Hadiah Bulan Pertama

4 0 0
                                    

Meskipun sekarang adalah hari spesial dimana aku dan Haru chan sudah satu bulan bertunangan, namun tetap saja aku harus bekerja. Ngomong ngomong hari ini akhirnya aku akan menerima bayaranku.
Setelah beberapa jam bekerja, aku dipanggil ke ruang manager.
"Ini bayaranmu Izumi kun. Tolong teruslah bekerja dengan baik disini."
"Terimakasih Yumemiru san. Mohon bantuannya lagi kedepannya."
Setelah salam singkat dan basa basi sebentar. Aku akhirnya pergi pulang. Namun aku tidak langsung menuju ke rumah melainkan ke mall sebentar. Aku pergi melihat aksesoris wanita.
Saat sampai di salah satu toko, aku melihat harga harga nya. Cukup satu kata yang menggambarkan keseluruhan barang disana yaitu 'MAHAL'. Bahkan ada yang mencapai 100 ribu yen.
Aku berkeliling mencari dan mencari barang yang dapat kubeli dengan uangku saat ini. Saat itulah aku melihat gelang dengan bunga mawar mengelilinginya. Harga nya juga lebih terjangkau.
Setelah memutuskan untuk membelinya, aku mulai berjalan pulang. Meskipun uang bayaranku bekerja sebulan hampir habis karena sebuah gelang, namun aku tidak menyesalinya justru aku terasa bahagia.
"Kuharap dia menyukainya."
Setelah bergumam seperti itu, aku membuka pintu rumah.
"Aku pulang..."
"Selamat datang kembali Izu kun."
Aku cukup terkejut melihat Haru chan yang menyambut ku. Matanya samar samar memerah menandakan dia sudah mengantuk namun tetap memaksakan diri. Bahkan gerakan tubuhnya saja sudah lemas.
"Tidak perlu memaksakan dirimu sejauh itu Haru chan. Ayo kita langsung tidur."
"Eh kamu tidak akan mandi atau makan dulu?"
"Berhentilah mengkhawatirkanku oke? Aku lebih mengkhawatirkanmu disini."
"Baiklah, xixixi Izu kun mengkhawatirkanku."
Setelah cekikikan kecilnya, kami masuk ke kamar dan bersiap tidur.
"Haru chan, bisakah kamu menutup matamu?"
"Eh? Kenapa?"
"Sudahlah tutup saja."
Haru chan menutup matanya. Akupun perlahan mengambil tangan Haru chan dan memakaikannya gelang yang sudah kubeli tadi. Yap itu terlihat cocok untuknya.
"Silahkan membuka mata."
Haru chan mulai membuka matanya dan terkejut melihat lengannya.
"Eh? Apa ini?"
"Ya-yah mungkin harganya tidak semahal berlian, namun untuk saat ini aku hanya bisa memberikanmu itu. Maaf ya jika..."
"Shhh..."
Saat aku berbicara, Haru chan langsung menutup mulutku dengan jarinya.
"Jika tidak suka? Jangan bercanda Izu kun. Bukankah ini sesuai dengan yang kamu bicarakan pagi tadi?. Tidak semahal berlian? Aku tidak perlu barang semahal itu. Dibandingkan berlian yang berkilauan, gelang ini bahkan lebih berarti menurutku. Disana ada kerja keras dari Izu kun kan. Aku menyukainya."
Aku terdiam mendengar ucapan Haru chan. Hatiku berdebar debar, jantungku mulai tak terkendali dan dibalik itu semua aku merasa bahagia.
Setelah perasaan bahagia itu datang, aku cepat cepat ke posisi tidur. Aku menutupi wajahku yang malu dengan selimut. Namun, saat aku ingin menutup mata.
"Nee, Izu kun. Bisakah kita berpegangan tangan kali ini?"
"Eh? Kenapa?"
"Entahlah, hanya ingin saja."
"Te-terserah dirimu saja."
Akhirnya kami berpegangan tangan di sepanjang malam. Tapi akibatnya aku tidak bisa tidur.

Mengutang Dapat Tunangan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang