Seorang cowok dengan pakaian SMA berbalut jaket jeans, duduk di kursi taman dekat lapangan sambil merangkul pundak seorang gadis seangkatannya. Keduanya terlihat sangat bahagia sembari menggenggam tangan satu sama lain. Meskipun di depan mereka ada beberapa siswa yang bermain basket, hal itu tidak membuat keduanya canggung dan tetap merasakan dunia hanya milik mereka berdua. Sesekali cowok itu mengusap lembut puncak dari rambut gadis yang bersamanya itu, lalu mencubit di pipinya gemas. Tidak peduli sudah berapa orang yang melihat kemesraan mereka, selagi hal itu tidak merugikan orang lain itu tidak jadi masalah besar.
"Kamu beneran cinta kan, sama aku?" tanya gadis yang duduk bersama cowok itu dengan manja, hampir setiap hari gadis itu menanyakan hal yang sama ketika mereka berdua bertemu.
"Iya cintalah Nay, gak mungkin aku bohongin kamu, cuma kamu pacar aku satu-satunya, Nayla," jawab cowok itu meyakinkan keraguan gadis disebelahnya yang bernama Nayla, sembari mengecup lembut pundak tangan gadis itu.
Nayla tersenyum malu, hatinya berasa dipenuhi bunga dan kupu-kupu sangking bahagianya. Tidak bisa diucapkan betapa berbunganya hati gadis itu sekarang, karena diperlakukan manis bak ratu oleh raja nya.
"Aku janji, aku gak bakal ninggalin kamu sampai kapan pun, aku akan perjuangin cinta kita sampai nanti kita menikah, kamu juga janji sama aku ya, kamu gak boleh tinggalin aku ataupun selingkuh dari aku," pinta cowok itu dengan wajah dibuat serius. Nayla mengangguk pelan sambil tersenyum menyetujui permintaan pacarnya.
Cowok itu mendekatkan wajahnya dengan Nayla dan Langsung mencium keningnya lembut. Tak peduli jika ada yang melihat mereka, mereka berdua sangat bahagia sekarang.
Akan tetapi, kebahagiaan itu hanya sesaat sampai insiden ini terjadi.
Byur....
Sebuah cairan lengket berwarna coklat dan berbau kopi, membasahi sebagain seragam cowok dan gadis Yang masih saling bermesraan di kursinya. Kaget dan bingung, terlihat dari wajah mereka berdua yang sedikit terkena percikan minuman itu. Musibah kecil itu datang tanpa memberi tanda-tanda, sehingga keduanya tidak melakukan antisipasi apa pun. Cowok itu langsung berdiri dari duduknya, sambil melepaskan jaket jeans miliknya yang sudah setengah basah. Terlihat jelas, sebuah nama yang tertera di badge seragam cowok itu ketika dia sudah melepas jaketnya. Alvino mahendra, seorang cowok berparas tampan, berkarisma, dan keren. tidak heran jika
sangat mudah baginya, untuk menaklukkan hati wanita mana pun dengan fisiknya yang mendukung."Apa-apaan nih?" amuk Vino yang kesal. Rasa kaget dan takut menjadi satu saat itu, karena ia menyadari kehadiran segerombolan cewek yang sangat ia kenal telah mengelilinginya. Perasaan beberapa detik yang lalu, Vino masih merasakan indahnya dunia, sampai masalah besar ini datang.
"Lo yang apa-apaan, nyesel gue punya hubungan sama cowok mata keranjang kayak lo, dasar buaya! gak punya hati! gak punya perasaan!" balas cewek yang melemparkan minumannya tadi dengan amarah memuncak.
"Veny, Sari, Dinda, Raisa,"
tpak!
Vino memukul jidatnya kuat karena hal bodoh yang dilakukannya. Untuk apa dia harus menyebutkan satu persatu nama gadis disekelilingnya itu? ada lebih dari 10 gadis mengerubunginya dengan wajah yang tidak bersahabat. Gadis-gadis itu adalah pacar Vino di sekolah ini, dan semuanya masih memiliki hubungan cinta yang baik dengan Vino sampai datangnya masalah ini.
"Astaga, kenapa jadi gini sih, kok bisa ketahuan coba? Biasanya aman-aman aja gak ada yang curiga, kok sekarang jadi Ketahun sih? malah langsung semua lagi," Keluh Vino dalam hati, sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABNORMAL
Teen Fiction*Jangan lupa tinggalkan jejak ya THANKS~ •~• Ini semua karena karma itu! Beberapa tahun silam, terjadi sebuah sumpah yang akhirnya menjadi kesialan, untuk kehidupan seorang cowok yang sekarang mengidam venustraphobia. ya, sebuah rasa takut kepada...