16

2.2K 283 34
                                    

©Masashi Kishimoto

.

.

.

Setelah perawat tadi pergi, Sakura pun masuk kedalam ruangan Sasuke. Pemuda Uchiha itu duduk membelakangi Sakura. Nampaknya, Sasuke memang menyadari keberadaan Sakura.

"Dari mana saja kau?" Tanya Sasuke dengan mata masih fokus pada gulungan di tangannya.

"Hanya mencari angin segar." Jawab Sakura enteng seraya mendudukan bokongnya di kursi samping ranjang Sasuke.

'Cih,dia berbohong!'

Sasuke mendecih mendengar jawaban enteng dari Sakura. Sakura berbohong. Jelas-jelas Sasuke tahu kemana Sakura pergi dan dengan siapa dia pergi.

"Merasa lebih baik?" Tanya Sakura seraya memeriksa kembali keadaan Sasuke yang baru saja diganti perban dengan ninjutsu medisnya. Hanya sekedar memastikan jika pasiennya yang satu ini ada kemajuan.

"Hn." Jawab Sasuke acuh.

Mendengar jawaban Sasuke yang terkesan acuh, Sakura menghela nafasnya pelan. "Kau tidak bisu bukan, Uchiha? Jadi, bisa kau bicara lebih jelas?"

"Hn."

Tangan Sakura terkepal jengkel. "Uchiha Sasuke?!"

"Hn."

Perempatan siku-siku muncul di dahi lebar Sakura. "Kau mendengarkanku, tidak?"

"Hn."

Baiklah. Kesabaran Sakura sudah sampai pada batas maksimalnya. Pria berdarah uchiha dihadapannya ini benar-benar menguji kesabarannya. Bahkan rasanya, Sasuke yang ini berkali lipat lebih menjengkelkan dibandingkan Charasuke—Teman satu Timnya.

Setidaknya Charasuke tidak mengcosplay sebagai patung bisu seperti ini!

Sakura mendengus kasar. "Sudahlah, terserah padamu saja." Sakura bangkit dari duduknya setelah selesai memeriksa keadaan Sasuke yang memang pada dasarnya telah di obati oleh perawat yang tadi menggantikannya.

Mengingat urusannya dengan Sasuke telah selesai, Sakura pun memutuskan untuk kembali pergi meninggalkan ruangan Sasuke. Dia ingat masih memiliki pasien lainnya yang juga harus ia perhatikan perkembangan kesehatannya.

Namun, baru saja hendak melangkah, tangan besar milik Uchiha bungsu itu terulur memegang pergelangan tangan Sakura, membuat langkah dari dokter cantik itu terhenti seketika.

Sakura menolehkan kepalanya pada pergelangan tangannya yang di pegang erat oleh Sasuke. Sedang lelaki itu sendiri juga masih sibuk melihat peta yang dibacanya, tentunya dengan tangan yang memegang pergelangan tangan Sakura. Entah apa sebenarnya maksud dari pria emo ini.

"Apa lagi sekarang?" Tanya Sakura seraya mendesah lelah. Gadis musim semi itu benar-benar bingung dengan jalan pikiran Uchiha satu ini.

Setelah mengacuhkan Sakura sejak tadi, kini Sasuke pun mulai memindahkan atensinya pada Sakura yang berdiri menatapnya jengkel sekaligus lelah. Selama beberapa saat, Onyx dan Emerald itu saling bersirobok, hingga kemudian, Sakura merotasikan matanya.

"Mau kemana lagi kau?"

"Kupikir itu bukan urusanmu, Uchiha."

Mata Sasuke memicing, tak suka dengan jawaban yang dilontarkan oleh Sakura.

"Aku pasien mu jika kau lupa." Ucap Sasuke menginterupsi.

"Dan kau hanya salah satu pasienku, bukan satu-satunya kalau kau ingat!" Emerald itu kini menyipit tajam menatap cengkeraman tangan Sasuke di pergelangan tangannya. "Jadi, lepaskan tanganku, karena aku harus memeriksa keadaan pasienku yang lainnnya." Sakura menekankan beberapa kata pada ucapannya, untuk mempertegas sekaligus mengingatkan Sasuke agar lelaki itu diam dan tidak banyak tingkah.

Road To Ninja : Sasuke In Mirror WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang