soobin sedang berdiri dibandara. tangan kirinya menggeret koper, sedangkan tangan kanannya sibuk mengetik pesan.
matanya bergulir, melihat kesekitar, mencoba memindai orang-orang yang berlalu lalang dengan sibuk dibandara itu."soobin!" teriakan nyaring itu langsung mengalihkan perhatiannya.
mata soobin langsung menemukan si pemilik suara manis itu.senyum soobin mengembang, hingga pipinya mau sobek saking lebarnya.
gadis cantik itu berlari sambil merentangkan tangannya kearah soobin.
soobin juga membuka tangannya lebar-lebar.lalu tubuh kecil lia menabrak dada bidang soobin. air mata kerinduan mengalir membasahi pipi lia.
"akhirnya ketemu!" seru liat semangat dalam dekapan soobin.
"aku dateng buat kamu lia, buat nepatin janjiku" soobin mendekap lia dalam-dalam, melepaskan rindu yang mengikatnya berbulan-bulan.lia melepaskan pelukan mereka. lalu mencium pipi soobin.
"kok kamu makin tinggi?" tanya lia disela tangisnya.
"kamu aja yang pendek, jangan nangis dong, kan aku udah disini" soobin mengelap air mata lia."jangan nangis lagi, kan aku udah disini, aku bakal disini terus buat lanjutin pendidikanku, jangan nangis" soobin meniup-niup wajah lia.
"ya gimana nggak nangis, kita tuh baru ketemu setelah sekian purnama kita LDR" lia mengomel karna soobin malah ngetawain dia yang terharu.
"udah udah, jangan nangis disini. nggak enak diliatin satpam" soobin pun menggandeng lia keluar bandara.
soobin pun mengajak lia untuk mampir ke apartemennya. sejak sebulan yang lalu lia sudah berjanji akan membantu soobin untuk membantu membereskan apartemen soobin. lia sangat semangat dengan kepindahan soobin yang menyusulnya kuliah di belanda.
soobin sangat senang melihat lia yang sangat semangat mengoceh sana-sini menceritakan betapa indahnya negara kincir angin itu. soobin hanya mengangguk lalu sesekali mengiyakan perkataan lia yang tidaka habisnya.
"dideket unitku juga ada taman bin, bagus banget kalo lagi musim gugur, biasanya aku kesana sendiri, tapi kayanya musim gugur taun ini aku bakal kesana sama pacarku" lia tersenyum sambil bercerita pada soobin.
"siapa pacarmu?" tanya soobin jahil.
"yang nanya bin, yang nanya itu pacarku" mata lia menyipit sejalan dengan senyumnya yang melebar."sir!" panggil lia pada supir taksi didepannya.
"ya!" jawab si sopir itu.
"what do you think about my boyfie?" lia memeluk lengan soobin.
"he's handsome" ucap si sopir dengan senyuman.
"i'll give you more tip sir, thanks" lia langsung memeluk erat soobin."aku nggak pernah sesayang ini sama seseorang bin" lia merebahkan kepakanya dilengan soobin.
soobin yang daritadi hanya tersenyum pun mulai menggerakkan tangannya untuk mengelus rambut lia.
"jangan khawatir aku pergi ya li, aku udah bener-bener jadi lebih baik buat kamu" soobin mengecup puncak kepala lia.
"lia, lain kali jangan tanyain aku ganteng atau engga ke supir taksi ya" soobin memejamkan matanya sambil memeluk lia.
"emang kenapa?" tanya lia heran.
"aku ngeri dipuji ganteng sama cowok" tawa lia langsung meledak mendengar ucapan soobin."tenang aja, kamu nggak bakal diperkosa selama ada aku yang siap buat lindungin kamu" ucapan lia sukses membuat soobin gemas, hingga pipi lia menjadi korban gigitan soobin.
satu hari yang indah dimana soobin memulai kehidupan barunya dibelanda bersama sang kekasih. dia dengan senang hati meninggalkan tanah kelahiran dengan segala luka yang tersisa disana. soobin berjanji akan menjadi lelaki terbaik bagi lia. dan lia selalu menganggap soobin demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MOUNTAIN (TAMAT)
Fanfictionkisah petualang anak remaja yang mendaki mendaki sebuah gunung, lalu peristiwa tak terduga terjadi pada mereka. base berdasarkan mimpi writer-nim.