#chapter15

179 13 1
                                    

:0

𝙆𝙚𝙚𝙨𝙤𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖

"Hoaamm ngantuk bat" kata Ice mengucek ngucek matanya

"Ngapain yah" Pikir Ice
"Pengen hubungin Blaze tapi .... gausahlah" Kata Ice baring disofa

TOK TOK TOK// suara ketukan pintu

"Hm sapa tu" Melihat kearah pintu
"Ya ampun pasti si Blaze" Menuju kearah pintu

*membuka pintu*

"E-eh kalian sia... Mmph-" Ucap Ice terpotong

Saat Ice membuka pintu, ada tiga orang dihadapan Ice dan langsung membius Ice,,,,

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘉𝘭𝘢𝘻𝘦

"Hem kok aku mikirin Ice mulu ya" Kata Blaze sambil melihat langit langit kamarnya

"Aku coba telfon aja deh" Mengambil Hpnya

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘐𝘤𝘦

*kring kring kring// suara dering Hp Ice

"Bos ada yang nelfon ini anak" Kata jaenudin :v

"Coba berikan Hpnya" Kata bos mereka

"Oke bos" mengambil Hp Ice dari saku Ice

"Ini bos" Memberikan Hp Ice
"Hm" menerima Hp Ice
"Blaze? Siapa dia" Kata Bosnya

"Mungkin temannya bos" Kata jaenudin

"Hem gimana cara matiinnya?" Tanya Bosnya

Author// ketinggalan jaman woi TwT

"Pencet yang warna merah bos" Kata jaenudin

"Oh oke" Memijit tombol merah :D

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘉𝘭𝘢𝘻𝘦

"Lah kok dimatiin" Heran Blaze
"Dia beneran ngambek ama gua?" Tanya Blaze ke dirinya sendiri

"Aku coba lagi deh" Menelfon Ice

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘐𝘤𝘦

*kring kring kringg

"Eh ini anak nelfon lagi. Gangguin aja!" Kata bosnya ingin mematikan telfon dari Blaze tetapi salah pencet

"Halo Ice! Lu marah sama aku?" Tanya Blaze

"Eh astaga salah pencet!" Panik bosnya

"Eh ini siapa!?" Tanya Blaze panik

"Gak perlu lo tau aku siapa. Ganggu banget lu!" Kata bosnya

"Heh Ice dimana!? Lu apain dia!? Kenapa Hp Ice ada sama lo haa!?" Tanya Blaze bertubi tubi

"Cerewet banget lo! Kuping gua gak bisa berfungsi dengar ocehan kamu anak kecil!" Kata Bosnya

"Jangan panggil aku anak kecil paman! Namaku udin aku adalah udin!!" Kata Blaze:v

Author// salah serper woe!! >:v

"Ice dimana!! Jawab!!!"

"Oh lo berani sama gue?! Awas aja lo kalau ketemu!"

"Lupikir aku takut haa!" Balas Blaze

Saat mereka sibuk berantem ditelfon Ice pun tersadar dari pingsannya,,,

"E-eh a-aku ada dimana" Kata Ice lemas

"Eh kalian siapa!" Teriak Ice
"Lepasin aku!!" Marah Ice
"Heh diam lo" Kata Jaenudin

"Lepasin gak! Lepasin aku orang lemah!!" Bentak Ice

"Berani kau!" Kata jaenudin Melemparkan 1 batang besi kearah Ice

"Aaaa!! Arkh-" Teriak Ice dan barang besi tersebut tepat mengenai kepala Ice, ice pun kembali pingsan

"Ice!!" Teriak Blaze dari telfon
"Kalian apain Ice haa?!!" Marah Blaze

"Ini bukan urusan lo" Mematikan telfonnya

"Oy jangan lakuin itu!" Marah bosnya

"Maaf bos. Dia sih bikin kesel" Kata Jaenudin

"Makanya sabar!" Kata bosnya
"Iya bos maaf" Menundukkan kepalanya

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘉𝘭𝘢𝘻𝘦

"Ya ampun! Aku harus nyari Ice" Panik Blaze dan bergegas menuju kemobilnya dan pergi mencari Ice

𝘒𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘐𝘤𝘦

*kring kring kring// dering Hp jaenudin

"Bos ini telfon dari bos Sintia" Kata Jaenudin

"Angkat cepat, habis itu kasih speaker" Balas Bosnya

"Halo bos" Ucap mereka semua
"Halo. Gimana?" Tanya Sintia
"Tenang aja bos, lancar. Ice sudah kami tangkap" Kata bosnya

"Haha bagus kalo gitu. Cepat bawa dia kerumah kosong dijalan ******" Kata Sintia

"Baik bos kami akan segera kesana" kata Jaenudin dan mematikan Hpnya

𝘿𝙞𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣

*dilampu lalu lintas*

"Aduh kepalaku" Kata Ice kesakitan
"Diam" Kata bosnya
"Eh lepasin aku!!" Teriak Ice
"Diam!" *Menutup mulut Ice*
"Aaa! Tolong!!!" Teriak Ice

"E-eh itu macam suara Ice" Kata Blaze

"E-eh Itukan Ice"

Next?

See you in the next chapter :3

ICE my dear ♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang