#chapter19

212 13 0
                                    

┏ʕ •ᴥ•ʔ┛

"Aaa!" Panik Sintia
"Alamak Sintia!!" Kata Ice panik

Dan...

Sintia dengan cepat memegang kaki Ice yang masing bergantungan dipembatas gedung. Semakin ramai orang yang menyaksikan kejadian tersebut. Ice tidak bisa menahan lebih lama karena ada Sintia dibawahnya,,,,

"Aa! Beratt..." Kata Ice tangannya mulai lelah

"Ice! Tarik ke atas cepat!" Teriak Sintia

"Erghh, tidak bisa. Terlalu berat" Kata Ice

"Berusaha donk!" Balas Sintia

"Hah?! Ini semua salah kamu! kalau kamu gak panggil aku kesini, ini gak bakal terjadi!" Marah Ice

"Kok lu salahin aku! Salah kamu duluan rebut Blaze dari ku, coba kalau kami gak ada, pasti Blaze sekarang sama aku!" Balas Sintia

"Hiss" Kehabisan kata-kata

[A-aku udah gak bisa tahan lebih lama lagi, aku udah gak kuat]batin Ice

"Kalau sekarang saatnya aku mati, kamu juga harus mati!" Kata Sintia sembari menarik-narik kaki Ice

"E-eh lu ngapain! Jangan ditarik!" Kata Ice panik

"Aku mati, kamu juga harus mati!" Kata Sintia masih menarik kaki Ice

"Jangan!! Gila lu?!" Teriak Ice

Ice pun sudah tidak bisa menahannya lagi. Tangan Ice pun terlepas dari pembatas gedung,,,,

"Aaaaa!!" Teriak keduanya

...

Blaze pun datang dan menarik tangan Ice. Tetapi Sintia tidak lagi memegang kaki Ice, Sintia terjatuh dari atas gedung,,,

Author// telat huuu 🗿👎🏻

"Ice..." Kata Blaze menarik Ice keatas
"Hah? Blaze..." Heran Ice

"Bertahanlah" Lanjut Blaze

...

"Ice lo gapapa?" Tanya Blaze risau
"Blaze..." Kata Ice mengeluarkan air mata sembari memeluk Blaze

"Ice kamu gapapa kan?" Kata Blaze sambil mengelus rambut Ice

"Aku takut..." Kata Ice

"Udah gausah takut, aku udah ada disini" Kata Blaze menenangkan Ice

"Udahlah ga usah nangis" Mengusap air mata Ice

"I-iya Blaze" Kata Ice

"Yaudah kalau gitu yuk aku antar kamu pulang" Kata Blaze

"Iya.." -

Next?

See you in the next chapter :3

ICE my dear ♡ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang