22

2.6K 195 11
                                    

Masashi Kishimoto

.

.

.

Sakura menatap kepergian kedua saudara Uchiha tersebut dengan keheningan. Matanya tak kunjung berpaling dari lokasi kepergian kedua orang itu. Tubuhnya kaku, Sakura masih senantiasa mematung di tempatnya. Tanpa sadar, tangannya terangkat memegang dadanya.

Kenapa... Rasanya disini sangat hampa? Ada apa ini? Kenapa aku merasa seperti kehilangan sesuatu?

Merasakan kakinya mulai lemas, Sakura pun tanpa sadar mulai menjatuhkan dirinya dan diam berjongkok.

Nginggggg...

Telinganya mendadak berdenging merdu, membuat Sakura sontak menutup kedua telinganya. Pandangannya terlihat sangat kosong.

'A-aku, sendiri lagi? K-kembali ditinggalkan?'

Suara desingan tersebut semakin terdengar jelas, menutup suara-suara lain yang memanggil Sakura, bahkan ketika manik klorofil milik gadis musim semi itu mulai tertutup secara perlahan.

.

.

.

Sosok gadis kecil dengan poni yang menutupi wajahnya, menangis termenung di bawah pohon rindang. Gadis dengan mahkota sewarna dengan bunga musim semi itu berlari kedalam hutan usai setelah pemakaman kematian kedua orang tuanya. Orang tuanya mengorbankan nyawanya demi kelangsungan hidup warga desa. Mereka adalah pahlawan desa.

Yah, mereka memang pahlwan bagi Desa sembunyi daun. Tapi, bagi gadis itu, mereka adalah orang tuanya. Sosok yang paling ia cintai di dunia ini.

Ditengah sunyinya hutan, gadis itu hanya diam sendiri, menumpahkan segala macam kesedihan yang bersarang didadanya. Kini, untuk selamanya ia tidak akan bertemu dengan orang tuanya lagi. Dan kini, ia hanya seorang diri di dunia ini. Dia tidak punya siapa-siapa lagi.

Kenapa dunia sangat kejam padanya?

Dirinya masih kecil, dia masih membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya. Tapi... Kenapa? Kenapa dunia ini berlaku tidak adil padanya?

"Okaasan, Otousan, kenapa kalian pergi meninggalkan saki sendirian..Hiks.." Lirihnya di tengah isak tangisnya. "Saki sekarang... Hiks... tidak punya siapa-siapa lagi..."

Gadis itu terus menangis, ditemani dengan angin yangterus berembus dengan tenangnya sambil sesekali menerbangkan kelopak bunga Sakura yang sedang mekar.

Ah, kalian benar. Orang tuanya meninggal tepat beberapa hari sebelum ulang tahunnya. Bukankah sangat menyedihkan? Saat dimana dia seharusnya tersenyum senang menyambut hari kelahirannya, dia justru harus melaluinya dengan kepahitan yang mendalam.

Srak srak...

Langkah kecil seseorang membawanya mendekat pada gadis kecil yang tengah bersedih itu. Sayangnya, gadis itu tak menyadari ada sosok lain yang menghampirinya. Hingga kemudian, sosok di hadapannya itu memanggilnya dan membuat sang gadis kecil itu mendongak.

"Hey, kenapa kau menangis?"

Sosok bocah laki-laki dengan rambut mencuat ke belakang itu menyetarakan tinggi badannya dengan gadis merah muda dihadapannya. Tangan mungilnya terulur begitu saja, menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua manik klorofil itu. "Jangan menangis. Aku tidak suka melihatmu menangis."

Gadis kecil itu masih dalam keadaan diam mendongak menatap bocah pemiliki Onyx sekelam malam itu. "Kenapa kau ada disini?" tanyanya masih dengan suara yang bergetar.

Road To Ninja : Sasuke In Mirror WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang