seven

246 28 0
                                    

Ternyata letak gubuk itu tidak terlalu jauh dari lokasi mereka mengobati giselle. hanya sekitat 200 meter.

mereka semua langsung masuk ke gubuk satu ruangan itu, gubuk itu tidak terlalu besar, hanya sekitar 2x3 meter kurang lebih, dengan dinding kayu dan atap dari jerami tanpa pintu.

setidaknya tempat ini masih bisa untuk berteduh.

"kita ngga punya cadangan air lagi" keluh rina.
"nanti kalo udah reda ujannya, kita cari sumber air deket sini" ujar yeonjun.
"emang kalo ujan airnya ngga keruh?" tanya rina.
"engga lah, alam itu hebat rin" ucapan yeonjun membuat rina sedikit tersenyum dalam kepanikannya.

giselle masih belum sadarkan diri, sekarang dia tergeletak dipangkuan soobin. pasti saat bangun nanti, giselle akan mengeluh sakit badan karna tertidur ditanah. ya, gubuk ini tak ada alasnya, tak ada lantai, tapi langsung tanah.

winter bersandar ke dinding, disampingnya ada taehyun yang juga memejamkan mata. jelas tergambar diwajah taehyun bahwa dia juga lelah.

"kaki lu masih sakit ngga win?" tanya taehyun.
"kaki gue mati rasa hyun" jawab winter.
taehyun hanya tersenyum tipis mendengar jawaban winter.

"tidur aja kalo ngantuk, jangan ditahan" kata winter.
tapi taehyun tidak memberi respon, taehyun hanya memejamkan matanya tanpa berbicara apapun.

winter yang merasa dicuekin pun langsung menarik badan taehyun untuk bersandar padanya.

"susah banget diatur, mau gue pukul hah!" teriak winter melihat ketidakpekaan taehyun.
sedangkan taehyun hanya tersenyum, lalu mencari posisi nyaman dipundak winter.

sedangkan beomgyu, kai dan ningning, mereka duduk diluar gubuk sambil makan mie mentah. mereka kelaparan rupanya.

beberapa menit kemudian, hujan mulai mereda. tapi masih menyisakan gerimis dan mendung yang belum juga pergi. cuaca masih gelap dan dingin seperti tadi.

"ayok kita cari air" ajak yeonjun pada karina yang sedang duduk termenung.
"eh, ayok kak" sambut karina.

saat keluar dari gubuk mereka bertemu beomgyu, ningning dan kai yang sedang makan mie mentah.

"masuk gih, dingin diluar" ucap karina.
"mau kemana nih? pacaran ya" kai memasang senyum jail.
"cari air, jangan ngomong yang aneh-aneh deh" jelas karina, sedangkan yeonjun hanya terkekeh pelan.
"bentar lagi masuk, ngabisin ini dulu" beomgyu menjawab dengan mulut penuh mie mentah.
"jangan kebanyakan makan mie mentah, nanti sakit perut" ucap karina sambil berlalu meninggalkan trio mie mentah itu.
"kalian juga jangan lama-lama, seret ini!" teriak beomgyu yang terbatuk-batuk karna mie mentah.
"jangan lama-lama kak rin, nanti jadi dede bayi" ningning ikut buka suara. hal itu langsung mengundang tawa kai yang melengking.

"dasar!" ucap karina yang masih bisa mendengar ucapan ningning.
"biarin aja, anak-anak kan emang gitu" yeonjun tertawa kecil melihat wajah karina yang memerah malu akibat ningning.

perjalanan karina dan yeonjun hanyalah hening, mereka tidak saling berbicara. bahkan rina pun kehilangan minat untuk menggombali yeonjun seperti biasa. rina sedang sedih dan tidak mood untuk menggombal.

"masih lama ya?" tanya rina.
"kayanya iya, belum keliatan lumut air disini " jelas yeonjun.
"emang ada ya?" tanya rina lagi.
"ada lah cantik, kalo ngga ada ngapain dicari" bisik yeonjun pada karina.
seketika rina langsung merinding akibat yeonjun. rina terdiam untuk beberapa saat, perutnya terasa mau meledak saking tidak karuannya.

"udah yok! kita lanjut cari biar bisa cepet balik ke temen-temen" yeonjun mengelus kepala rina, lalu menggandeng rina untuk cepat berjalan.

rasanya otak rina ngelag, otak rina tidak bisa mencerna dengan baik semua perlakuan yeonjun, rina rasanya mau meledak saking senangnya(2).

THE MOUNTAIN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang