#chapter20

206 14 2
                                    

Hai gess telat kagak? :v gak kan :V

Oh iya ini cerita aing tukar jdi bahasa malaysia campur Indonesia yak? :v gapapakan? Oke :v *awokawok jdi gado gado dunk :V* //plakk
______________________________________

𝘿𝙞𝙢𝙤𝙗𝙞𝙡 𝘽𝙡𝙖𝙯𝙚

"Ice" Panggil Blaze
"Ya?" Balas Ice singkat

"Kau tak apa kan? Dari tadi diam teruslah. Tengah fikirkan apa tu?" Tanya Blaze

"Hem aku risau tentang Sintia" Jawab Ice

"Ee tak payah difikirkan.. Itu kan salah dia sendiri nak celakakan(?) kau" Kata Blaze

"Hm jom kita tengok dia kat hospital" Kata Ice melihat ke Blaze

"Em kau kan tadi nak jatuh, mesti kau masih traumakan" Kata Blaze

"Tapi dia kesian... Jom kesana ye" Bujuk Ice

"Jangan. Biar aku telepon dokter kat sana" Mengambil Handphonenya

"Helo" Kata Blaze
"Helo, ye?" Balas dokter
"Ada orang yang awak rawat bernama Sintia tak?" Tanya Blaze

"Oh kejap aku cuba cari" Kata dokter

"Ha'a" Jawab Blaze
"Haa dah jumpa, iya ada ni" Kata dokternya

"Sekarang ni keadaan dia macam mana?" Tanya Blaze

"Oh dia baru je dipulangkan kerumah dia, Dia dah meninggal dunia sebab jatuh dari atas gedung" Jawab Dokter

Author// is is is kesian.. eh salah :v innalilahi :3

"Oh macam tu, oke dokter makasih" Kata Blaze

"Iye sama sama" Balas dokter

...

"Hm Macam mana?" Tanya Ice

"Cakap dokter tu Sintia dah K.O" Jawab Blaze :v

"Em kesian dia" Kata Ice dgn nada sedih

"Iye. Dah tu.. jangan sedih sedih, yang penting kau selamat U-U" Kata Blaze

"Iye" Kata Ice

"Haa dah sampai kat rumah kau" Kata Blaze

"Iye Blaze terima kasih dah hantar" Kata Ice senyum tipis 🙂

"Ha'a Ice. Biar aku hantar kedalam rumah ye" Kata Blaze keluar dari mobilnya

"Eh tak payah Blaze" Tolak Ice
"Err dh keluar mobil ni:v .... Hm jomlah" Kata Blaze

"Hm oke" Kata Blaze

*buka pintu rumah Ice*

"Eh?!" Kaget
"Selamat datang" Kata mak Ice
"Mama ayah kok ada disini?" Tanya Ice heran

"Aik, pas kau balik kesini tak dengan mak ayah kau?" Tanya Blaze bisik

"Tak lah" Jawab Ice

"Hehe iye maaflah mama dan ayah kesini tak cakap dulu ke ice" kata Mak Ice

"Iye tak apa. Ada apa ni?" Tanya Ice

"Kau kan dah lulus sekolahkan" Kata ayah Ice

"Hmm jadi?" Tanya Ice

"Jadi ayah dengan mak ice dah putuskan dari dulu, kalau ice dah lulus sekolah.. Ice langsung dikawinkan v_v" Kata ayah

"Haa apa!?" kaget Ice dan Blaze kompak

"T-tapi kenapa?" Tanya Ice syok:V

"Kan ayah dan mak Ice masih kerja kat luar negara. Pada masa Ice kat sini, mak dan ayah risau kalau anak kita disini seorang diri. Ayah kerja sambil sibuk fikirkan keadaan Ice, kerjanya jadi tak fokus. Kalau Ice dah kawin, kan ada yang jaga Ice, jadi mak dan ayah bisa lebih fokus kerjanya. Jadi tak risau sangat, sebab ice dah ada yang jagakan" Jelaskan ayah Ice panjang lebar :v
(mangap ada kata kata yg kurang tepat/lengkap T-T)

