chapter 18

1K 96 24
                                    

Selang tiga hari berlalu, Xiao Zhan yang pergi tak kunjung kembali, semua tempat yang kemungkinan di kunjungi oleh pemuda itu sudah di datangi, namun hasilnya nihil, Xiao Zhan tak terlihat di manapun

Begitupun juga dengan teman-teman terdekat Xiao Zhan, ketika mereka di tanyai, mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama, 'Xiao Zhan tidak kemari'

Menghilangnya pemuda itu membuat Yibo kalang kabut, ia bahkan tidak berhenti seharipun mencari kekasihnya, perasaan bersalah menyeruak di hatinya, berkali-kali pria itu merutuki kebodohannya

Semuanya sangat mengkhawatirkan keaadan Xiao Zhan apalagi sang adik Xiao Lusi, dia tahu betul bagaimana kakaknya yang sebenarnya.

Saat ini semua orang berkumpul di mansion Xiao. Raut semua orang yang ada di sana terlihat sendu, khawatir, sedih semua itu menjadi satu, tidak ada tanda-tanda sedikitpun bahwa Xiao Zhan akan pulang

Ponsel pemuda itu terus mati dalam tiga hari ini, ribuan panggilan dan pesan juga tidak mungkin sampai pada empunya.

Terlihat di sana Lusi meraung dalam pelukan Ryan kekasihnya, berkali-kali sang kekasih merapalkan kalimat penenang, namun Lusi hanya menganggap angin lalu perkataan kekasihnya

"Tenanglah sayang, kumohon... jika terus seperti ini kau yang akan jatuh sakit" Ryan mengelus punggung sempit Lusi guna menenangkan gadis itu

"Ba- hiks bagaimana aku bisa tenang... kakakku sendirian hiks...  di luar sana, bagaimana jika terjadi hal buruk padanya, dia tak sekuat lelaki pada umumnya Ryan" dengan suaranya yang terbata-bata Lusi menjawab

Yibo yang tadinya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ia langsung berdiri menghampiri adik Xiao Zhan, membawa gadis itu dalam pelukan hangatnya, Yibo juga menyayangi Lusi seperti Xiao Zhan menyayangi gadis itu

"Lusi, maafkan gege... gege berjanji akan menemukan kakakmu" Ujar Yibo, terselip keraguan di dalam nadanya, Yibo sesungguhnya tidak yakin bisa menemukan Xiao Zhan, mereka bahkan baru menjalin hubungan, bagaimana ia bisa tahu kemana biasanya pemuda itu pergi jika tidak berada di rumah

Lusi mendongak menatap Yibo, "ge... ini bukan sepenuhnya salahmu, wanita jalang itulah penyebab utamanya" Lusi mengepalkan tangannya, dia bukan wanita lemah lembut omong-omong, dalam hatinya ia berjanji akan menghabisi kedua wanita iblis itu
.
.
.

Ketika suasana sedih masih menyelimuti mansion mewah itu, tiba-tiba terdengar langkah yang tidak asing dari sepatu pantofel yang beradu dengan lantai marmer

Semua orang yang berada di sana dengan cepat menoleh pada sumber suara itu. Benar dugaan mereka itu Xiao Zhan, orang yang mereka cari beberapa hari ini

Pemuda itu berjalan angkuh melewati mereka, namun sebelum itu Yibo menghentikan langkah Xiao Zhan dan langsung membawa pemuda yang berstatus sebagai kekasihnya ke dalam pelukan

"Sayang kemana saja kau" Yibo mengcek seluruh tubuh Xiao Zhan, takut-takut jika kekasihnya melakukan hal yang berbahaya pada dirinya, ya... Lusi yang memberi tahu pada Yibo jika kakaknya tidak sesehat penampilannya

Xiao Zhan tentu saja mendengar apa yang di katakan Yibo, tapi ia memutuskan untuk mengabaikan pria itu. Xiao Zhan melepaskan pelukan itu kasar

Pemuda itu menatap Yibo datar, dan yang dikatakan Xiao Zhan selanjutnya membuat semua orang yang di sana kaget luar biasa. "Jaga batasnmu, kau ini pelayan di sini, berani-beraninya kau memeluk majikanmu, orang rendahan sepertimu tak pantas bahkan hanya beradu tatap denganku"

Deg

Jantung Yibo seolah berdetak dua kali lebih kencang, bukan... bukan karena ia jatuh cinta, namun karena pria itu terkejut, Yibo bahkan mulai tidak mempercayai pendengarannya. Orang yang selama ini selalu mengatakan hal baik padanya, secara mendadak  mengatakan hal paling buruk yang pernah Yibo dengar seumur hidupnya

[✔]The Ceo and His BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang