21

1.5K 185 19
                                    

Masashi Kishimoto

.

.

.

"Nii-san?"

Pupil Sasuke terbuka lebar, membuat bola matanya seolah akan terjun keluar. Mulutnya sedikit terbuka, membuat hembusan hangat dari nafasnya yang mulai tersendat-sendat. Ada getaran terlihat dari pupil matanya yang terbuka sangat lebar.

Reaksinya persis seperti melihat orang yang sudah mati kembali hidup. Walau kenyataannya memang demikian.

Sejenak pria dengan dua garis membentang di antara hidungnya itu menarik nafasnya lalu mengeluarkannya secara perlahan. "Aku tahu apa isi pikiranmu, Sasuke. Tapi aku tidak punya banyak waktu untuk menceritakan banyak hal padamu. Ini hanya bunshin ku saja, jika kau ingin mengetahui lebih, kau bisa bertanya langsung pada diriku yang asli."

Sasuke yang semula terdiam sontak mengatupkan mulutnya. Menelan kembali semua pertanyaan yang ingin dia lontarkan pada sosok kakak kandungnya yang ternyata hanya sebuah bunshin.

"Sasuke, kau harus segera kembali. Perang sudah pecah dan ada banyak hal yang terjadi setelah kepergianmu." Ungkap bunshin Itachi.

Sempat melupakan akan tujuannya kembali ke kediaman Uchiha karena kehadiran bunshin Itachi, Sasuke pun lantas menundukkan kepalanya kecil. "Aa... aku memang berniat untuk kembali."

"Baguslah kalau memang begitu. Tapi Sasuke..." Bunshin Itachi mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kediaman Uchiha ini. Dalam diam dia merasakan bagaimana beratnya perasaannya yang ditanggung oleh adiknya. Tapi... "Kau harus menguatkan hatimu Sasuke. Untuk kembali, kau harus meneguhkan hatimu dan membuatnya murni berasal dari keinginan terdalammu.  Aku tahu ini adalah keinginan terdalammu, aku minta maaf–"

"Hentikan Nii-san." Ucap Sasuke menyela. "Aku sudah tau segalanya."

Terdengar pelan Bunshin Itachi menghela nafasnya. "Aa... aku sudah menduganya."

Mikoto yang sejak tadi menyaksikan kedua sosok yang sangat sama persis dengan kedua anaknya itu mulai angkat bicara. "Jadi kalian akan segera kembali?" terdengar sedikit nada kekecewaan yang terdengar dari ucapannya.

Bunshin Itachi kini menoleh pada sosok yang teramat mirip dengan mendiang ibunya, "Benar, kami harus segera kembali kedimensi kami. Jika kami terus berada disini, keseimbangan antara dua dimensi akan kacau dan hal itu dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan."

Tak mampu membohongi diri, wajah Mikoto nampak terlihat sedih. Jujur saja dia senang memiliki dua Sasuke disini dan dia juga tidak akan keberatan jika kini ada dua Itachi disini. Tapi, apakah kau tahu jika Itachi telah tewas, Mikoto?

Putra sulung dari Uchiha Mikoto itupun berjalan mendekati ibunya, tangannya terangkat memegang bahu ibunya. Dia sangat sadar dengan raut wajah ibunya itu. "Bu, dia benar. Mereka harus kembali. Kita tidak boleh egois, bu. Dunia kita berbeda."

"Tapi..."

"Bu, jangan memberatkan perasaan mereka." Sahut Itachi. Dia sadar betul jika keinginan ibunya untuk membuat Sasuke tetap tinggal disini hanya akan memberatkan perasaan pria itu untuk meneguhkan tekadnya.

Kini Itachi melangkah maju, mendekati sosok Kakak-beradik itu. "Aku akan membantu kalian untuk kembali ke dimensi kalian." Kini manik hitamnya beralih melirik sosok Sasuke. "Kau sudah dapat memecahkan apa yang dikatakan gulungan bulan merah itu bukan, Sasuke?"

Road To Ninja : Sasuke In Mirror WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang