➢25

181 23 0
                                    

Happy reading Minna!

Pembagian nilai. Sesuatu hal yang dinanti bagi setiap murid ataupun siswa setelah menimba ilmu cukup banyak dan diujikan untuk dinilai atau paham tidak-nya pada setiap orang.

Kita menatap tiap anak yang baru saja menerima hasil ujian mereka dan berbicara mengenai hasil mereka. Aran yang sudah mendapatkan hasil nilai-nya duluan, langsung duduk disebelah Kita dan tersenyum ke arah-nya.

"Aran-kun jadi langsung kuliah di universitas yang terkenal itu?" Tanya Kita.

"Jadi Shin, udah diterima"

"Wahh.. hebat ya, aku pasti menyusulmu" Ucap Kita sambil mengusap rambut-nya.

"Kita Shinsuke, silahkan maju kedepan" Teriak guru di meja depan, membuat Kita menoleh ke sumber suara, Kita pamit ke Aran untuk maju kedepan, dan dijawab angukan dari Aran. Kita berjalan penuh keraguan mendekati meja guru. Seseorang yang lebih tua dari-nya tersenyum ke arah Kita dan ia menyodorkan buku tebal dan besar yang menjelaskan hasil nilai milik Kita.

"Nilaimu begitu bagus, kami bangga pada tekadmu" Ucap laki laki tua itu dan tersenyum.

Kita menganguk dan membungkuk, membalas senyum laki laki tua itu. Ia kembali ke tempat duduk-nya dan masih saling diam dengan Aran.

"Kau tidak mengikuti acara perpisahan nanti?" Tanya Aran, Kita menoleh kepada-nya dan terdiam.

"A-aku mengikuti nya, setelah itu langsung pulang" Jawab Kita dan terkekeh.

"Syukurlah, rasanya tidak lengkap jika tidak ada dirimu di acara perpisahan nanti" Ucap Aran senang, ia menggaruk tengkuk-nya yang tak gatal dan menatap Kita yang hanya tersenyum tipis. "Setelah pembagian nilai nanti, kita langsung berkumpul di kelas untuk penutupan dan foto bersama, sehabis itu kita bisa langsung pulang, acara perpisahan masih besok pagi, jadi kita masih bisa bertemu, Shin"

"Aahh..kau benar Aran-kun, besok hari terakhir ku"

"Dan pertemuan terakhir" Ucap Aran sambil tersenyum lebar kearah Kita.

'Ya, kita pasti akan bertemu lagi'

^^^

"Tsum, nilai kau masih sama seperti dulu?" Tanya Suna saat duduk diatas meja milik Osamu.

Atsumu menatap geram kearah Suna yang dengan enteng-nya tersenyum mengejek kearah-nya, padahal nilai Suna lebih rendah dari dia dan Osamu. Osamu sedang memakan Onigiri yang ia beli di kantin, tidak melirik sedikit pun nilai nya yang sudah dibagi terlebih dahulu daripada mereka berdua. Suna memainkan handphone-nya.

Suara ricuh dari luar kelas masih beriringan mengisi koridor. Suara para wanita yang ingin melihat Atsumu semakin kencang suara-nya.

Atsumu tahu itu.

Ia sedang bosan meladeni para wanita sekarang, pikiran-nya sedang kacau sejak malam tahun baru kemarin. Dan kejadian itu selalu berputar putar di dalam otak-nya.

Atsumu menghela nafas-nya kasar, menenggelamkan wajah-nya kedalam kedua tangan yang terlipat.

"Tsum, ayo foto bareng sama sensei" Ucap Osamu menggoyang goyangkan tangan Atsumu.

"Iya sam" jawab Atsumu lesu.

Ia segera bangkit dari bangku-nya dan berjalan mendekati teman teman-nya yang sudah berkumpul dan bersiap untuk pengambilan foto. Atsumu berjalan dan berdiri di dekat Suna.

Mereka semua berpose formal, setelah itu pose bebas.

Ckrek!





Atsumu, Suna, dan Osamu berjalan menuruni tangga sambil menenteng nilai hasil ujian mereka. Saat dijalan Atsumu dikerumumi para wanita dengan membawa kamera masing masing, dan membawa kertas untuk meminta tanda tangan Atsumu.

Ia ladenin semuanya.

Sekarang ia berjalan gontai menuruni anak tangga, tidak fokus pada jalan yang ia lalui, Atsumu menabrak dada seseorang dan membuat-nya berhenti berjalan. Ia mengadahkan pandangan-nya ke atas, guna melihat sosok yang ia tabrak.

"Kak Sakusa? Kok bisa ada disini?" Tanya Osamu heran.

"Atsumu kayak-nya kecapekan, mau digendong Tsum?" Tanya Sakusa tanpa menjawab pertanyaan dari Osamu. Atsumu menggeleng, dan tetap meletakkan kepala-nya diatas dada Sakusa yang bidang.

Sakusa mengusap rambut Atsumu dan menata-nya, sesekali menghirup aroma shampo dari rambut Atsumu. Osamu dan Suna memilih duluan pulang, dan pamit ke Sakusa, ia hanya menganguk sebagai jawaban.

Dari anak tangga paling atas, Kita memperhatikan Sakusa yang merangkul tubuh Atsumu, membawa-nya pergi dari situ, sesekali ia tertawa dan tersenyum ke arah Atsumu yang letoy dan lesu.

"Itu Miya Atsumu kan? Dan siapa orang yang sedang bersama-nya?" Tanya Aran ikut berhenti dibelakang Kita.

Kita menghela nafas-nya pelan.

"Kekasih" Jawab Kita lirih.

"Anak dari Akademi Itachiyama? Hebat"

Kita melanjutkan berjalan-nya dan disusul Aran dari belakang. Ia menatap kosong ke tiap anak tangga.

Kita mencoba mengingat pertemuan pertama kali-nya dengan Atsumu yang membolos pada waktu itu, sebelumnya Kita baru saja meminjam buku Matematika di perpustakaan. Saat ia ingin kembali ke kelas, ia bertemu dengan Atsumu. Yang tertidur di tangga dengan lengan menutupi kedua mata-nya. Dan Kita berjongkok dihadapan wajah tampan Atsumu, Kita memperhatikan tiap lekuk wajah Atsumu yang indah diterpa cahaya matahari pagi. Senyum tipis terukir di bibir Kita, dengan sedikit bergetar menerima kenyataan.

Karena waktu tidak bisa diputar kembali, dan tidak bisa dibayar dengan masa depan, masa lalu sudah terlewat begitu saja. Dan kita tidak bisa membantah-nya dan membuang-nya dengan paksa. Mereka akan selalu menjadi bayang bayang setiap orang.

Kini Kita dan Aran berpisah di depan gerbang sekolah.

Kita kembali berjalan menuju rumah dengan perasaan campur aduk.

Semuanya akan dimulai esok hari.

Dan mungkin perasaan itu akan muncul di waktu yang tepat.







Jangan lupa tinggalkan Vote! Arigatou^^

Night Changes 1 - ||AtsuKita|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang