02

4.4K 510 22
                                    

©Masashi Kishimoto

.

.

.


Ingin melakukan penyelidikan mengenai Konoha, Sasuke kini justru kebingungan, dari mana dia mesti memulai nya? Pada akhirnya, Sasuke hanya berjalan dan membaur diantara para warga desa, toh dia tidak kenal banyak orang ini kan? Apalagi dia sudah lama tidak pulang ke desa. Jadi aman-aman saja untuk berjalan di desa selama tidak bertemu dengan para ninja Konoha, pikirnya.

Tapi, ketika Sasuke mampir ke salah satu kedai pinggir jalan untuk mengisi keperluan perutnya, seorang wanita justru marah-marah tidak jelas padanya.

" Sasuke-kun, kau berjanji kencan denganku kan? Kapan kau akan menepatinya?"

Dahi Sasuke terlipat. Jelas dia kebingungan. Apa tadi katanya? Kencan? Bahkan Sasuke tidak mengenal wanita di hadapannya ini. Dan sekarang dia datang seolah menjadi wanita paling akrab dengannya? Sasuke rasa, satu-satunya wanita yang dekat denganya hanya Haruno Sakura saja. Selebihnya tidak.

Hey, sejak kapan kau mengakui kalau wanita yang dekatmu hanya Sakura saja, Uchiha? Seingatku kau punya banyak wanita di sekeliling mu Hem.

Wanita itu kini duduk disamping tanpa rasa malu sedikitpun, dan hal itu tentu membuat Sasuke risih. Mungkin jika itu Sakura, Sasuke akan biasa saja mengingat Sakura selalu menempel padanya dan ia sudah biasa. Tapi wanita ini? Bahkan Sasuke tidak mengenal siapa dia.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu selesai makan, setelah itu, kita pergi kencan." Wanita itu meraih tangan Sasuke tanpa izin, dan tentu saja Sasuke langsung menepis tangan wanita itu dengan kasar. Enak saja dia main menyentuh tangannya, bahkan Sasuke sama sekali tidak mengenalnya.

Bungsu uchiha itu bangkit dari duduknya. Selera makannya hilang sudah. Wanita disebelahnya itu benar-benar membuat selera makannya hancur. "Kau ini kenapa Sasuke-kun?" Dengan wajah memelas wanita itu memandang Sasuke seraya memegangi tangannya yang memerah akibat di tepis kasar oleh Sasuke.

Onyx Sasuke memandang wanita itu tajam. Aura gelap mulai menyelimutinya, sehingga membuat wanita yang tidak di kenal tersebut bergidik ngeri. " Jangan menyentuhku. Dan aku tidak pernah mengenalmu." Usai menyimpan uang diatas meja, Sasukepun pergi meninggalkan kedai tersebut berserta wanita dan pengunjung kedai lainnya yang juga ikut ketakutan. Sekepergian Sasuke, tubuh wanita itu mendadak lemas, lututnya kini merosot seperti jelly. Dia benar-benar ketakutan melihat sosok Sasuke. Padahal seingat dirinya, Sasuke Adalah pria ramah yang murah senyum. Tapi tadi itu...

…Benar benar berbeda.

Setelah kejadian di kedai tadi, kini Sasuke memilih keluar dari pusat desa. Pria emo itu pergi menuju tempat biasanya ia menghabiskan waktu sendirinya ketika masih di desa. Pinggiran desa Konoha, di dekat distrik Uchiha, ada sebuah sungai yang biasa Sasuke pakai untuk latihan Katon miliknya dulu. Juga tempat saat Sasuke menolong Shiro—anjingnya dulu—yang jatuh terbawa arus.

Sasuke duduk diatas papan kayu tersebut. Matahari sudah hampir terbenam, membuat sebuah pantulan jingga yang indah dari atas air. Sasuke terdiam memandangi air yang bergerak mengalir mengikuti arus. Tempat ini selalu sepi karena jauh dari pusat desa, itu membuat Sasuke leluasa disini. Jarang sekali orang yang mendekati wilayah ini, kebanyakan dari mereka takut karena sejarah kelam dari klan Uchiha.

Tidak banyak yang berubah di daerah sini. Entah perasaan Sasuke saja, atau memang daerah sini terlihat seperti lebih terawat?

Mata Sasuke terpejam, menyembunyikan manik kelamnya di balik kelopak mata. Meresapi setiap keheningan yang diisi oleh hembusan angin dan suara arus yang terus bekerja 24 jam tanpa henti.

Road To Ninja : Sasuke In Mirror WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang