Sarang Cinta

13 3 0
                                    

Akhirnya aku dibawa oleh ibu Akane san. Entah kemana tujuannya namun, aku tetap tidak bisa fokus ke jalan karena ada gadis terimut di Tokyo disampingku. Dia bahkan tertidur di bahuku.

"Harumi sepertinya sudah mencapai batasnya ya."
"Apa maksud anda? Mencapai batas?"
"Sebenarnya ide untuk mencari dirimu di tengah malam seperti ini adalah ide Harumi, dia pikir kamu akan kedinginan, kelaparan atau sebagainya."
"Be-benarkah?"
(Bahkan meskipun terlihat dingin di luarnya, ternyata dia seorang yang perhatian)

Saat aku memikirkan itu, mobil seketika berhenti didepan rumah. Rumah itu cukup besar bahkan jika dilihat dari luar ada 2 kamar terpisah.
"I-ibu Akane san?"
"Haha sudah tidak perlu formal, panggil saja Eimi."
"Ka-kalau begitu, Eimi san apa yang kita lakukan disini?"
"Mulai sekarang ini adalah sarang cinta kalian berdua."
"Hahhhh?"
Sarang cinta? Ma-maksudnya tinggal berdua bersama A-akane san begitu?
"Bisakah kamu mengendongnya ke dalam? Dia tampak pulas sekali."
"Ti-tidak masalah."
"Gendong layaknya tuan putri oke?"
"Baiklah baiklah."
*cekrek
Tiba tiba flash di kamera HP Eimi san menyala dan mengambil foto.
"Yosh, cukup bagus."
"Setidaknya minta izin dulu dong."
"Pfftt... Hahaha, jadi kamu ingin seseorang meminta izin memotretmu sedang menggendong seorang gadis di tengah malam."

Aku tidak menyangkalnya, nyatanya memang seperti itu.
Kami akhirnya masuk dan pertama kalinya aku melihat rumah semegah ini. Jadi ini rasanya menjadi orang kaya, mungkin itulah yang kupikirkan.
"Kamar kalian ada disana. Untuk urusan makanan aku sudah mempersiapkan beberapa bahan makanan di kulkas dan untuk pakaian aku akan mengantarnya besok."
"Te-terima kasih bantuanmu Eimi san."
"Tidak masalah. Ngomong ngomong pastikan kalian berdua tidur satu kamar ok. Kamar disebelah kalian itu untuk anak kalian nanti. Jika kamu mencoba kabur, paham resikonya?"
"Ba-baikk."
"Oh iya, info untukmu Izumi kun. Harumi masih tersegel rapat jadi kamu jangan terlalu ---."
"Oke oke, bisakah kamu segera pergi? Bahasannya sudah melenceng terlalu jauh."
"Hahaha baiklah. Kalau begitu selamat malam. Kutitipkan dia padamu mulai sekarang ya Izumi kun."
"Aku akan berusaha sebaik mungkin."

Eimi san pergi dari dalam rumah dan menyisakan aku dan Akane san. Di tanganku masih ada Akane Harumi yang masih tertidur lelap. Aku dapat merasakan pinggulnya yang ramping namun tetap memiliki tekstur daging yang cukup, wajahnya tampak begitu imut saat dia tidur dan kakinya yang panjang namun indah.
"Aku akan tidur bersama gadis sesempurna ini? Kuharap besok aku bangun dari mimpi indah ini."
Aku masuk ke kamar dan melihat ranjang yang berisi dua bantal di satu kasur. Itu artinya aku dan Akane san.
"Oke ini mimpi, ingat mimpi."
Aku ber tsukkomi untuk menghilangkan pikiran negatifku. Sebaiknya aku tidur di sofa saja malam ini. Saat aku melihat sekeliling ada satu yang kusadari yaitu adanya 1 CCTV di kamar. Sepertinya untuk mengawasiku apa aku tidur dengannya atau tidak malam ini.
Hari semakin larut, besok mungkin kami libur sekolah namun tidak untuk pekerjaanku. Aku harus segera tidur.
Saat aku masuk ke selimut disamping Akane san, wajah kami bertemu. Di bawah sinar bulan, wajahnya tampak begitu indah. Itu cukup menenangkan jiwa raga ku. Aku masih tidak percaya dengan apa yang kualami hari ini. Namun akan kucoba sedikit demi sedikit menerimanya.
"Selamat malam, Akane san."

Mengutang Dapat Tunangan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang