"Ngapain Lo berdua?.." Tanya Aryan
"Pulang Lo semua.....pake rangkul-rangkul segala, habis nyetak gol?" lanjut Aryan
"Nai Lo nggak papa?" Tanya Bastian khawatir
"NGGAK" Saut Aryan sudah di depan Naina
"Pulang" lanjut Aryan
Bastian menghembuskan nafas nya dan masih memaksakan tersenyum
"Nai..gue pulang dulu" Pamit Bastian
"Iya" jawab Naina yang pasrah di belakang Aryan
"Pulang Lo" suruh Aryan yang kali ini menatap Aldibar, setelah Bastian meninggalkan rumah
"Gue mau bicara sama Naina" jawab Aldibar
"Pulang" saut Aryan dingin
"Gue mau bicara sama Naina...Naina pacar Gue" ucap Aldibar jelas
Aryan membuka matanya lebar-lebar, dan matanya menatap Aldibar dengan entah apa itu tidak bisa di artikan
"Lo udah lulus??...masih sekolah kan?,,besok ketemu"
Ucap Aryan dingin, Aldibar menatap Naina dan Naina hanya memberikan kode agar Aldibar pulang saja
Aldibar langsung keluar meninggalkan Aryan dan Naina
"Kok cepet banget pulang nya?, Tumben" Tanya Naina
"Kenapa?, Kalo gue nggak pulang sekarang pasti gue udah punya ponakan" Saut Aryan
'Plakk'
Aryan merasakan panas di ujung bibirnya dan pipinya secara bersamaan
"Kakak nampar?" Tanya Aryan menatap Naina kaget
"Seharusnya Kakak nggak hanya nampar" Saut Naina dengan sorot mata yang tidak di sukai Aryan
Aryan semakin tajam menatap Naina dengan tatapan tidak suka
"Kakak tau kakak salah bawa cowok masuk ke rumah, memang kalo mau bicara mungkin bisa di luar karena ada Pak Anas juga..kakak minta maaf soal itu" Lanjut Naina
Aryan mengalihkan pandangan nya sambil mengeratkan rahangnya, cuma digituin sama Naina entah kenapa Aryan udah pengen nangis, mungkin ini pertama kalinya
Mungkin kalo Aryan digituin sama orang lain pasti Aryan bisa membalas berkali-kali lipat apa yang membuat dirinya sakit
Tamparan Naina memang tidak keras bagi Aryan, tapi yang menjadikannya sakit karena Aryan tidak bisa membalas tamparan itu dengan pukulan ke wajah orang yang telah menamparnya
"Aryan?" Panggil Naina
"Aryan" lanjut Naina
"Maaf" Saut Aryan tanpa melihat ke arah Naina
"Minta maaf kenapa?" Sedangkan Naina terus menatap Aryan
"Ucapan Aryan yang tadi ngatain" Jawab Aryan nggak jelas tapi Naina faham
Naina menghembuskan nafasnya panjang
Aryan ingin sekali menghilang sekarang, kenapa Naina kalau marah harus seperti ini, melihat wajahnya aja Aryan tidak bisa
"Sakit?" Tanya Naina sambil mengecek hasil karya nya di pipi Aryan
Aryan menggelengkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkan Naina
________________
"Nai"
Naina baru aja keluar dari toilet, tapi tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan nya dengan kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldibar
Teen Fiction"Mulai sekarang...kalo ditanya sama orang-orang 'Lo pacaran ya sama Aldibar?'...Lo jawab iya aja" "Kenapa gitu?" Tanya Naina sambil tersenyum bingung menatap Aldibar "Kalo kamu mau...." "Mau nggak?" Lanjut Aldibar