14 (pak Eko dan pak Ali)

5 3 1
                                    

Vino memutar gagang pintu kamar izky yang memang tidak pernah terkunci. Selain memiliki keunikan karena anti dengan hal-hal kotor, izky juga jenis orang yang tidak pernah mengunci kamarnya sendiri. Alasannya sederhana, izky sangat malas jika harus membuka dan mengunci pintunya jika perlu, karena menurutnya itu tidak terlalu penting. Toh dia tidak punya barang berharga untuk diamankan, jikapun kamarnya menjadi kotor karena ulah orang lain, dia tinggal membersihkannya dengan senang hati.

Vino berjalan santai mendekati sang sahabat yang masih molor di kasur, selimut tebal berwarna maron polos menutupi setengah tubuhnya dengan hangat. Vino menatap izky sebentar, sebelum dia beralih ke tumpukan sampah ditangan kirinya, yang tadi diberikan Miko. Haruskah dia melakukan ini, tanya vino di pikirannya, meskipun terbilang sering tapi tetap saja vino merasa tidak tega. Vino Mulai melakukan aksinya dengan menggesek-gesek bekas bungkus jajanan, di wajah Miko sambil menyuruh sahabatnya itu bangun. Kali ini sepertinya tidak mudah, izky tidak terbangun meskipun vino sudah menggesek sampah itu ke wajahnya.

Aneh, pikir vino. Apa mungkin karena tadi malam terlalu lama tidur, seperti yang dikatakan Miko.

Vino naik keatas kasur, berlutut diantara pinggang izky tanpa mendudukinya. Vino menggesek lagi bungkusan ditangannya ke wajah izky, sambil sesekali menggoyang-goyangkan bahu sang sahabat seraya menyuruhnya bangun. Yang awalnya gerakan tangan vino lembut, kini sedikit di keraskan-nya sehingga wajah izky terlihat acak-acakan.

Apa ini kekerasan?

Mungkin tidak, ini namanya kebaikan yang dilakukan dengan sedikit brutal.

Vino menghentikan aksinya setelah menyadari izky terusik dan membuka kelopak matanya perlahan. Vino melompat turun dari atas tubuh izky dengan perasaan jengkel.

"Serasa bangunin narapidana gue" kata vino jengkel.

"Huaaa.... pagi-pagi Udah di sini aja lo vin kayak gak ada kerjaan lain." Izky menguap dan duduk di tepi ranjang.

Tpak!

Vino men-toyor kepala izky kuat

"Ya Ini kerjaan gue, bangunin anak-anak kebo!

"Sakit gila! Maen toyor-toyor kepala gue aja lu." ringis izky sambil mengelus pelan di bagian vino men-toyor kepalanya.

"Jangan lebay, udah cepetan mandi siap-siap biar berangkat gak pake lama!

"Ngatur!

"Ih malah Ngelawan, gue tinggal lu ya kalau lama." Ancam vino bercanda.

"I-iya iya ah! Ngeselin banget lu masih pagi juga." Gerutu izky sambil bangkit dari duduknya

Vino tersenyum menang sebelum akhirnya dia meninggalkan kamar izky dengan Santai. Baru saja vino ingin masuk kedalam kamarnya, sebuah aroma sedap masuk kedalam Indra penciumannya. Vino tidak pernah merasakan aroma makanan se-harum ini dirumahnya, kecuali saat di resto dan dirumah orangtuanya sendiri. Karena di rumahnya ini, hanya izky yang kadang-kadang memasak untuk mereka, dan aroma masakannya pun tidak seenak seperti yang dia rasakan sekarang. Karena penasaran vino mengikuti jejak aroma enak itu dengan hidungnya. Vino berjalan menuruni tangga dan berbelok ke arah dapur utama yang terletak di lantai dasar. Setelah berada di dapur, Mata vino langsung menangkap seorang gadis dengan rambut yang terurai kebelakang, gadis itu sepertinya tengah fokus dengan masakannya sehingga tidak menyadari kehadiran vino. Gadis itu adalah ivy, vino bisa mengenalinya meskipun tidak melihat wajahnya langsung.

Vino berjalan pelan mendekati ivy, sampai jarak mereka hanya satu meter, vino memberanikan diri untuk menegur gadis itu. Ivy menoleh dengan kaget, lalu tersenyum kecil setelah melihat Vino yang menegurnya barusan.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang