKE!!! BESOK KU TUNGGU DI DEPAN KELAS!" Jerit Tisya, tapi aku tetap berlalu sambil berteriak oke untuk menjawab jeritannya. Selama satu tahun belakangan, aku sudah mulai melupakan bentuk wajah Andro yang sering sekali meneleponku, dia selalu megeluh rindu padaku. Hahaha! Dasar tu orang, setaun pisah aja udah rindu. Tanpa sadar bibirku tertarik sebelah. Andro, memang seorang laki-laki yang luar biasa. Insiden satu tahun yang lalu membuat nilainya di mataku bertambah, dan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

Kulalui tangga-tangga kampus dengan heboh, tidak kupedulikan bagaimana tatapan orang-orang yang kulalui, dan dengan segera aku berlari kearah sepeda motor merah mudaku. Sebuah sticker hellokitty yang menggunakan gaun pernikahan berwarna putih, terpampang dengan jelas di sepion kananku. Aku menghembuskan nafasku dengn kencang, pertanda bagiku untuk siap melawan angin. Segera kunyalakan mesin kendaraan dan berlalu dengan kecepatan 40 Km/jam. Buat apa cepat-cepat, toh jaraknya paling bisa ditempuh dengan 5 menit berkendara, dengan kecepatan 40km/jam tentunya.

Beberapa menit kemudian, dari kejauhan aku menemukan sebuah bangunan berwarna crem muda. Tulisan "The Coffe's", terampampang dengan begitu jelas. Aku memperlambat laju sepeda motorku dan memarkirnya sembarang. Buru-buru aku berlari masuk kedalam bangunan itu. Dengan sigap mataku mencari-cari sosok Andro, baiklah setidaknya orang yang serupa dengan Andro. Nihil!

Dengan gemas aku menekan-tekan layar HPku, mengirim pesan yang berisi protesan pada Andro. Kok tega amat Andro bohong sama aku? Sampai bilang sudah nungguin aku sedari tadi pula. Aku sampai membatalkan japok dengan mendadak lagi! Menyadarinya, aku mendesah sedikit lega. Untung aja si Tisya mau, coba kalau engga? Yang ada masalah tambah runyam.

Aku nyaris saja berbalik pulang, kalau saja hatiku tidak merintih kelaparan mengharapkan kehadiran Andro. Pada akhirnya aku mengalah, mengikuti bisikan hatiku untuk menunggu kedatangan Andro didalam kafe sambil bersenandung pelan mengikuti lagu sam smith - I'm not the only one. Belum selesai lagu I'm not the only one diputar, tiba-tiba lagu itu diganti dengan lagu yang tidak kukenal, tapi sering kudengar. Aku mencoba menerka-terka lirik dari lagu tersebut, rasanya lagu ini sangat romantis.

Guess it's true, I'm not good at a one-night stand

But I still need love' cause I'm just a man

These nights never seem to go to plan

I don't want you to leave, will you hold my hand?

Oh won't you stay with me?

'Cause you're all I need

This ain't love, it's clear to see

But darling, stay with me

Aku mengikuti lagu itu dengan mudah, mengingat liriknya yang sering diulang-ulang. Herannya begitu lagu ini selesai, lagu ini diputar ulagi, terus-menerus, tapi aku tidak keberatan, aku jadi menyukai lagu ini, kira-kira siapa pengarangnya ya?

Tanpa sengaja mataku menangkap sesosok pria dengan kemeja berwarna putih di sudut ruangan. Rambut hitamnya mengingatkanku pada lee min ho pada filemnya "city hunter". Alisnya tebal, dan kulitnya putih bersih, seperti kulitku. Aku terkejut saat menyadari matanya sedari tadi menatapku, mata coklat terangnya yang mengingatkanku dengan warna padang pasir, kemudian pria itu menyunggingkan senyum hangatnya yang membuat banyak gadis menglepar tak berdaya (termasuk aku sebenarnya). Lesung pipnya terpampang dengan begitu menggoda, apalagi hidung mancungnya yang indah. Astaga, apa dia salah mengira orang?

Menanti Cinta SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang