"Santai aja kali, paling nih ya kalo ada setan yang gangguin kita, pasti setannya takut deh sama Lo..Karena Lo cuekin..hhaa"
Lanjut Naina sambil ngetawain Aldibar, karena jarang-jarang liat muka Aldibar yang kaya gitu
"Gue nggak takut" jawab Aldibar masih berjalan tanpa memperdulikan Naina
Naina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya masih dengan senyumannya yang percaya-percaya aja sama jawaban Aldibar
"KULKAS ITU"
Teriak Naina yang sudah berhenti berjalan sambil menunjuk ke arah belakang Aldibar yang tampak sepi
Dan tentu saja Aldibar terkejut karena ulah Naina, dengan cepat Aldibar melihat ke arah belakangnya
"BHUWAHAHAHAHAHA"
Ketawa Naina yang sangat puas kini terdengar karena melihat muka Aldibar yang jarang-jarang ada
"Ya ampun...kulkas si cuek, dingin, datar, muka yang nggak ada ekspresi nya sama sekali ternyata takut juga sama yang begituan" kata Naina masih dengan tawanya
Aldibar hanya cuek saja dan kembali memasang muka datarnya
"HIH"
Kali ini Aldibar yang teriak sambil menatap belakang Naina dan pura-pura mau lari
"AAAAAAA"
Teriak Naina dan langsung menubruk merangkul ngumpet di dada bidang Aldibar dengan kenceng
Ia paniknya bukan main. sedari tadi Ia ngetawain Aldibar, tapi Aldibar langsung teriak aja kaya gitu
Aldibar diem saja melihat Naina yang ketakutan di balik badan nya itu. Dalam hati puas banget bisa bales Naina
"NGGAK LUCU"
Naina melepaskan rangkulannya setelah ia memukul dada Aldibar
Mereka kembali melanjutkan jalan nya yang diisi dengan diem-diem an sepanjang jalan, sampai mereka jalan balik ke rumah pun masih sama
"Nai Aryan habis tawuran" Mulut Aldibar begitu mulus mengatakan itu
Naina menatap Aldibar sambil mengangkat alisnya terdiam sejenak. Masih mencerna omongan Aldibar
Aldibar hanya bingung saja melihat Naina menampilkan ekspresi seperti itu
Naina langsung saja mau masuk ke dalam rumah, Aldibar yang kaget pun langsung menarik tangan Naina saat baru satu langkah
"Kenapa?" Tanya Naina
"Ya Lo jangan langsung bangunin Dia cuma buat marah-marah doang" Jawab Aldibar datar
"Ya terus Gue harus gimana?..ngasih Dia semangat gitu biar Dia menang tawurannya?,....gila Lo" Saut Naina agak teriak dan mau masuk kembali
"Nai" Aldibar menarik tangan Naina lagi
"Apa?" Tanya Naina datar
"Gue nggak tau, ini urusan kalian..tapi seseorang nggak akan berubah cuma di bentak doang seharian atau di marahin setiap hari.." Ucap Aldibar santai
"Yahh..Lo sekarang bisa marahin Dia, tapi pasti besoknya orang tua Lo juga bakal marahin Dia, dan Dia bukannya sadar sama kesalahannya tapi malah melampiaskan dan menantang dirinya untuk ngelakuin itu lagi..hemm itu yang Gue lihat dari Aryan" Lanjut nya santai
Naina terdiam sejenak menunduk sambil mencerna ucapan Aldibar
"Terserah Lo ya..gue tau Lo pasti akan ngasih tau bokap nyokap Lo dengan alasan kebaikan bersama, Gue nggak bilang Aryan nggak salah, Dia bodoh karena habis tawuran. Tapi..yang Gue lihat Aryan sangat ketakutan saat Gue bahas soal ngadu mengadu, walaupun Gue cuma bilang mau ngasih tau ke Lo..dan saat Gue bahas soal orang tua nya Dia malah ngamuk.., Gue harap Lo cerdas ya, dari pada marah-marah lebih baik ajak bicara pelan-pelan...menyembunyikan rasa takut setiap hari itu sangatlah sulit" Dengan santai Aldibar langsung masuk ke dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldibar
Teen Fiction"Mulai sekarang...kalo ditanya sama orang-orang 'Lo pacaran ya sama Aldibar?'...Lo jawab iya aja" "Kenapa gitu?" Tanya Naina sambil tersenyum bingung menatap Aldibar "Kalo kamu mau...." "Mau nggak?" Lanjut Aldibar