LIMA BELAS

6 2 6
                                    

Tiga hari sudah ashilla koma rasanya seperti tiga bulan bagi Alaskar. pria itu menghilangkan senyumannya, berbicarapun hanya sedikit saja atau bahkan tidak pernah lagi setelah kejadian kemarin. Saat ini dirinya sedang mendengarkan penjelasan dari seorang guru, tidak didengarkan melainkan Alaskar hanya memikirkan gadis itu. Bagaimana keadaannya sekarang? Dia benar-benar merindukan ashilla.

Bu Risty selaku guru bahasa Inggris yang terkenal judes. Ia menatap Alaskar yang hanya diam sembari menundukkan kepalanya."ALASKAR?"Panggil bu Risty lantang, tak ada jawaban dari pria itu.

Teman Alaskar yang lainnya juga tidak mengerti dengan keadaan Alaskar yang makin kesini, semakin banyak perubahannya. Dari bertumbuhnya kumis, rambut panjang seperti satu abad tak pernah dipotong. Wajah alaskar juga pucat tak seperti biasanya. Pria itu, belum siap cerita tentang kondisi ashilla saat ini.

"kar woi, lo dipanggil noh"Bisik damar memberi tahu pada Alaskar. Tidak ada jawaban lagi.

"Alaskar kenapa sih?"

"gue aja gatau, apa jangan-jangan?"

"APA?! JANGAN BIKIN OVERTHINKING."

"GERVAN, DAMAR, GALANG, SAGARA DAN ALASKAR. KELUAR DARI KELAS SAYA!! CEPAT."Perintah Bu Risty. Mereka tak membantah malah semangat untuk keluar kelas, gervan langsung menarik tangan alaskar. Karena pasti cowok itu tidak fokus apa yang dikatakan Bu Risty tadi.

Alfin mengangkat sebelah tangannya."Bu, kok saya enggak?"

"Lah kamu mau? Yaudah keluar aja."Usir Bu Risty menatap Alfin jengah. Alfin tak banyak bicara, ia segera berlari meninggalkan kelas itu.

"DASAR ANAK-ANAK NAKAL!!"
                            •••
Keenam cowok most wanted itu tidak menjalankan hukumannya, melainkan berkumpul di rooftop. Alaskar melihat sekeliling bagian rooftop ini, tapi tidak ada gadis yang selalu menemaninya dan Mengajaknya untuk bercanda. dalam keramaian ini terasa sepi bagi Alaskar, pria itu membaringkan tubuhnya di sofa menatap dinding-dinding langit tapi pikirannya entah melayang dimana. semua temannya tidak mau memaksa agar alaskar bercerita, biarkan pria itu menenangkan pikirannya dulu.

'Gue kangen shil..'

'gue mau bareng lo terus..'

Ting!

Bunda👸
|Kar. ashilla masih belum sadarkan diri, dokter bilang tubuhnya makin tidak stabil. kamu tenang ya, doain ashilla.

Alaskar
|gimana Askar bisa tenang bund? BUNDA ASKAR KANGEN SHILLA!!!

Alaskar beranjak dari tempat duduknya, tak lupa juga ia mengambil kunci motor. Membuat teman yang lainnya menatap gerak-gerik dari alaskar, pria itu nampak terlihat cemas lihat saja ekspresi wajahnya sekarang.

"Mau kemana kar?"Tanya galang

"Ada urusan."Jawab alaskar dingin.

"urusan lo, bukannya urusan kita juga ya? kenapa jadi rahasian gini"Celetuk alfin, membuat Alaskar menghela nafas sabar.

"gue minta maaf belum bisa jelasin apapun, tapi ini beneran penting banget. BYE"Alaskar melenggang pergi meninggalkan rooftop itu.

semua teman-temannya saling bertatapan sembari mengedikan kedua bahunya bingung. tapi mereka juga tidak diam saja, sagara sebagai pemimpin disini ia langsung mengajak teman-temannya untuk mengikuti kepergian Alaskar. Siapa tahu ada jawaban disana. Pikirnya.

    Skip

Alaskar sudah berada di taman, tempat dimana dirinya dan ashilla bersama-sama dulu ketika kecil. tertawa riang bersama, menangis, bercerita tentang hal random itu hanya ashilla. Memori itu kembali diingatan Alaskar. Jujur ia tak sanggup merasakan ini semua, tanpa ashilla hidupnya bagaikan butiran debu. karena memang wanita kedua yang dicintainya adalah ashilla setelah bundanya.

"Cilla ga kangen hm?"gumamnya bertanya.

"Raksa kangen..."lirih alaskar.

Ting

Nomor tak dikenal
|Hello tuan muda.
|Bagaimana hidupmu setelah gadis itu sudah tak berdaya, apa bahagia atau sebaliknya? HA-HA.

Rahang alaskar mengerang keras, jari-jemarinya mengepal erat sudah siap untuk memukul orang yang mengirim pesan itu. siapa dia, apa maksudnya berkata seperti itu?!

|Santai. ini baru awal, nanti akan ada kejutan yang lebih menarik..

"IBLISSS!!!!"

"Kenapa karr?!"Tanya galang yang baru saja datang beriringan bersama teman-temannya. Sontak Alaskar langsung menoleh.

"Ada apa, lo kayaknya emosi banget deh"tebak Sagara.

"Ada yang lo sembunyiin dari kita yaa??"Tuduh gervan. Alaskar diam tak berkutik.

Alfin mengingat-ingat tempat yang menurutnya tak asing. Lalu ia menatap wajah alaskar."bukannya ini taman kesukaan ashilla sama lo? kenapa lo kesini, dan gabareng ashilla?"Tanya alfin membuat Alaskar meneguk salivanya susah payah.

Alaskar menghela nafasnya. menatap teman-temannya secara bergantian."gue minta maaf, gue gagal jaga ashilla.."Alaskar menunduk merasa bersalah.

"Gagal?!!!"

"GAGALL APAAN, ASHILLA KENAPAA?!!"

"Ashilla koma"balas Alaskar pelan.

"KOMAAAA!!!?"Alaskar hanya mengangguk lemah.

Sagara menarik kerah baju alaskar membuat pria itu berdiri sejajar."KENAPA BISA SAMPE KOMA?! KENAPA LO BISA CEROBOH GINI SI KARR! KITA SEMUA PERCAYA SAMA LO ARGHHH"Sagara melemparkan tubuh alaskar ke sembarang arah, sampai pria itu hampir mencium tanah. teman yang lainnya segera membantu alaskar.

"GAR! Gue tau lo emosi, kita emosi juga. Tapi apa gini caranya? Enggakkk!!!"Sentak galang emosi. pria itu juga sama kesalnya dengan Sagara, tapi ia masih mampu menahan emosinya.

"Lo tau lang, uda lama kita bareng ashilla. Gadis itu gapernah terlihat lemah sedikitpun, dan sekarang? Dia koma. KOMA!"Sagara menekan dikata  terakhirnya.

"BERISIK!"Omel Alfin membentak mereka semua yang sedang beradu mulut.

Gervan dan damar? Duo kopyor itu menyimak saja, berbicarapun pasti salah jadi sudahlah.

"Ceritain kar, awal dari kejadian itu."Ucap Alfin pada Alaskar.

"Setelah anterin makanan buat gue ashilla kan langsung cabut dari kelas. Gue kira dia uda sampe kelas, ternyata ada yang jebak dia dan bawa dia ke tempat yang lumayan jauh dari sekolah ini. sebelum shilla ga sadarkan diri, dia ngeluh tentang pernapasannya. Ternyata.."Alaskar terdiam sebentar hanya untuk mengatur sesak didadanya. kemudian melanjutkan penjelasannya lagi."Ashilla ada asma uda cukup lama."lanjutnya.

Teman-teman alaskar mengusap wajah mereka gusar. terlebih lagi sagara, pria itu menganggap ashilla sebagai adiknya. lalu sekarang? entahlah, perasaannya saat ini sedang hancur dan sudah pasti emosi pada sipelaku yang membuat gadis itu celaka.

"gue mau lihat keadaan ashilla.."Pinta Sagara. Alaskar mengangguk, lalu mereka semua pergi dari tempat itu.

ASHILLA & ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang