Bagian 48

6 1 0
                                    

"AAAAAAAAA.......NAINA...AKHIRNYA LO NGGAK LUPA KALO LO BELUM LULUS"

Teriak Disa heboh yang melihat Naina berjalan memasuki kelas

"Hai.." Sapa Naina tersenyum dan langsung duduk di bangkunya

"Kangen...." Raya merangkul Naina dengan manja

"Sama..hhaa" Saut Naina

"Eh...Lo di hukum ya?, Kok nggak masuk tadi" tanya Raya yang sudah melepaskan pelukannya

"Iya...telat,," Jawab Naina

"Telat mulu Kayak punya suami" Saut Disa

"Naina punya suami?" Tanya Kania heboh

"Iya...Naina udah punya suami, Dia sebulan nggak masuk gara-gara mempersiapkan pernikahan nya"
Kata Disa tak kalah heboh

"Nggak usah buat gosip deh" Saut Naina

Disa hanya nyengir kuda saja kayak nggak punya dosa, padahal ia tau kalo Naina sangat rentan kena gosip-gosip. Dan Disa malah sengaja becanda kayak gitu

Tak lama mata Naina kini teralih pada sosok yang sedang berjalan memasuki kelas. Naina menatap Aldibar, Aldibar pun juga menatap Naina sekejap, setelah itu Aldibar langsung duduk di bangkunya

'Takkk'

Kini sentilan Satria mendarat di jidat Naina yang lebar, Satria dengan santai sambil minum membawa botol nya

"Aww...Satria sakit" Naina mengelus-elus jidatnya sabar

"WIH.........YA AMPUN NAINA MANTAN GUE AKHIRNYA SEKOLAH JUGA LO YA"

Teriak Dimitri yang tiba-tiba muncul dari belakang Satria, sama-sama memegang botol. Habis dari kantin pasti

Naina mendelik ke arah Dimitri, begitu juga dengan semua orang di situ

"Mantan..yang pernah Gue suka dulu, sekarang udah nggak...sekarang Gue suka nya sama Disa" Jelas Dimitri dengan lancar

"Ya ampun nih anak blak-blakan banget" Naina tersenyum heran menatap Dimitri

"Disa kode tu.." Ucap Kania tertawa jahil menatap Disa

"Jadian aja sih, udah.." lanjut Kania lancar

"Terima kasih Kania" Kata Dimitri sambil menundukkan kepala

"Sama-sama Dimitri" jawab Kania

Disa seakan kuping nya sudah merasa sangat panas mendengarkan semua itu. Ia hanya bisa pasrah dan diem










____________________













Sudah beberapa bulan Aryan dirumah sakit. Ia sekarang sudah bisa duduk dan jalan pelan-pelan

"Sarapan dulu Nak...."

Ucap Kirana yang berjalan sambil membawa nampan, Aryan langsung saja memposisikan duduk. Tapi Aryan malah merangkul Kirana dengan manja

"Ibuk nyuruh Sarapan..bukan peluk" Lanjut Kirana yang membiarkan Aryan memeluk dirinya

"Ibuk....Satria kok nggak ngangkat telpon Naina sih,,Dia tau nggak kalo Naina minta tolong jemput disini" Ucap Naina yang baru saja masuk

"Coba lagi aja...masih tidur mungkin" jawab Kirana

"Ini lagi...ngapain sih?..." Tanya Naina yang lagi duduk di ranjang Aryan

"Manja nya kumat pasti" lanjutnya

'Takkkkk'

Sentilan Aryan kini mendarat di lengan Naina, Naina meringis kesakitan sambil mengelus-elus bekas sentilan Aryan. Emang ringan tangan

AldibarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang