Happy Reading Minna!
"Nggak diangkat Sun, disini ngga ada jaringan" Ucap Sakusa kesal. Ia kembali memasukkan handphone-nya kedalam saku celana.
Sedangkan Osamu mencoba menoleh kesana kemari dengan tangan Suna yang setia menggenggam-nya, mereka memasuki wilayah yang penuh dengan pengunjung, mereka berdesak desakkan, Sakusa rela melakukan-nya demi mencari Atsumu.
Mereka semakin telat untuk melihat kembang api.
"Kak, kita nyari Atsumu nanti saja, kembang api-nya mau dimulai. Tenang aja kak, dia bakalan pulang kok, ayo Sam"
Sakusa hanya menganguk mengiyakan, ia mengekori kedua pasangan di depan-nya, menoleh sekilas kearah kerumuman tempat Atsumu menghilang.
'Kamu kemana sih Tsum?'
^^^
Atsumu menggenggam tangan Kita, menarik-nya kedalam pelukan, ia mengusap wajah-nya yang penuh air mata di ceruk leher Kita. Atsumu menumpahkan kekesalan yang ia pendam selama ini, atau sebuah penyesalan yang tergores di dalam relung hati-nya.
Kita hanya tersenyum, tangan-nya terhenti untuk membalas pelukan dari Atsumu.
"Kamu tahu nggak Tsum? Seseorang mungkin merasakan dingin-nya musim dingin, karena dia tidak memiliki kenangan yang hangat, Tsum" bisik Kita, membuat Atsumu semakin larut dalam tangis-nya "Kau tidak perlu merasakan apa yang aku rasakan dalam menghadapi mamaku Tsum"
"Karena kemungkinan aku akan bebas Tsum, jangan menangis" Kita melepas pelukan dari Atsumu, kedua tangan-nya mengusap wajah Atsumu.
Kita tersenyum manis kearah-nya, menggandeng tangan Atsumu dan berjalan melewati trotoar yang menghubungkan dengan area kembang api dimulai. Mereka berjalan berdua. Menatap langit yang dipenuhi bintang gemintang.
"Kita akan menonton-nya berdua disini Tsum"
"Kita-san" Panggil Atsumu.
Laki laki bersurai abu hitam itu menoleh dan tersenyum menyambut panggilan dari Atsumu.
"Ada apa Tsumi?" Tanya Kita lembut.
"Apakah kau benar benar mencintaiku?"
Three.. Two.. One..
Duar! Duar! Duar!
Tatapan mereka masih terpaku, saling menatap dengan iris mata yang begitu cerah terkena cahaya kembang api yang meledak indah di langit malam, bintang gemintang menyambut kembang api dengan kelap kelip mereka yang membaur indah.
Kita memalingkan tatapan-nya kearah langit, sebelum menjawab pertanyaan dari Atsumu, Atsumu turut menatap langit juga. Mereka berdua menonton pertunjukan kembang api dari trotoar pinggir jalan yang sepi.
Atsumu dapat merasakan genggaman Kita yang semakin kuat.
Ia menoleh kearah Kita yang masih menatap kearah langit. Wajah-nya bergerak maju, menempelkan bibir-nya yang tipis ke pipi dingin Kita.
'Aku benar benar menyukaimu Tsum'
Atsumu menjauhkan wajah-nya dari pipi Kita dan kembali menatap ke langit yang masih dipenuhi indah-nya kembang api di malam tahun baru ini.
"Tsum!!"
Panggil seseorang, mereka berdua menoleh kebelakang dan menatap sesosok yang dikenal Atsumu. Mereka terpaku. Sosok yang tidak diinginkan oleh Atsumu untuk datang disaat seperti ini. Sakusa.
Ia berjalan menghampiri mereka berdua, mendorong Kita hingga terjerembab kebelakang.
"Omi!!"
"Diam Tsum!"
Sakusa menarik kerah Yukata milik Kita dan tepat dihadapan wajah-nya, ia menggerampenuh emosi, tangan kanan-nya melayang mengenai pipi kanan Kita hingga lebam dan ujung bibir-nya mengeluarkan darah. Kedua bola mata Atsumu membulat. Menatap tidak percaya dengan perlakuan Sakusa.
"SAKUSA KIYOOMI!"
Sakusa berhenti melanjutkan tinju-nya, ia menoleh ke arah Atsumu, melepaskan kerah baju Kita dan melempar tubuh kurus itu hingga terbentur besi pagar.
Ia berjalan menghampiri Atsumu, menarik kerah yukata-nya, dan mencium bibir Atsumu dengan buas.
Kita hanya menatap hal itu dengan hati yang penuh sesak.
Suna dan Osamu datang dengan tergesa gesa, mereka berhenti dibelakang Atsumu yang tidak berkutik menerima ciuman dari Sakusa, ia begitu kehilangan kendali.
"Kita-san?"
Osamu melepas genggaman tangan dari Suna dan menghampiri Kita yang masih menyandar pagar besi dengan keadaan putus asa. Ia mengusap darah yang keluar dari ujung bibir Kita.
Suna menatap bingung kearah Sakusa yang tiba tiba marah seperti itu. Dan Atsumu mengeluarkan air mata-nya.
"Kak, Atsumu.." Ucap Suna.
"Ayo pulang Tsum" Potong Sakusa, pergi berlalu dengan menggendong tubuh Atsumu pergi dari tempat itu.
Atsumu menatap kebelakang dengan mata yang sembab, menatap tubuh Kita yang tidak berdaya terduduk di tanah dan balik menatap dirinya. Ia tersenyum dan melambaikan tangan kearah Atsumu. Atsumu tidak bisa membalas lambaian dari Kita, karena Sakusa membawa dirinya dengan langkah yang begitu cepat.
Osamu menatap kearah Suna.
"Rin, air mineral yang tadi masih?"
"Masih kok Sam" Jawab Suna, ia menyerahkan sebotol air mineral kepada Osamu, dan Osamu menerimanya.
"Kita-san habis ini pulang saja ya?" Ucap Osamu sambil memberikan air mineral kepada Kita untuk meminum-nya. Ia hanya menganguk pelan.
"Makasih ya Sam, Sun" Ucap Kita dan memasang senyum.
Mereka menganguk pelan dan membalas senyum dari Kita.
'Seberapa cepat malam berubah, Tsum?'
Jangan lupa tinggalkan Vote! Arigatou ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes 1 - ||AtsuKita||
FanfictionMungkin kalian pernah merasakan cinta lokasi? Dan pandangan pertama itu membawa sebongkah cinta yang menyakitkan, mengaliri nadi dan perasaan, mereka menyusunnya bagi puzzle di dalam relung hati. Namun, musim dingin penghancur segalanya. Karena musi...