four

238 24 4
                                    

Hari semakin malam, semakin dingin pula suasana malam itu. sangat sunyi, bahkan tak ada suara jangkrik. hanya dingin, tapi juga tak ada angin.

beomgyu merapatkan tubuhnya ke soobin. dia takut, pikirannya terlanjur kemana-mana. soobin yang juga takut pun mengencangkan jaketnya, lalu mendekatkan badannya ke beomgyu.

lalu soobin dan beomgyu menangkap pergerakan dari dalam tenda perempuan. lalu bayangan itu membuka pintu tenda, dan ternyata itu karina dan ningning.

ningning duduk didalam tenda, dengan tatapan kosong. lalu menangis pelan sambil mengatakan dia ingin pulang.

"kak rinn, aku mau pulang" lirih ningning.

"udah malem ning, kamu lanjut tidur aja gih" rina mencoba menenangkan ningning.

"aku kangen sama kasurku kak rin, aku kangen kai juga" ningning seperti orang ngelindur, tapi air matanya beneran keluar.

rina dengan tenang memeluk ningning, lalu memberinya air minum. setelah beberapa menit, ningning kembali tertidur meskipun terlihat gelisah.

giselle juga ikut membuka mata.
"kaya terlalu sepi ngga sih rin? aneh" ujat giselle.
"lu tidur aja, biar gue yang cek kedepan" rina mencoba menenangkan giselle yang juga gelisah.

ini terlalu aneh, kenapa sangat sepi disini?

rina keluar tenda, dia melihat beomgyu dan soobin sedang duduk merapat berduaan.
rina mendekat ke arah mereka berdua.

"nggak tidur rin?" tanya soobin.

"ngga bisa tidur" jawab rina pendek.

"tadi ningning bangun kenapa?" tanya soobin lagi sembari membuka obrolan.

"kaya ngelindur, tapi nangis beneran, kaya gelisah gitu, kangen rumah" jelas rina.

"lu ngga kangen rumah?"

"biasa aja, belom kangen"

"tidur kak rin, besok kita lanjut jalan lagi" beomgyu ikut bersuara.

"gue nggabisa tidur, gue ngerasa ini terlalu sunyi untuk ukuran hutan, aneh, disini dingin, tapi nggak ada angin. langitnya juga terlalu cantik untuk ukuran gunung dideket kota polusi kaya gini" rina berpendapat.

untuk beberapa saat semuanya diam, keadaan makin hening. bahkan mereka bisa mendengar detak jantungdan suara perut masing-masing.

"gue pengen muntah" ujar karina memecah keheningan.

"ehh kenapa rin??" soobin mencoba membantu rina yang mual secara tiba-tiba.

rina berusahan mengeluarkan isi perutnya, tapi semua hanya angin. tapi karina benar-benar mual.

"bangunin giselle gyu!" perintah soobin.

beomgyu langsung berlari ke tenda perempuan. beomgyu langsung membuka tenda dan melihat ningning yang menangis dalam tidur. beomgyu langsung membangunkan giselle dan winter.

"kak selle bangunn!!" beomgyu memegang ujung kaki giselle, dan giselle langsung terbangun siaga.

"apa?" tanya giselle setengah sadar.

"kak rina muntah-muntah!" ucapan beomgyu langsung membuat giselle bangun 100%. dia langsung berlari menuju rina dan soobin.

"winter bangun njing! bangun!" beomgyu juga membangunkan winter.

beomgyu kasihan melihat ningning menangis dalam tidur seperti itu.

"apasih!" winter balas menendang beomgyu yang menarik-narik kakinya.

THE MOUNTAIN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang