07

3.4K 472 25
                                    

©Masashi Kishimoto

.

.

.

"Ikut aku sekarang!!" Ucap Sasuke dengan menekankan kata 'sekarang'. Hal itu membuat semua orang termasuk Sakura tahu jika dia tidak boleh dibantah, seolah apa yang ia katakan adalah mutlak.

Usai kepergian dua sejoli itu, Neji melirik pada Charasuke yang diam menatap kepergian si pinky dengan si Raven itu dengan diam. Temannya yang satu ini seolah memiliki sesuatu yang ia pikirkan di kepalanya, melihat bagaimana reaksinya. Entah kenapa Neji jadi penasaran dengan isi kepala bocah playboy ini.

Tidak berbeda jauh dari Charasuke, Menma pun juga ikut terdiam. Sikap yang Sasuke dari dunia lain tunjukkan itu sungguh sangat berbeda dari teman satu team nya. Dan perbedaan itulah yang membuatnya sangat menonjol dan mendapat banyak perhatian dari teman-temannya yang lain.

"Apakah dia memang pemaksa?" Hinata yang berdiri tidak jauh dari Menma itu juga menatap kepergian Sasuke dari dunia lain.

"Apakah dia menyukai Sakura-chan?" Tanya Ino pada Charasuke yang berada di samping Charasuke.

"Kurasa Iyah." Bukan Charasuke yang menjawab, melainkan Neji lah yang menjawab dengan mata masih melirik dua sahabatnya yang berada dalam satu tim dengan Sakura.

Sama seperti Neji, Chouji pun juga ikut memperhatikan Menma dan Sasuke dari dimensi ini. Chouji adalah tipe orang yang peka terhadap sekitar, dan sekarang entah kenapa dia punya firasat jika akan ada sesuatu yang terjadi diantara Tim 7 melihat dari tatapan kedua rekan satu tim itu.

"Sakura-chan beruntung, dia sangat tampan." Celetuk Ino dengan wajah merona. Sontak saja semua yang berdiri disana menoleh pada gadis Yamanaka itu, membuatnya kembali merona malu.

Sasuke berdecih mendengar perkataan Ino. "Bukan kah lebih tampan aku? Bahkan style nya sangat kampungan sekali." Sasuke melipat tangannya di dada dan menganggap dagunya tinggi-tinggi menampilkan kenarsisan dan ke over pede nya itu.

"Kau mungkin tampan, tapi prilaku mu itu tidak setampan wajahmu." Perkataan Tenten disambut banyak persetujuan dari teman-temannya yang lain. Membuat Sasuke kembali berdecak kesal mendengarnya.

"Dia itu tidak pantas disandingkan denganku, dia itu hanya tiruan ku saja. Jadi, berhenti membandingkan ku dengannya, karena dari sisi manapun aku ini lebih baik."

Menma menghela nafasnya pelan, "Sudahlah, hentikan ini semua." Katanya menengahi teman-temannya ini. Hingga celetukan yang di lontarkan oleh Lee membuatnya maupun Sasuke ikut bergeming.

"Menma-san, apa yang akan kau lakukan jika Sakura-chan menyukai si Sasuke itu?"

Apa mungkin Sakura bisa menyukai Sasuke?

.

.

.

"Hey, kau mau menyeret ku kemana?" Gadis gulali itu melihat sekitarnya. Mereka saat ini berada di bawah tebing pahatan batu Hokage. Dan yang jadi pertanyaan, untuk apa Sasuke membawanya kesini?

Langkah Sasuke terhenti. Dia melirik Sakura melalui ekor matanya dalam diam. Sejujurnya dia sendiri juga bingung, dia hanya mengikuti kemana kakinya membawanya. Karena yang ada di pikiran Sasuke saat menyeret Sakura hanyalah membawa gadis rekan satu timnya itu pergi dari taman. Dia tidak suka melihatnya berdekatan dengan pria mirip Naruto itu.

Road To Ninja : Sasuke In Mirror WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang