Happy Reading Minna!
"Selamat ya teman teman, nanti kita bakalan ketemu lagi!" Ucap salah satu teman Kita, ia mengusap air mata yang mengalir diantar pipi-nya dan memeluk teman-nya satu persatu.
Kita menyambut pelukan hangat dari teman teman-nya, mengucapkan selamat dan memuji nilai yang diraih Kita, karena nilai-nya selalu sempurna disetiap mata pelajaran.
Acara ini akan segera berakhir dengan cepat.
Kita menatap Aran dengan senyum mengembang, sesekali mereka bertukar peluk hangat untuk menyalurkan kerinduan yang akan diukir beberapa tahun kedepan.
"Kerja bagus Shin" Ucap Aran.
"Ya, terima kasih"
^^^
Seluruh alumni IHS kelas 3 sebagian sudah meninggalkan sekolah, mereka saling melambai dan bertukar kehangatan kepada adik kelas, dan beberapa guru mereka. Tangis haru pecah menjadi satu mengisi suasana yang menyatu dengan kasih sayang, karena sudah menjadi kewajiban mereka membahagiakan para guru dan orang tua yang sudah mendidik mereka, dan mereka sekarang sudah menyelesaikan sekolah akhir. Dan menuju level yang tertinggi.
Kita berjalan perlahan keluar dari pintu keluar sekolah, menghela nafas-nya pelan, ia menatap kosong ke beberapa area sekolah bagian depan.
Atsumu tidak mungkin menemui-nya.
Kita memejamkan kedua mata-nya dan tersenyum getir. Mengingat kejadian di malam tahun baru itu, memang suatu hal yang mustahil untuk dirasakan kembali.
Kita kembali berjalan.
Namun, perasaan Kita kadang salah dan kadang benar.
"Kita-san!!"
Kita berhenti tepat di depan gerbang sekolah, ia ingin menoleh kebelakang, tetapi sesuatu menarik dirinya untuk tidak menoleh ke seseorang yang memanggil dirinya. Ia berfikir, apakah itu tipuan jiwa yang tersiksa? Atau hanya suatu khayalan belaka?
Atsumu berlari dengan air mata mengalir di sudut kedua mata-nya. Tepat berhenti dibalik punggung Kita, ia menundukkan wajah-nya dan menunggu Kita membalik tubuh-nya.
"Kita-san ini aku, Atsumu" Ucap-nya dengan mulut bergetar.
"Apakah ini bukan jiwaku yang tersiksa?" Tanya Kita pelan.
Atsumu melangkah maju, tangan nya merosot maju memeluk tubuh Kita kedalam dekapan-nya yang begitu hangat. Kedua bola mata Kita membulat seketika, ia dapat merasakan kehangatan yang menjalar di tubuh-nya, dan tangisan Atsumu yang terngiang di kepala Kita, seakan dia adalah memori penting di dalam hidup Kita.
"Maafkan aku Kita-san" bisik Atsumu pelan "Maaf, maaf, maafkan aku"
Kita masih diam terpaku mencerna perkataan yang diungkap dari mulut Atsumu sendiri, Kita masih belum berani untuk mencoba melihat wajah Atsumu. Ia ingin melihat wajah Atsumu sekali ini saja.
Kita menghela nafas-nya, membalik tubuh-nya yang masih berada di pelukan Atsumu. Ia dapat melihat Atsumu yang menangis sesenggukan. Tangan Kita mengusap air mata Atsumu, dan ia dapat merasakan, bahwa ini adalah Atsumu yang tidak bisa ia miliki hati-nya. Hanya raga-nya.
"Tsum, udah jangan nangis, kau tidak salah, tetapi aku yang salah mencoba menaruh perasaan yang tidak tepat" Kita melepas kedua tangan Atsumu yang melingkar di pinggang-nya "Dan sekali lagi ya Tsum, jangan simpan kalimat ini, tapi dengarkan saja"
Atsumu menatap Kita dengan bingung, dan ia tersenyum ke arah Atsumu.
"I'll love you forever, Tsum" Bisik Kita dan berlalu pergi meninggalkan Atsumu, ia berjalan melewati gerbang sekolah dan berhenti sejenak. Ia menoleh ke arah Atsumu dan tersenyum. Tangan-nya melambai.
"Aku titip payung ya Tsum, good bye"
Jangan Lupa Tinggalkan Vote! Arigatou^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Changes 1 - ||AtsuKita||
FanfictionMungkin kalian pernah merasakan cinta lokasi? Dan pandangan pertama itu membawa sebongkah cinta yang menyakitkan, mengaliri nadi dan perasaan, mereka menyusunnya bagi puzzle di dalam relung hati. Namun, musim dingin penghancur segalanya. Karena musi...