chapter 22

1.1K 106 17
                                    

Pukul satu malam Wang Yibo baru saja memasuki flatnya, tubuhnya begitu lelah karena tadi ia harus lembur di pabrik. Pesanan melonjak drastis bulan ini, meski kelelahan ia cukup senang karena di berikan bonus yang besar oleh atasannya, setidaknya Yibo bisa menyimpan uang itu untuk keperluan lainnya.

Setelah memasuki kamarnya Yibo langsung menuju kamar mandi, Yibo memang tipikal orang yang tidak bisa tidur nyenyak dengan tubuh yang penuh keringat, maka dari itu ia memutuskan mandi dengan cepat

Yibo menyelesaikan mandinya 10 menit kemudian, ia mengeringkan rambutnya menggunakan handuk, setelah cukup kering Yibo berjalan gontai ke arah tempat tidurnya, dengan cepat ia membaringkan tubuh lelahnya, pria itu menengadah mentap langit-langit kamar

Ia memikirkan kembali kejadian yang di dengarnya siang tadi, sungguh hatinya merasa gelisah, ia takut terjadi hal buruk pada Xiao Zhan, pria itu berulang kali mengutuk dirinya karena meninggalkan Xiao Zhan begitu saja

Yibo menjambak rambutnya kasar kepalanya terasa berputar karena terlalu memikirkan banyak hal, tak ingin terlambat bekerja esok harinya, pria itu mulai menyamankan diri dan perlahan terlelap

Keesokan harinya, tepat pukul 7 pagi Haikuan sang kakak mengetuk pintu kamar Yibo, namun setelah mengetuk pintu selama beberapa kali Haikuan tak kunjung mendapat balasan dari dalam kamar

Tanpa menunggu lagi Haikuan membuka pintu kamar Yibo yang tertutup rapat, kamar itu gelap gulita karena tidak ada ventilasi di flat mereka, Haikuan menyalakan saklar lampu di dinding, setelahnya ia membawa tungkainya mendekat ke arah sang adik

Haikuan mendudukan dirinya di pinggir kasur Yibo, ia menggoyangkan bahu itu pelan namun tidak ada respon sama sekali, tidak biasanya Yibo seperti ini pikir Haikuan

"Yibo... bangunlah, ini sudah pagi kau harus bekerja bukan?" Haikuan menggoyangkan bahu Yibo lebih keras

"Yibo..." panggilnya lagi

Setelah panggilan ketiga Haikuan tidak juga mendapatkan respon dari sang adik, dengan cepat ia membalikan tubuh Yibo yang tidur membelakanginya

Mata Haikuan melebar karena terkejut, dahi Yibo mengkerut dalam ia juga meneteskan banyak keringat, bibir tebal itu bergetar hebat, tubuhnya juga menggigil kedingingan

"Yibo, Yibo... bangunlah dulu" Haikuan menepuk pelan pipi Yibo

Tak lama kemudian Yibo membuka netranya pelan, tidak disangka ia bergumam

"Xiao Zhan..." dengan suaranya yang merintih menahan sakit

Tentu saja Haikuan mendengarnya, ia membeku di pinggir kasur Yibo.

Langkah kakinya ia bawa keluar dari kamar sempit itu, pria dewasa itu menuju ke dapur dan kembali ke kamar Yibo dengan nampan berisi makanan dan obat-obatan

"Yibo kau harus makan dan minum obat" ujar Haikuan pelan

Yibo terbangun karena kakaknya terus-terusan memanggil namanya, ia bangun dengan pelan, Yibo merasaskan pening menyerang kepalanya yang mana membuat ia memegang kepalanya kuat-kuat

"Akhhh... sa-sakit sekali" ringisnya pelan

Haikuan meletakan nampan itu di sebelah Yibo, tanpa mengatakan apapun ia keluar meninggalkan sang adik yang sedang sakit, Yibo hanya menatap kakaknya sekilas ia sedikit heran kenapa kakaknya seolah tidak peduli padanya, biasanya Haikuan akan sangat khawatir jika ia sakit seperti ini, namun kali ini pria itu terlihat tidak peduli dengan adiknya

Karena tidak ingin berpikir terlalu keras, Yibo memutuskan untuk makan sedikit dan minum obat, kemudian ia melanjutkan tidurnya, ijin terlalu sering akan membuat gajinya dikurangi, Yibo tentu tidak mau hal itu terjadi

[✔]The Ceo and His BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang