saat ini giselle tengah duduk dipinggir lapangan bola bersama dengan jihoon. tidak, bukan jihoon saja, tapi ada haechan, aisha, yangyang, han dan junkyu yang anak rumahan pun ikut duduk bersama mereka yang asik makan cilok.
"nambah bang!" teriak haechan pada si penjual cilok.
"iya bang, gue juga" han ikut bersuara sambil tersenyum lebar kearah si penjual.
"siap!" kata abang cilok dengan semangat."kalian berdua ya! mentang-mentang gue traktir, nambah cilok seenaknya!" omel jihoon.
"kan kita ditraktir giselle ya han" haechan mencari pembelaan pada han.
"ho'oh, ribet banget jadi orang, giselle aja nggak masalah kita nambah cilok, yakan selle?" han menatap giselle penuh harap.
"nggak papa, nambah lagi aja. lo sekalian sha!" giselle malah menawari aisha yang mulai menjilati bungkus ciloknya karna isinya sudah habis.
"beneran? yess!! gue juga satu porsi lagi bang!" aisha berteriak dengan suara ngebass nya ke abang cilok penuh semangat.jihoon menghela napas beratnya.
"lo juga mau nambah kyu?" tanya jihoon pada junkyu yang diam-diam sudah berdiri disamping gerobak cilok untuk memilih ciloknya sendiri. dia suka yang cilok teri, makanya dia milih sendiri dipanci abangnya."iyalah, kan giselle ngebolehin" junkyu tersenyum imut kearah jihoon, begitupun giselle yanh tersenyum manis seolah tak khawatir mengeluarkan uang untuk memborong sepanci cilok.
"lo kan nggak ikut maen bola, ngapain lo ikut nambah" jihoon mulai julit pada junkyu.
"tadi kan lo yang manggil gue buat gabung" sergah junkyu tidak terima.
"basa-basi doang njing, lo jangan kesini beneran dong kalo gue nawarin" jihoon mengkesal melihat bungkusan plastik junkyu yang sangat besar berisi puluhan cilok teri kesukaannya.
"ya mana gue tau, yang penting lo nawarin wlee" junkyu mengejek jihoon yang terlihat emosi."nggak papa kok, aku seneng makan cilok bareng-bareng sama mereka" giselle tersenyum manis pada jihoon.
"besok-besok lagi nggak usah ngide buat traktir mereka deh, liat noh sepanci penuh juga di ngap sama mereka" jihoon menunjuk haechan dan han yang haha hihi sambil makan cilok."iya-iya sayangku" giselle pun mengiyakan perkataan jihoon, giselle yang melihat jihoon marahpun hanya bisa tertawa.
"uhuk uhukk!! gelikk gue gelikk!" teriak aisha yang tersedak cilok.
"kalian berdua mending bayar nih cilok abis itu pergi deh, emosi gue lagi makan malah kalain berdua sayang-sayangan. so fun kah begitu?" aisha mengomel pada jihoon dan giselle yang hanyut dalam suasana romantis."lo kalo mau juga, mending sinian deh, sini gue sayang-sayang" han menepuk-nepuk lantai semen didekatnya.
"alus lo bajing!" aisha bangkit, lalu tetap pindah duduk disamping han. dia tidak kuat duduk didekat giselle. rasanya dia uwuphobia."emang ya, dunia milik berdua, yang lain numpang makan cilok" haechan memasang wajah sok sedih.
"biarin aja sayang, biarin rakyat jelata itu merasakan iri, dengki dan hasadnya" jihoon mengelusi rambut giselle sambil tersenyum jahil kearah teman-temannya.
"ke oyo aja sana, lagi diskon katanya" junkyu tiba-tiba membuka suara.
hal itu sontak mengundang tawa haechan, aisah dan han. bagaimana bisa manusia sekaya giselle tidur di oyo untuk menghabiskan malam bersama jihoon.
"eh denger-denger ada kosan 50rebuan per dua jam, boleh tuh hoon" han ikut bersuara.
"tau darimana lo ada kosan begitu hah? maen sama siapa lo?!" aisha memukul hal pelan. jelas saja hal itu membuat giselle dan jihoon tertawa. pasangan kejebak friendzone itu terlibat keributan. mulai dari han yang berusaha menjelaskan dan aisha yang keburu mukulin han duluan.
giselle tertawa melihat pasangan friendzone itu bertengkar. sore ini terasa indah. tawa renyah jihoon menghiasi sore yang indah itu. bersama teman-temannya dilapangan bola, giselle makan cilok pinggir jalan. bersama jihoon, giselle menemukan keindahan masa muda yang menyenangkan. bersama teman-temannya, giselle menemukan kebahagiaan ditengah sederhananya seporsi cilok dan teajus plastikan. sebuah takdir yang indah untuk giselle bersama jihoon. sosok yang mengubah hidupnya dan melengkapi segala kurangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOUNTAIN (TAMAT)
Fanfictionkisah petualang anak remaja yang mendaki mendaki sebuah gunung, lalu peristiwa tak terduga terjadi pada mereka. base berdasarkan mimpi writer-nim.