➢4

307 37 0
                                    

Happy Reading Minna!



Pagi ini mungkin pagi yang begitu buruk. Karena hujan turun begitu deras, membuat Atsumu malas turun dari kasur-nya. Sedangkan Osamu di bawah memakan onigiri buatan sendiri sambil berbalas pesan dengan Suna yang berada diujung Bogor.

Atsumu menatap langit langit bawah kasur Osamu yang bertempelan dengan poster serta tanggal tanggal yang ia catat sebagai tanggal yang penting, foto diri-nya dengan Osamu sewaktu masih di Junior School.

Atsumu beranjak dari kasur, melihat sekilas kearah meja belajar-nya. Boneka rubah yang selama ini hilang, kembali lagi duduk di meja-nya. Ia meraih jaket Osamu yang menggantung di kursi, berjalan keluar dari kamar dan mendapati Osamu yang masih menikmati Onigiri-nya.

"Hei, itu jaketku!" Teriak Osamu dari dapur.

"Pinjam sebentar" Balas Atsumu.

"..."

Atsumu mengambil payung dan memasang jaket-nya, berjalan keluar rumah menyusuri tiap jalanan yang basah oleh hujan. Udara begitu segar saat ini daripada biasa-nya, dan mungkin para angsa bermainan di kolam air mancur di taman. Tempat yang nyaman bagi Atsumu sejak kecil.

Cocok untuk menuang kekesalan-nya, dan sesuatu hal membuat batin-nya tertekan, tetapi Atsumu selalu berfikiran positif tentang diri-nya.

Pertama kali ia menemukan kolam air mancur itu saat ia berumur tujuh tahun, saat Osamu membentak-nya karena Atsumu tidak pernah mau membagi jajan dengan dia. Waktu itu, Atsumu langsung menangis dan berlari keluar rumah tanpa tujuan. Mama dan Papa pun kebingungan mencari diri-nya. Tetapi ia asyik dengan para angsa yang bermain main di atas kolam, anak angsa yang masih mungil turut mandi di dalam-nya.

Kali ini Atsumu berhenti di depan kolam tersebut. Atsumu memperhatikan angsa angsa yang bermain dengan air hujan, dan menyelam bersama pasangan-nya. Ia mendekati kolam dan memasukkan jari jari-nya ke dalam air. Membiarkan beberapa anak angsa mulai mendekati tangan-nya. Menggerogoti kulit tipis-nya sedikit demi sedikit.

"Tsum? Kau ada disini?"

Atsumu menoleh ke sumber suara, melihat sosok orang yang dikenal-nya datang menghampiri , sambil menenteng kantong berisi roti kering. Ia tersenyum tipis kearah Atsumu dan melirik ke tangan-nya.

"Ee.. kau nggak ada niatan tanganmu jadi santapan angsa kan?" Tanya Kita.

Atsumu meng-Eh kecil dan menarik tangan-nya dari dalam kolam, tertawa kecil dan membenarkan letak payung-nya. Ia menggaruk tengkuk-nya yang tak gatal, memperhatikan lawan bicara-nya yang selalu muncul seketika.

Membawa payung berwarna bening dengan hoodie dan celana hitam, di dalam hoodie juga ia memakai kaos hitam. Atsumu memperhatikan penampilan orang itu beda daripada di sekolah. Lebih santai dan begitu cocok dengan penampilan-nya. Atsumu menoleh sekilas ke arah angsa angsa tadi dan menatap Kita kembali.

"Bagaimana kau ada disini?" Tanya Atsumu mendekati Kita.

"Aah.. aku tidak sengaja menemukan anak angsa yang tersesat di pinggir jalan raya, jadi aku mengantarkan-nya kesini, dan ternyata induk-nya disini" Terang Kita.

Atsumu tersenyum tipis dan menatap kearah Kita, tulus.

"O iya Tsumi, eh Tsumu duduk di kursi itu saja yuk" Ajak Kita.

"Ah..ayo kesana aj-"

Srek

"Tsum, payungmu sobek"

Atsumu menoleh ke arah payung-nya dan menatap tak percaya. Ia menggeram dan mencoba memperbaiki payung milik-nya dengan mengaitkan kedua-nya yang sobek agar menyatu dengan benar. Tetapi tidak mungkin bisa, karena besi dari payung itu sudah patah, tidak kuat menahan angin.

'Aku baru ingat, Samu dapatin ini payung dari hadiah Beng-beng Valentine' Batin Atsumu.

Kita menyodorkan payung-nya untuk menutupi tubuh Atsumu dari hujan, dan menarik tubuh itu ke kursi taman. Untung saja kursi di taman ada penutup-nya, jadi tidak basah dan selalu kering, bagus untuk orang orang yang ingin berteduh.

"Maafkan aku, jadi merepotkanmu" Lirih Atsumu.

Kita hanya tertawa kecil menanggapi perkataan Atsumu dan ia menyodorkan satu bungkus snack kepada Atsumu.

"Ini Tsum, buat kamu"

"Beng beng? Kamu juga suka makan ginian?"

"Enggak, ibu ku tidak izinin aku makan snack"

"Kamu cuma makan roti dan kue?"

"Ya, begitulah" Jawabnya sedikit lesu.

"Kenapa?"

"Ibuku tidak mau nilaiku menurun karena snack"

Atsumu menaikkan alis-nya sebelah, menerima sebungkus beng beng dari Kita dan membuka-nya, memakan-nya, sambil memperhatikan para angsa yang ingin keluar.

"Boneka rubahmu"

Atsumu menoleh ke arah Kita.

"Lucu"

Sambil tersenyum tipis Atsumu menyisir rambut-nya ke samping, sekaligus membuang plastik bekas snack tadi.

"Kita, kamu kelas berapa?"

"kelas 3"

"Se-serius?" Tanya Atsumu gugup.

Kita menganguk dan tersenyum tipis kearah Atsumu.





'Mati'



Jangan Lupa Tinggalkan Vote! Arigatou^^

Night Changes 1 - ||AtsuKita|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang