"Cari siapa ya?
Izky bertanya sopan kepada dua orang gadis yang berdiri di depannya. Kedua gadis itu terlihat cantik dan imut, tapi satu hal yang membedakan mereka berdua, yaitu cara berpakaian keduanya. Yang satu tampak sedikit berpakaian ketat hingga membentuk tubuh indahnya, dan yang satu lagi berpakaian sopan casual.
"Kita berdua lagi cari kostan kak, makanya kami kesini, soalnya kata orang-orang, di sini ada kostan yang lumayan bagus," ujar gadis berponi tipis yang berpakaian ketat.
Izky mendengarkan ucapan gadis itu sambil terus memandanginya.
"Kalau boleh tau, emang bener apa enggak ya kak? kalau beneran ada, kami mau sewa satu kamar untuk dua orang kak," sambung gadis satunya yang berambut panjang sesiku.
Izky mengalihkan matanya ke arah gadis satunya sambil mendengarkan.
"Bisa gak, kalau kami langsung ketemu dengan pemilik kost ini, biar cepat aja gitu prosesnya," gadis berponi tipis itu, meminta sambil memperlihatkan senyum kecilnya.
Izky diam sejenak, sambil melihat kedua gadis itu dengan tatapan biasa.
"Dulu ini emang kostan untuk siapa aja yang ingin menyewa, tapi, sekarang tempat ini sudah menjadi milik pribadi, karena sudah di beli oleh teman saya, jadi sekarang, ini sudah bukan kostan umum lagi," Izky menjelaskan sambil terus tersenyum ramah dengan kedua gadis itu, Izky menyadari perubahan ekspresi wajah dari kedua gadis itu, setelah dia memberikan penjelasan, keduanya terlihat kecewa.
"Padahal, kostan ini pilihan kami satu-satunya," kecewa gadis berponi tipis dengan merendahkan nada suaranya.
Izky merasa kasihan melihat gadis itu, dia mulai berfikir untuk membantu mencari jalan keluar mereka.
"Emangnya tidak ada tempat lain selain di sini?" tanya Izky.
"Sebenarnya banyak kak, tapi setelah kami lihat dari beberapa kostan, cuman tempat ini yang cocok, selain tempatnya lebih dekat dengan kampus kami, daerah di sini kelihatannya juga nyaman dan tenang, sesuai seperti yang kami cari," sahut gadis berambut panjang.
"Gitu ya, emang sih masih ada dua kamar di lantai satu yang kosong, tapi saya tidak yakin, kalau si pemilik kostan ini bisa terima kalian apa enggak, soalnya dia anti banget sama cewek,"
Kedua gadis itu tampak menatap bingung satu sama lain, mereka terlihat tidak paham dengan maksud dari perkataan Izky barusan.
"Tenang aja kak, soal itu, kita bisa jaga jarak kok, asal kita diijinkan ngekost di sini, kita bakal mentaati peraturan yang ada di sini, tolong ya kak, bantuin kita," Mohon gadis berambut panjang.
"Saya gak terlalu yakin bisa bantuin kalian, tapi saya akan coba tanya dulu ke teman saya ya,"
"Tunggu dulu kak, itu ya temannya," tunjuk gadis berambut panjang kearah Miko, yang berjalan sendiri mendekati mereka.
Izky sontak berbalik kebelakang melihat Miko yang memang berjalan sendiri kearahnya. Dari kaca jendela bagian depan yang berbentuk panjang, Izky juga melihat samar-samar Vino mengintip dari dalam rumah.
"Ada tamu nih, siapa namanya?" tanya Miko yang sekarang di sebelah Izky.
"Ini mereka lagi....
"Diem! gue gak nanya lo, gue nanya ke dua cewek ini, nyambung aja lo," Potong Miko menutup mulut Izky dengan tangannya.
"Bau banget tangan lo kampret!" cerca Izky sembari menjauhkan tangan Miko dari mulutnya.
Miko yang penasaran ikut mencium aroma dari tangannya, benar saja, aroma yang tidak sedap tercium melalui hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABNORMAL
Teen Fiction*Jangan lupa tinggalkan jejak ya THANKS~ •~• Ini semua karena karma itu! Beberapa tahun silam, terjadi sebuah sumpah yang akhirnya menjadi kesialan, untuk kehidupan seorang cowok yang sekarang mengidam venustraphobia. ya, sebuah rasa takut kepada...