#chapter10

210 14 1
                                    

Konnichiwa ^-^
Apa kabar? Moga baik y :>
Maaf baru up karena sibuk :}
Langsung aj lah...

𝙅𝙖𝙢 𝙞𝙨𝙩𝙞𝙧𝙖𝙝𝙖𝙩

*Dikantin*

"Blaze, kami pergi ke kelas dahulu ya" Kata Taufan

"Iya" Jawab Blaze

"Oke. Kalo ada yang tegur harus jawab, jangan diam aja" Kata Taufan

"Hhmm" -
"Em oke lah. Dadah" Kata Taufan
"Dah" balas blaze

"Ice... Kamu apa kabar" Kata Blaze bicara sendiri :)

"Aku udah kangen banget sama kamu" lanjut blaze

"Halo Blaze" Sapa Sintia
"Em apa" kata Blaze

"Kok kamu sendirian?" Tanya Sintia
"Gapapa" Jawab singkat Blaze

"Ga baik diam diri kayak gini" kata Sintia

"Iya" Kata Blaze

"Hm dari pada kamu sendirian disini, lebih baik kamu ikut aku dulu yah Blaze. Aku bilang sesuatu" Kata Sintia

"Bilang sesuatu? Bilang disini aja" Kata Blaze

"Gabisa, ini harus bicara 4 mata" Kata Sintia :D

"Harus banget gitu" Kata Blaze

"Iyalah. Kumohon..." Memegang
tangan Blaze

"Em yaudah" Kata Blaze
"Yey ayo bicara ditaman sekolah" kata Sintia

"Hm iya" Balas Blaze
"Ayo" Menarik tangan Blaze menuju taman

𝘿𝙞𝙩𝙖𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝

"Blaze aku bilangin sekarang ya" Kata Sintia

"Iya terserah" Balas Blaze

"Kan waktu kita ketemu pertama kali dibandara kamu deketin aku" Kata Sintia

"Hem terus" Mengangkat satu alisnya

"Aku lihat kamu sih ganteng. Tapi waktu dibandara sifat kamu ke aku ga terlalu suka sih. Jadi saat aku sekolah disini aku tuh kaget ama sifat kamu. Ga sama kayak dibandara waktu itu. aku suka dengan sifat kamu Blaze" Kata Sintia tersenyum

"Jadi?" Tanya Blaze santai

"Jadi waktu dibandara itu kamu suka sama aku ya?" Tanya Sintia pipinya memerah

"Iya" jawab Blaze
"Hah beneran?" Tanya Sintia

"Iya tapi itu dulu" Kata Blaze jalan :|

"Eh Blaze tunggu. Aku belum selesai ngomong" Menarik tangan Blaze

"Apa lagi?" Tanya Blaze kesal :v
"Jadi.. Lu mau ga jadi pacar gue" Kata Sintia

"Hah!?" Heran Blaze
"Mau yah mau, Pliss.." Memohon kepada Blaze

"Ti.." Omongan Blaze terpotong karena ia mengingat yang dikatakan Taufan kepadanya

"Jawab Blaze" Memegang tangan Blaze
"Em" Blaze sedang berpikir
"Mau yah Blaze" Memegang pipi Blaze

"Em aku..." Kata Blaze masih berpikir
"Apa Blaze? Mau ya" Kata Sintia
"Lepasin" Kata Blaze
"Eh iya maaf" Melepaskan tangannya dari pipi Blaze

"Jadi gimana Blaze" Tanya Sintia
"Aku mutusin kalau aku..." Omongan Blaze terpotong

𝙏𝙚𝙧𝙥𝙚𝙨𝙤𝙣𝙖𝙖.. //jangan tanya lagi ini suara apa:v

"Siapa yang nelpon" mengeluarkan hp dari saku celananya

"Hhmm" Heran Sintia
"I-Ice nelpon. Aku pergi dulu ya Tia" Kata Blaze berlari meninggalkan Sintia

"I-iya Blaze. Nanti dijawab yaa" Teriak Sintia

"Iya" Balas Blaze dari jauh
"Ice? Dia siapa" Tanya kepada dirinya sendiri

"Kok saat dia nelpon Blaze, sifat Blaze kok lain. Ihh gausah pikirin dah" Berjalan menuju kelasnya

𝙆𝙚𝙖𝙙𝙖𝙖𝙣 𝘽𝙡𝙖𝙯𝙚

"Halo Ice" sapa Blaze
"Halo Blaze. Apa kabar" Tanya Ice

"Aku baik. Ice kamu kapan kesini?" Kata Blaze

"Aku juga ga tau Blaze. Nanti aku kabarin kalau aku ke Indonesia yah" Kata Ice

"Em yaudah Ice" Kata Blaze nada sedih :v

"Blaze jangan sedih. Aku baru 1 minggu ga ada disana udah kangen aja" kata Ice

"Ya iyalah. Kamu itu sebagian dari hidup aku. Jadi kalau ga ada kamu rasanya jadi hampa" kata Blaze :v

"Hm ya. Udah gausah sedih. Maaf ya karena aku kamu jadi sedih.." Kata Ice

"Gapapa Ice. Kamu nelfon aku, aku udah tenang kok" Kata Blaze senyum

𝙆𝙧𝙞𝙣𝙜𝙜// bel masuk kelas

"Ice aku matiin ya. Jam istirahat udah selesai" Kata Blaze

"Iya Blaze. Belajar rajin rajin. Jangan nakal nakal" kata Ice

"Iya Ice" Kata Blaze
"kalo gitu masuk kelas sana" Kata Ice
"Iya Ice bye" Kata Blaze
"bye" Balas Ice

Blaze pun mematikan ponselnya dan berlari menuju kelas,,

𝘿𝙞𝙠𝙚𝙡𝙖𝙨

"Huhh untuk guru belum datang" Kata Blaze lega

"Eh Blaze. Kok nelfonnya lama banget" tanya Sintia

"Gapapa" Kata Blaze singkat

"Eh abis nelfon siapa Blaze? Aku lihat lihat kamu kayak seneng banget" Tanya Ufan

"Ice" Jawab Blaze
"Oh pantesan aja. Hahaha" tawa Ufan
"Ufan. Ice itu siapa sih?" Tanya Sintia

"Ice itu istrinya Blaze ahahaha" Kata Ufan tertawa

"Hah istri?" Heran sintia

"Hehe gak. Ice itu sahabatnya Blaze" Kata Taufan

"Oh gitu" Kata Sintia
"Blaze" Sapa Sintia
"Ya?" Jawab Blaze
"Jawaban kamu gimana?" Tanya Sintia
"Em terserah" Jawab Blaze

"Terserah? Maksud kamu mau gitu" Mendekat ke Blaze

"Yaa terserah" kata Blaze
"Yee makasih Blaze" Memeluk Blaze
"E-eh jangan peluk!" Teriak blaze
"Hah apekah" kaget Ufan dan Thorn kaget

Next? :^
Babay & see you

ICE my dear ♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang