Road To Ninja : Sasuke In Mirror World

15

Masashi Kishimoto

.

.

.

Malam telah menyelimuti bumi, memberikan kegelapan yang mampu menusuk hingga keulu hati. Di bawah terangnya cahaya bulan yang menyinari jembatan merah diatas sungai itu, seorang pria bertopeng spiral tengah mengamati sesuatu.

"Bagaimana keadaan disana?" Tanya seorang pria dengan wajah belang hitam putih di dalam sebuah tempat mirip tanaman pemakan serangga.

"Karena ketidak sempurnaan jutsu itu, aku tidak dapat mengendalikan dunia tersebut walaupun aku lah yang telah menciptakannya." Pria bertopeng itu menghela nafasnya sejenak dengan sebelah mata merah yang mendelik tajam.

"Tapi tak perlu khawatir, walau aku kesal dengan Akatsuki di dunia itu, tapi aku yakin rencana kita akan berjalan mulus." Ujarnya dengan sebuag seringaian yang muncul wajahnya yang tertutup topeng.

Sosok belang dengan bentuk tanaman pemakan serangga yang melingkupi tubuhnya itu tentu kita kenal sebagai Zetsu. Sedangkan pria bertopeng spiral itu, kita tentu kenal dia, dalang di balik terdamparnya Sasuke di dimensi lain—Uchiha Madara.

"Aa... Baiklah kalau begitu, aku akan mengurus yang lainnya."

"Kuharap kau berhasil untuk menuntaskan rencana kita...

...Membangkitkan Mugen Tsukoyomi."

"Tentu saja, kita akan berhasil." Ujar Zetsu dengan tubuh yang perlahan tertelan kedalam tanah dan pergi menyisakan Madara sendirian.

"Uchiha Sasuke, bersenang-senanglah disana."

.

.

.

Bruk

Sakura menutup pintu rumahnya dengan keras. Gadis merah muda itu menyenderkan tubuhnya pada pintu kayu seraya menghembuskan nafasnya kasar.

Pikirannya melambung pada kejadian beberapa saat lalu.

"Terkadang menjadi kuat tidak selalu menyenangkan."

Itu benar, Sakura tau itu. Dia merasakannya.

Dulu, dia ingin menjadi kuat agar bisa melindungi semua warga desa sebagaimana orang tuanya melindungi desa dari Kyuubi. Dia tidak ingin menjadi gadis lemah yang hanya diam dan menangis di pojokan atas segala macam hal yang terjadi.

Karena itulah, Sakura bertekad untuk menjadi kuat.

Dia berlatih siang dan malam tanpa mengenal rasa lelah di bawah bimbingan Godaime Hokage—Senju Tsunade.

Walau Tsunade bukanlah orang keras yang memaksakan kehendaknya, tapi Sakura sadar, dia butuh untuk menjadi kuat. Rasa ingin melindungi semua orang-orang di sekitarnya berhasil mendorong dirinya.

Tapi, Setelah ia menjadi kuat...

Kenapa semua orang justru memandangnya sebagai monster?