DUA PULUH

3 1 1
                                    

Ashilla bangun lebih awal dari biasanya bukan karena keinginannya melainkan dipaksa oleh mami tirinya untuk membuat sarapan sendiri, membersihkan rumah padahal disini sudah ada pembantu. Dengan sangat terpaksa ia melakukan semua itu, meskipun tubuhnya terasa tidak enak mungkin akibat kemarin terlalu lama bermain hujan dan juga dipukulin.

Setelah semuanya selesai ia membersihkan tubuhnya dikamar mandi, tak butuh waktu lama. Lalu mengenakan seragam sekolahnya, menguncir rambutnya agar tidak berantakan dan memaikankan pelembab bibir seperti biasanya. Kemudian Ashilla keluar dari kamarnya, menuruni anak tangga satu persatu sembari melihat kedua wanita iblis sedang sarapan dimeja makan mereka tampak asyik seolah-olah ini adalah rumah mereka sendiri. Tak tahu diri.

"ehmm, tercium bau-bau anak miskin yaa mii"Sindir Ardilla dengan wajah angkuh.

Maminya mengangguk."Iyaa ih, kasihan yaa gapunya siapa-siapa"

Bunuh orang dosa ga sih!

Ashilla tak mau meladeni bukan berarti takut, tapi menurutnya itu tidak penting. ia berjalan keluar mengambil motornya, lalu menjalankan motor itu dengan kecepatan lumayan tinggi.

"HAI GUYS GUE DATENG!"Seru ashilla seraya memasuki kelasnya, mereka semua hanya melirik ashilla sekilas.

"Hai zen, lo cantik banget hari ini tumben"Ucap Ashilla, adzenia hanya terdiam tak menjawab.

"Hari ini ada tugas kan zen? Lihat dong hehe"Ashilla terkekeh kecil.

Adzenia mengambil bukunya didalam tas, lalu menyodorkan pada ashilla."ini, jang--"

"Hai, gue Dateng."ucap Ardilla seraya memasuki kelas itu.

Adzenia menarik kembali bukunya."Sehari aja ga nyontek bisa gak!"

"Apa maksud lo?"

"yaa lo sehari aja ga nyontek gitu, pikir sendiri jangan bego-bego banget jadi orang!"Omel adzenia menatap marah pada ashilla.

Ashilla terkekeh geli mendengarnya."lah? Hahah, lo gasehat yaa."

"Lo yang gasehat, muak gue berteman sama lo."Setelah mengucapkan itu adzenia keluar dari kelasnya sembari membanting pintu.

Ardilla menatap ashilla dengan perasaan senang, ia tersenyum kecil."kacian, dijauhin temennya. Nanti dijauhin siapa lagi ya?"

"bacot Lo!"Ashilla melenggang pergi menjauhi gadis sialan itu.

Sesampai di perpustakaan ia menemukan Alaskar yang sedang duduk sendiri disana sembari membaca novel favoritnya, pria itu memang hoby sekali berada disini. Ashilla berjalan mendekati pria itu dengan senyuman manisnya."hai kar, selamat pagi."

Alaskar hanya menatapnya sekilas."Pagi"

"lo uda sarapan? Kalau belum ini buat lo"Ashilla menyodorkan Tupperware berisi makanan, Alaskar tak menerimanya melainkan sibuk membaca novel.

"yaa kok ga diambil, gue kasih kucing aja deh."

"Yaudah sini buat gu--"Alaskar tak sengaja melihat Ardilla memasuki perpustakaan itu."Buat orang aja, gue kenyang"

"Yaa kok gitu si kar, gue niat banget lho bikinnya dan ini juga makanan terfavorit lo. Ini enak"Ujar Ashilla berkata jujur.

"Gue bilang, gue kenyang."Balas alaskar dingin

"Cicipin dikit aja yaa?"

"Gamau."

"Kar, lo kenapa sih? Marah ? gue salah yaa, salah apa kar ngomong dong"

"LO BERISIK."

Ashilla tersentak kaget mendengarnya, ia menatap lekat manik mata Alaskar pria itu memang terlihat sangat marah padanya."Gue minta maaf..."

ASHILLA & ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang