Cincin Pernikahan

3 1 0
                                    

"A-anoo Harumi, bisakah kamu turunkan pisaunya?"
Yap kukira Haru chan hanya bercanda saat dia pergi ke dapur dan mengambil pisau. Namun saat ini aku melihat sosok anak perempuan yang mendongkan pisau dengan sikap membunuh kearah Ayah nya sendiri.
"Haru chan, bisakah kamu letakkan pisaunya?"
Haru chan hanya diam namun dia menuruti perkataanku. Apa ia lebih menghormatiku daripada ayahnya ya?
"Hei nak, kau apakan Harumi itu? Dia bahkan menurut saat kamu menyuruhnya."
"Anoo ayah mertua, jika kamu berbisik seperti itu, dia mulai memperhatikanmu lagi tuh."
Disaat aku dan Ayah Haru chan berbisik, Haru chan mulai mengambil pisaunya lagi. Inimah yandere kan.
Di tengah tengah ketegangan, Eimi san datang membawa makanan ke meja makan.
"Ara~, Anata apa kamu sudah akrab dengan Izumi kun?"
"Ah, iya kami sudah sangat akrab ya kan nak?"
"I-iya hahaha."
Syukurlah ada yang dapat memecahkan suasana kejam tadi.

Setelah suasana kembali hidup, Haru chan angkat bicara.
"Jadi, ada urusan apa kalian kesini? Ayah? Ibu?"
"Ayahmu yang ada urusan, ibu disini hanya karena diminta mengantarkan. Walaupun nanti malam aku dapat bermain bebas sih fufufu."
Oi oi, bermain bebas saat malam? Berhentilah membuatku berfantasi nakal.
"Ehem, aku hanya ingin melihat kondisi anakku setelah tinggal bersama laki laki selama sebulan ini."
"Hanya itu?"
"Iya hanya itu. Oh iya dan juga aku ingin memberikan hadiah tunangan kepada kalian berdua."
Aku ikut penasaran dengan hadiah yang ditawarkan itu. Yah karena baru sebulan juga mungkin tidak terlalu spesial.
Tiba tiba, ayah Haru chan mengeluarkan kotak cincin.
"Ini untuk kalian. Aku harap kalian suka ya."
"Ano Ayah mertua."
"Tidak perlu bersikap formal, panggil saja Hiromichi."
"Ka-kalau begitu... Hiromichi san, apa ini cincin pernikahan?"
"Yap, ini cincin dari pernikahan aku dan Eimi dulu. Tadinya aku ingin membelikan yang baru, namun kurasa kalian akan lebih suka ini."
Kotak cincin dibuka dan di dalamnya ada cincin dengan batu pertama diatasnya. Permata itu berkilauan dan bersinar sinar. Sangat cantik. Namun, aku tidak akan menerimanya.
"Maaf Hiromichi san. Aku tidak akan menerimanya."
"Hah? Apa maksudmu? Apa kamu tidak menyukainya? Apa ada motif atau ciri tertentu yang ingin kamu beli?"
Haru chan angkat bicara sembari tersenyum.
"Sudahlah Ayah dengarkan Izu kun dulu."

Akupun mulai melanjutkan.
"Jika aku menerima cincin itu, aku seperti lelaki tidak berguna yang bahkan tidak dapat membeli cincin pernikahan nya. Maaf jika tersinggung namun aku ingin membeli cincin itu dengan usahaku. Aku ingin Haru chan memakai cincin yang berasal dari usaha dan keringatku."
Setelah aku berbicara panjang lebar, Hiromichi san hanya terdiam. Namun, dia mulai sadar kembali setelah bahunya ditepuk oleh Eimi san disampingnya.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengambilnya oke?"
"Baikk. Tolong jaga cincin itu baik baik, itu kan yang mempersatukan Hiromichi san dan Eimi san."
Pasutri itu tersenyum sambil menatap satu sama lain.
"Tidak disangka aku dinasehati oleh anak laki-laki yang masih perjaka."
"Yah, umur tidak selalu menggambarkan sifat kan."

(Anata : Sayangku (Dalam bahasa jepang)

Mengutang Dapat Tunangan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang