Rina membawa sang nenek masuk kedalam gubuk kecil itu. seketika ruangan gubuk itu dipenuhi aroma bunga yang menusuk.ningning sampai menutup hidung saking baunya. begitupun winter, dia memilih keluar daripada merasa pusing didalam gubuk.
"ini temen saya yang sakit nek" ucap karina pada nenek tua itu.
"kasian sekali" kata si nenek.lalu nenek tua itu duduk disamping giselle, matanya melihat wajah giselle lalu melihat wajah giselle.
nenek itu menyerahkan obornya pada rina, tapi yeonjun merebutnya dan menyuruh rina untuk ikut duduk.si nenek tersenyum ke arah rina. lalu meletakknya tangannya pada kaki giselle. dan tiba-tiba si nenek menghisap luka giselle persis seperti yang giselle lakukan tadi pagi. hanya saja si nenek jauh terlihat lebih pro dibanding giselle.
lalu nenek memuntahkan racun yang dia hisap dari tubuh giselle ke tanah.
"nenek nggak papa nek?" tanya rina khawatir.
"nggak papa, cuma ngeluarin sedikit racunnya. sebentar lagi dia bakal bangun" ucap si nenek sambil tersenyum.
"makasih ya nek" ucap rina sambil memeluk si nenek. rasanya rina senang karna ada yang membantunya. setidaknya satu masalahnya akan selesai.
"sama-sama cah ayu" jawab sang nenek dengan senyuman.setelah mengobati giselle, nenek itu berpamit untuk pulang pada karina.
"saya mau pulang" ucap si nenek.
"rina serius bakal anterin nenek kalo nenek mau" rina kembali menawarkan bantuan.
"nggak papa saya pulang sendiri aja, rumah saya deket sini, disebelah sana ada desa kecil tempat tinggal saya" jelas si nenek.
"kalo gitu makasih ya nek. oh iya, sebentar nek" rina menggeledah tas berisi air dan mengambil jaket milik soobin."ini dipake ya nek, udaranya dingin, anggep aja ini sebagai tanda terima kasih dari kita nek" ucap rina pada si nenek sambil memakaikan jaket soobin pada si nenek.
si nenek hanya mengangguk pada rina sambil tersenyum, lalu nenek itu keluar dari gubuk.
"obornya buat kamu cah ayu, jangan dibuang ya, itu bisa buat kamu jaga diri" ucap si nenek."sekali lagi makasih ya nek, tolomg bawa air ini ya nek, buat minum dijalan" karina menyerahkan satu botol minumnya pada si nenek.
si nenek langsung berbalik, berjalan perlahan menjauh dari gubuk.
"ati-ati nek!" teriak rina yang ditemani yeonjun dibelakangnya."kamu nggak takut?" tanya yeonjun.
"enggaklah, kakak ngga denger tadi nenek itu bilang dia tinggal didesa deket sini" karina berlalu meninggalkan yeonjun yang masih merasa janggal.
"ayok ke gubuk kak, gelap disitu" ajak rina.saat rina masuk ke gubuk bersama yeonjun, matanya melihat giselle yang tengah minum dengan dibantu winter.
"giselle! lo udah bangun! ada yang sakit?" tanya rina panik.
"kepala sama kaki gue sakit banget" jawab giselle.
"jangan diajak ngobrol dulu kak rin, biar kak giselle istirahat dulu" kata winter.
"syukur deh, yang penting lu bangun lagi" karina langsung memeluk giselle yang masih lemas."gue laper..." ucap giselle pada teman-temannya.
"sama, gue juga" soobin ikut-ikutan mengeluh.
"mie mentah aja kak, enak kok" kai merekomendasikan.
"keras" tolak giselle.
"direndem dulu di aer, biar empuk" yeonjun malah ikut-ikutan.
"kita masih ada makanan kaleng nggak sih?" tanya rina.
"bentar, gue cariin dulu" winter mengangkat tas teman-temannya untuk mencari sesuatu yang lunak untuk bisa dimakan giselle.
"deketin obornya dong!" kata winter.
"pegangin kai, lu nganggur anjir dari tadi" keluh yeonjun.sambil meringis kai pun membantu memegangi obor untuk winter.
"ini ada satu, ada daging kaleng" winter mengangkat makanan kaleng itu.
"lah gue?" tanya soobin.
"mie mentah aja, lu kan masih waras" celetuk yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOUNTAIN (TAMAT)
Fanfictionkisah petualang anak remaja yang mendaki mendaki sebuah gunung, lalu peristiwa tak terduga terjadi pada mereka. base berdasarkan mimpi writer-nim.