"Iya.. Ice pahamkan" Kata mak Ice

"Em tapi ma, Ice masih nak kuliah lagi. Aku tak nak kawin dulu" Kata Ice

"Ini dah keputusan mak dan ayah kau, jadi Ice jangan tolak ye" Kata Mak Ice

"Em tapi dengan siapa ma?" Tanya Ice

"Nah ayah dah putuskan ice kawin dengan anaknya rakan kerja ayah" Jawab ayah Ice

"Hah?! Tak boleh lah pak cik" Larang Blaze v:

"Eh Kenapa tak boleh" Tanya ayah Ice

"Iyelah tak boleh! Ice cuma punya aku je" Kata Blaze

"Maaf ye Blaze. Kau tu memang budak baik, tapi kami dah putuskan yang terbaik untuk Ice" Kata ayah Ice

"Tapi pak cik....-"

"Kami tau perasaan Blaze. Sabar ye" Kata Mak Ice

"Aku tak terima! Pokoknya ice tidak boleh kawin!" Tolak Blaze

"Oi kau ni siapa larang kitorang hah?" Kata Ayah Ice :v

"Stt Blaze, Jangan cakap macam tu" Kata Ice

"Tapi, Blaze tak rela lah kau kawin dengan orang lain" Balas Blaze

"Aku rasa ni dah keputusan mak ayah aku, Blaze jangan sedih ye" Kata Ice

"Nah macam tu kan bagus, tak baik tolak keputusan mak ayah" Kata Mak Ice

"Oh iya, tadi rakan kerja ayah telepon. Dia cakap tengah munuju kesini nak berjumpa dengan Ice. sekarang ni dia dah ada kat jalan, dah nak sampai pun" Kata Ayah Ice

"Hah??" Ice terkejod :v
"Tak! Tak boleh. Pokoknya tak boleh!!" Kata Blaze bersikeras:'v

"Maaf ye" Kata mak Ice

"Biar ayah telepon balik mereka" Mengeluarkan handphone nya

"Helo. Sekarang dah ada kat mana?" Tanya ayah Ice

"Dah dekat dari rumah awak ni, tak lama lagi sampai" Kata (...)

"Oh oke. Kita tunggu ye" Kata ayah Ice
"Ye" kata (...) mematikan telepon

"Haa mereka dah nak sampai" Kata ayah Ice

"Oke baguslah kalau cam tu" Balas mak Ice

"Hiss aku nak bergaduh dengan anak tu nanti" Kata Blaze suara kecil

"Lis kau ni janganlah" Kata Ice
"Aku tak terima. Kau tolak jelah" Kata Blaze

"Aku sebenarnya tak nak, tapi aku tak boleh tolak mak ayah aku" Kata Ice

"Tolak jelah" Kata Blaze
"Em Aku tak boleh" Kata Ice
"Tolak lahh" Kata Blaze kesal

"Hem aku janji nanti saat besar kau tetap jadi kawan baik aku" Kata Ice

"Kawan baik apa kalau kau dah ada orang lain!" menggenggam tangan ice

"Aww... S-sakit.. M-maaf Blaze" Kata Ice kesakitan

"E-eh maaf Ice" Kata Blaze melepas tangan Ice

"I-iya Blaze tak apa" Kata Ice senyum tipis

5 𝙢𝙞𝙣𝙞𝙩 𝙠𝙚𝙢𝙪𝙙𝙞𝙖𝙣...

TOK TOK TOK// suara ketukan pintu

"Kayaknya tu mereke" Kata ayah Ice

*membuka pintu*

"Assalamualaikum" Kata mak (...)

"Waalaikumsalam, sile masuk" Kata ayah Ice

"Hiss!!" Blaze berlari kearah mak ayah (...)

"Pakcik makcik! Pokoknya Ice tak boleh dikawinkan de...." terdiam

"A-apekah... Mak ayah!" -

"Haa!?" -

Next?

See you in the next chapter :3

ICE my dear ♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang