Hari sudah larut malam, bintang juga perlahan muncul menghiasi langit ditemani oleh sang bulan. gadis cantik yang senyumannya selalu mengembang, ia berjalan mengelilingi taman lumayan besar. berlari kesana-kemari tanpa ada yang menemaninya, tidak apa asal dirinya tenang itu sudah cukup.
"Lho? Itu raksa? RAKSAA!!!"Pekik ashilla saat melihat pria sedang duduk dibangku taman.
Pria itu tidak menoleh sama sekali hanya duduk dengan tenang. Ashilla berjalan menghampirinya.
Ashilla celingak-celinguk melihat disekelilingnya hanya ada dirinya dan pria yang dihadapannya ini."Raksa ngapain disini? Ini sepi lho"
"kamu juga ngapain disini?"
"Main!"
"jangan main mulu cil, jaga kesehatan."
"Kenapa ngomong gitu?"
Alaskar terkekeh, ia berdiri menatap lekat manik mata ashilla"Raksa khawatir kalau Cilla kenapa-kenapa"
"Ashilla kan anak kuat!!"
"kuat juga kan kalau raksa istirahat sejenak?"Ucap raksa tiba-tiba membuat ashilla terdiam seketika.
"Ngomong apasi!!"
"Istirahat aja cil, raksa cuma lelah. gapapa kan?"Alaskar tersenyum tulus pada ashilla. gadis itu terdiam ia sedang kebingungan karena ucapan dari Alaskar.
"kok diem, kamu jaga diri baik-baik oke. Anak kuat gaboleh cengeng, nanti raksa sedih lho.. raksa pergi yaa?"Alaskar merapihkan rambut ashilla yang sedikit berantakan. Pria itu menatap serius pada ashilla"Jangan nakal okey? Inget janji kamu dulu."
"Raksa mau kemana? Pamit, pergi apaa? Aku ikut saa.."Lirih ashilla
"ga kemana-mana kok, ada disini. Oh iya, ini bunga buat kamu"Alaskar memberikan bunga mawar berwarna merah segar, ashilla menerimanya.
"Makasih raksa! Bunganya cantik kayak shillaa"Seru ashilla kegirangan, Alaskar hanya tersenyum melihat gadis itu.
"Simpan baik-baik, aku pergi dulu.."Ucap Alaskar kemudian pria itu melangkah pergi meninggalkan ashilla.
"Aku ikut!!!"
Ashilla berlari kencang mengejar pria yang makin lama semakin menghilang begitu cepat. Bahkan ashilla teriak pun pria itu tidak juga menghampirinya, hanya ada senyuman tipis yang terukir dibibirnya. Air mata sudah tidak bisa dibendung lagi, ketika Alaskar benar-benar menghilang dari pandangannya.
"HIKSS ALASKAR... A-KU IKUUUTTT HIKSSS..."
"LASKAR, JANGAN TINGGALIN ASHILLAAAA.."
•••Sedari tadi ashilla hanya terdiam bisu, meskipun kelas sedang berisik sekali karena ulah dari teman-temannya tak membuat dirinya marah seperti biasanya. Adzenia juga sudah berusaha menghibur, atau mengajak ngobrol gadis itu tapi ia hanya terdiam seperti patung. pikirannya saat ini sedang berkecamuk karena mimpinnya tadi malam.
"Shil? Lo kenapa sih, ada masalah?"Tanya zenia cemas. pasalnya gadis itu dari pagi hanya diam saja.
"Jangan bikin gue khawatir shil, lo gapapa kan?"
"kita jajan yuk, gue traktir deh!"
"SHILLAAA!!!"
"gue bilangin Alaskar ya?"
Ashilla menoleh ke arah sahabatnya itu"Laskar? Dimana dia? dia gapergi kan? Dia ada kan zen"Tanya ashilla histeris. dia seperti orang yang kehilangan arah.
"Lo kenapa sih, alaskar ada kok. Dia lagi main basket disana"Jawab adzenia.
Ashilla tak menjawab apa-apa. ia langsung berlalu pergi meninggalkan kelasnya.
"ALASKAR!!"Teriak Ashilla menggelegar ditengah lapangan, lalu berlari mendekati pria itu.
"Kenapa shil?"Tanya alaskar bingung, ashilla langsung memeluk erat tubuhnya.
"Hei, you oke? Kenapa nangis, siapa yang buat lo kayak gini??"Alaskar benar-benar dibuat kebingungan dan khawatir dengan keadaan ashilla yang sudah menangis di pelukannya.
"Lo gaakan ninggalin gue kan? Kar! gue gaada siapa-siapa, lo jangan pergi yaa."Ashilla menatap nanar wajah Alaskar.
Alaskar mengerutkan keningnya"Pergi? Ninggalin, gabakal ashilla. Jelasin, kenapa bisa mikir kayak gitu?"
"gue mimpi.. lo pergi"
Alaskar membuang nafasnya lega, lalu terkekeh sembari mengacak rambut ashilla"gue kira kenapa. itu cuma mimpi, gaakan jadi kenyataan!!"
"Yakin?"
"Iya yakin ashilla"Alaskar mengangguk pasti.
"KAR, INI LO UDAHAN?"Tanya rio salah satu teman basket Alaskar.
"Iya, kalian lanjutin aja. Princes gue lagi manja biasalah"Balas alaskar seraya merangkul bahu ashilla.
"OKE, BUCIN SANA!"
♥️♥️♥️
Alaskar mengajak ashilla bolos hari ini, tadinya ia juga tidak mau tapi melihat kondisi ashilla yang seperti ini tidak tega juga. saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju time zone tempat favorit ashilla. meskipun gadis itu banyak berbicara hal random, tak membuat Alaskar kesal malah sangat senang jika gadisnya itu sudah ceria kembali."Askar! Oskar makin mageran banget ihk"Rengek ashilla kesal pada tingkah Oskar yang makin sangat pemalas sekarang.
"Terus moccy juga, dia malah genit banget ih. Sering bawa jantan kerumah gue, terus mereka pacaran deh!!!"
"Eh itu badut? DADAHH BADUTT MWAHH"
"BADUT, ALASKAR GANTENG YAKK!!!"
"Ihh kasihan kucingnya ditelantarin kayak gitu.."Ashilla menatap iba pada kucing-kucing jalanan disana.
"mau ngerawat mereka juga hm?"Tanya Alaskar.
Ashilla dengan cepat menggelengkan kepalanya"NGGA! Nanti Oskar sama moccy cemburu"
"Kar, gue mau beli gulali tuhh"Ashilla menunjuk ke arah tukang gulali yang dagangnya masih cukup banyak.
Alaskar langsung berhenti dipinggir jalan lalu membuka helm yang dikenakan dikepala ashilla, setelah itu memberikan 5 lembar uang berwarna merah kepada ashilla.
"Lo abisin juga gapapa"Ucap Alaskar.
"OKE BOS, MAKASIH!"
Ashilla berjalan menghampir pedagang Arum manis, penjualnya seorang pria yang bisa dibilang sudah tua. Ashilla benar-benar kagum pada kakek-kakek itu, ia seharusnya istirahat dirumah santai-santai tapi malah harus bekerja keras seperti ini dibawah teriknya matahari.
"Hallo bapak! Aku mau beli Arum manisnya dong, semua ya."Pinta ashilla, penjual itu langsung terkejut.
"Seriusan neng, apa gak kebanyakan?"Tanyanya bingung.
"Iya serius, Bukan buat aku aja. Tapi adik-adik itu"Ashilla menunjuk ke arah anak kecil yang sedang bermain.
"oh yaudah neng saya bungkus dulu."
"Gausah pak, nanti bapak repot. Gini aja, mereka kalau ngambil gratis ya, dan bilang ini lagi ada bonus buat hari ini aja hehe.."
"Yaudah ini uangnya pak"Ashilla menyodorkan uang yang diberikan alaskar tadi pada penjual Arum manis itu.
"Neng, ini kebanyakan"
"gapapa pak. uda ya, aku mau pergi dulu nanti kesorean lagi"Ashilla melangkah pergi dari sana.
"MAKASIH BANYAK NENG GEULIS"
Ashilla tersenyum sembari mengacungkan jempolnya"Oke pak!"
Disisi lain Alaskar yang tak pernah bosan memandangi ashilla, ia menyunggingkan senyum kagum."gimana gue ga bangga punya lo.."Gumam Alaskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILLA & ALASKAR
Teen FictionKetika laki-laki dan wanita bersahabat, tidak mungkin diantara keduanya tak memiliki perasaan spesial atau bisa saja dua-duanya memiliki itu tapi ragu untuk mengungkapkan. Seperti, Alaskar dan ashilla persahabatan mereka sudah beranjak hampir 15tahu...