ten

229 23 5
                                    

Yeonjun, karina dan taehyun berjalan bersama menyusuri hutan. mereka mencari apa saja yang biaa dikonsumsi. ntah ubi, buah atau dedaunan yang tidak beracun.

"daun dadap kaya gimana sih?" tanya rina pada taehyun.
"kaya daun" jawab taehyun sekenanya.
"gue tampol nih" karina mengangkat tangannya seolah-olah hendak memukul. padahal engga, cuma prank. yaha...

"yang warnanya biru" kata yeonjun ikut membodohi rina.
"bohong banget" rina menaikkan sebelah alisnya.
"beneran, makanya bisa buat nyembuhin penyakit" ucap yeonjun seolah-olah apa yang dibicarakan itu nyata.
"emang iya hyun?" rina kembali menanyakan hal itu pada taehyun.

tapi taehyun tidak menjawab, matanya tetap menelisik kesekitar.
"hyun?" panggil rina lagi.
tapi taehyun tetep cuek, tidak menjawab rina.
"taehyun ih, gue tabok beneran lu lama-lama" kesal rina pada taehyun.
"gue kubur juga lu lama-lama" giliran mau ditabok taehyun baru menanggapi.

karina yang kesal langsung diam menutup mulut rapat-rapat. emosi dia tuh.

"eh itu ada pohon jambu biji, kita ambil buahnya" yeonjun menunjuk kearah pohon jambu biji itu.

tanpa buang-buang waktu, mereka pun berlari menuju buah jambu itu. dan yeonjun terpilih sebagai pemanjat karna kalah suit dengan taehyun.
yaudah tidak apa-apa. toh bisa sekalian pamer bisep ke rina.

"tangkep yang bener!" teriak yeonjun dari atas pohon.
"oke!" teriak rina sambil mendongak keatas.

memang rina yang menjawab oke, tapi nyatanya taehyunlah yang menangkap jambu-jambu itu.

"taehyun mah licik, masa gue ngga dikasih kesempatan nangkep sih" gerutu rina.
"makanya gercep dong, sat set sat set gitu" taehyun menata jambu itu dibajunya yang dia ikhlaskan menjadi alas.

setelah merasa tidak ada buah yang matang lagi, yeonjun pun memutuskan untuk turun. otot-otot dilengannya menonjol karna menahan massa tubuhnya sendiri.

rina yang melihat hal itu pun jadi makin terpesona. diotaknya terbayang banyak hal kotor yang bisa dia lakukan dengan yeonjun. karina melamun sendiri sambil tersenyum.

"gilak ni orang" sinis taehyun saat melihat rina senyum-senyum sendiri.

yeonjun yang baru turun dari pohon lamgsung memasang smirknya dan mendekati rina.
taehyun yang melihat hal itu langsung menggendong jambu-jambunya dan memilih pergi.

"jinah mata gue ya tuhan, banyak dosa gue hari ini" gerutu taehyun sambil berjalan meninggalkan dua remaja yang sedang dimabuk cinta itu.

"mikirin apa?" ucap yeonjun lalu menubruk kening rina dengan bibirnya.
seketika rina tersadar dari lamunannya, pipinya memerah gara-gara yeonjun.

"engga ada, ngga mikir" ucap rina sambil tersipu malu.
"hmmm? kamu ngga mikir?" tanya yeonjun.
"iya" rina menundukkan wajahnya malu.
"kamu emang ngga mikir, kerjaannya cuma bikin aku jatuh cintaa.. terus" yeonjun mengelus rambut karina.

wajah rina rasanya sangat panas. rina menggigit bibir dalamnya kuat-kuat saking saltingnya.

"yuk balik ke anak-anak" ajak yeonjun.
"ayok" rina berbalik.
mereka berjalan berdua sambil bergandengan tangan ditengah hutan.

"untung waktu itu aku ngeiyain tawaran soobin, kalo engga, mungkin aku ngga akan ketemu kamu" kata yeonjun membuka pembicaraan.

"bisajadi kita bakal ketemu tau kak, ntah dimanapun itu, kalo kita jodoh" ucap karina meluruskan perkataan yeonjun.

yeonjun berhenti melangkah, lalu menghadap karina.

"terus kalo misalnya ngga ketemu gimana?" tanya yeonjun dengan alis yang berkerut.
"ya berati kita nggak jodoh, buat apa ketemu kalo ngga jodoh" jawab rina dengan tatapan mata yang lurus menatap yeonjun.
"nah itu dia, mau ngga mau kita haurs jodoh rin, buat apa kita ketemu kalo ngga jodoh" yeonjun tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapih.

THE MOUNTAIN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang