chapter 4

1.5K 139 29
                                    

Beberapa hari ini di lewati xiao zhan dengan berdiam diri di rumah sakit sesekali ia pergi keluar dengan pengawal barunya wang yibo, setiap harinya xiao zhan dan yibo semakin dekat, xiao zhan tak menyangka di balik wajah dinginnya yibo adalah sosok yang hangat dia sangat memanjakan xiao zhan dan selalu menjaganya kemana pun ia pergi walaupun di rumah sakit tidak akan ada bahaya yang menimpanya karena tempat itu bukan medan pertempuran yang mewajibkan wang yibo untuk selalu di sisi xiao zhan 24 jam

Begitu juga dengan yibo dia semakin merasa cocok dengan pemuda manis ini, apalagi ketika dia tertawa benar-benar menggemaskan, tawanya bagaikan alunan musik klasik dengan nada yang lembut, awalnya yibo merasa xiao zhan sangat canggung di dekatnya, tapi seiring berjalannya waktu dengan gencarnya dia terus mendekati xiao zhan dan benar saja xiao zhan luluh bahkan ia tidak menolak kehadiran yibo sedikitpun seperti yang terjadi di awal-awal mereka bersama

Lebih tepatnya seminggu sudah terlewati xiao zhan di perbolehkan pulang hari ini, dia akan menempati mansion keluarga xiao, sebelumnya dia hanya tinggal berdua dengan ayahnya dengan puluhan maid yang bertugas di mansionya

Xiao lusi memutuskan untuk tinggal bersama xiao zhan di mansion, lusi berniat untuk melanjutkan kuliahnya di china begitu juga dengan kekasihnya ding ryan yang menemani lusi menimbah ilmu di negeri dengan julukan 'Fathetland' juga memutuskan untuk transfer ke kampus yang ada di negara tempatnya tumbuh besar.
.
.
.

"Ge kau sudah di perbolehkan pulang, dan sesuai yang aku katakan aku akan tinggal di sini dengan gege" senyum manis mengembang di bibir lusi kala berbicara dengan xiao zhan, senyum lusi selalu membuat dia merasa nyaman berada di dekat adiknya

"Ah benarkah? Akhirnya aku pulang, disini benar-benar membosankan, warna putih membuat ku sesak napas, kapan-kapan jika aku sakit aku akan meminta pihak rumah sakit menyediakan kamar dengan warna merah gelap dengan suasan layaknya alam baka seperti di rumah hahah" tawa mengalun seperti yang terjadi beberapa hari belakangan, xiao zhan sudah kembali ceria seperti sebelum-sebelumnya, bahkan rengekannya akan keluar jika dia tidak mendapatkan apa yang dia mau

Lusi mendengus mendengar xiao zhan ingin membuat rumah sakit dengan suasana alam baka kesukaannya itu, bahkan ketika lusi masih tinggal serumah dengan kakaknya dia jarang sekali mengunjungi kamar xiao zhan karena suasana kamarnya yang seperti tempat tinggal dukun, semua berwarna merah darah.
"Mn, kita akan kembali ke sanghai ge, dan berhenti mengatakan hal konyol, kau tak akan pernah menginap di rumah sakit lagi"

"Ah yibo ge dan kuan ge juga akan tinggal dengan kita, rumah pasti tak terasa sepi benar kan ge?"

Xiao zhan melirik ke arah yibo yang masih anteng di sudut ruangan, "yibo ge seorang yang pendiam lusi, jangan berharap rumah akan ramai karena dia hanya bicara dalam hatinya saja, sedangkan kuan ge dia hanya bicara melalui senyum 1000 wattnya" jelas xiao zhan

"Baiklah-baiklah, berhenti menggoda yibo ge, ayo cepat berkemas, jika terlambat pesawat tak akan menunggu ge"

"Yibo ge, kakiku masih lemas, gendong aku hng?" Rengek xiao zhan

"Kau hanya kelelahan bukan lumpuh" ujar yibo membenarkan alasan xiao zhan di rawat

Berbeda dengan perkataannya yibo malah dengan patuh membawa xiao zhan yang sayangnya super manja ini ke gendongannya, xiao zhan menyamankan kepalanya ketika merasakan hangatnya punggung sandarable yibo

Mereka bertiga keluar dari rumah sakit menuju ke bandara, yang lain tentu sudah pulang ke sanghai karena beberapa urusan bahkan haikuan sudah bekerja di perusahaan xiao dengan bimbingan langsung wang haoxuan
.
.
.

Mereka tiba di sanghai setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, yibo mengalami jet lag parah yang menyebabkanya harus memuntahkan isi perutnya

[✔]The Ceo and His BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang