SEPULUH

8 3 6
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Pukulan keras itu berkali-kali mendarat di wajah mulus milik pria bertubuh kekar, pelakunya adalah Alaskar. saat ini ia sedang menahan dirinya agar tidak menghabisi nyawa pria yang dihadapannya. hatinya nurani dan rasa belas kasihan sepertinya sudah hilang untuk detik ini, lihat saja sekarang ryan korban dari kemarahan Alaskar di beberapa bagian wajahnya sudah banyak luka lebam. Pinggiran bibirnya sobek terdapat banyak darah. seragam yang tadi rapih, sekarang? berantakan terdapat sedikit robekan disana. begitupun alaskar, namun bedanya ia tidak terlalu parah.

"MATI LO ANJINGG!!!"Alaskar menendang aset pribadi milik Ryan, membuat pria itu gelagapan sampai tersungkur ke tanah sembari memegang aset pribadi miliknya.

"BANGS*TTT LO KARR!!!"

"LO YANG BANGSAT!"

Alaskar mendengus bibirnya tersenyum miring seraya menarik kerah baju Ryan"Gue bangsat? jelas-jelas lo yang uda deketin ashilla. gila lo?!!"Protes alaskar menatap sengit ke arah Ryan.

Ryan tertawa kencang"Ashilla itu bukan siapa-siapa lo, jadi wajar gue ajak dia kemanapun.. Lo siapa, ngelarang dia?!!"

Bugh

Lagi-lagi alaskar memukul wajah Ryan, sampai pria itu tak bisa apa-apa kecuali menahan emosinya.

"PERLU DIDENGAR, PASANG TELINGA LO! ASHILLA ITU LEBIH DARI SAHABAT GUE, DIA GABOLEH DEKAT SIAPAPUN KECUALI GUA!! SAMPE SINI NGERTI, APA MAU GUE PERJELAS LAGI??"Alaskar murka berkata lantang tepat diwajah ryan. Semua yang berada disana pasti akan mendengarnya.

"Lebih dari sahabat? lo pernah ngajak dia pacaran, atau bahkan ngelamar dia gitu? Enggak kan!"Kekeh Ryan dengan wajah sangar dan tangan yang menyilang di dadanya.

Alaskar bungkam seketika setelah mendengar itu. ia akui memang tak pernah mengajak ashilla untuk pacaran, apalagi ngajak nikah. entahlah, itu semua karena ada problem.

"Kenapa lo diem? Ngerasa yaa.. Oh at--"

Plak

Ashilla tiba-tiba muncul dengan cepat menampar pipi kanan Ryan, pria itu mendengus mengusap-usap pipinya yang terasa ngilu. "Lo mau nyawa melayang ya?"Tanya ashilla santai tapi dengan tatapan yang mengerikan.

Ryan bergidik ngeri ketika mendengar pertanyaan dari ashilla, ia terkekeh malu"hehe, nggak kok shil. gue pamit dulu bye!"Ryan berlari kencang, meninggalkan mereka disana.

gadis itu akhirnya bisa bernafas lega, ets tidak. ketika ia menatap disekelilingnya banyak orang-orang yang berkumpul hanya untuk menatap Alaskar dan Ryan berantem tadi moodnya kini menurun lagi.

"NGAPAIN KALIAN DISINI? LAGI NGANTRI BANSOS?!"Lantang ashilla seraya bertolak pinggang.

Semua yang ada disana, langsung lari terbirit-birit dan memasuki kelasnya masing-masing.

Ashilla menatap malang pria yang didepannya ini. Kepalanya agak sedikit mendongak, karena Alaskar lebih tinggi darinya."Mau jadi jagoan?"Tanya ashilla dingin

"kan uda jago?"

"ck, iya serah lo."Ashilla hendak pergi meninggalkan Alaskar yang tengah berdiri menatapnya, namun lengannya ditarik pelan oleh Alaskar.

"Mau kemana sih? Lo gak khawatir apa, nanti gue mati lho.."Rengek Alaskar memasang wajah baby facenya

"Ngapain gue khawatir, hidup gue bukan buat lo doang masih banyak!"Ketus ashilla dengan nada yang sengaja dibuat-buat seperti kemarin alaskar berbicara padanya.

ASHILLA & ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang