"RAY!!!"
-
Kelopak mata yang semula tertutup itu, perlahan terbuka untuk menampakkan iris hijau gelap yang indah. Semua yang awalnya kabur, perlahan mulai terlihat jelas, termasuk sesosok pria tinggi dengan surai putih dan iris sebiru lautan, tengah duduk di sebelah ranjang yang ia pakai untuk berbaring.
"Hn...." Rintihan tak sengaja lolos ketika ia mencoba bangkit dari ranjang itu.
"Ray! Kau jangan banyak bergerak dulu," ucap pria yang bersurai putih itu, perlahan membaringkan tubuh Ray.
"Hgn..." Ray memegangi kepalanya yang terasa sakit, "aku dimana?" Tanyanya setelah rasa sakit di kepalanya sedikit reda.
"Rumah sakit," jawab pria yang sedari tadi bersamanya.
"Rumah sakit? Norman, kenapa aku bisa disini?" Tanya Ray sekali lagi pada Norman.
"Kau tadi pingsan, lalu aku membawamu kesini," jawab Norman.
Hening, cuma itu yang ada selama beberapa menit lamanya, sampai, salah seorang dari mereka mulai membuka suara.
"Jadi...Ray, kenapa kau merahasiakan semuanya? Kenapa kau tidak pernah mengatakan apapun padaku?" Pertanyaan itu berhasil membuat Ray kebingungan.
"Merahasiakan apa?" Bukannya menjawab, Ray malah melontarkan pertanyaan lain.
"Penyakit yang kau derita, aku tahu kau sudah lama mengetahui tentang penyakitmu itu, jadi kau tidak bisa menghindar dari pertanyaanku dengan balik bertanya 'apa maksudmu?'" ucap Norman dengan wajah khawatir sekaligus kesal secara bersamaan.
Ray menghela nafas berat, ia diam untuk beberapa saat, matanya ia tujukan pada mata lawan bicaranya, menatap iris biru laut itu lemah, ia juga mengukir sebuah senyuman pilu di bibir manisnya yang kini terlihat pucat.
"Untuk apa?" Ok, Ray benar-benar membuat Norman bingung sekarang.
"Maksudmu?"
"Untuk apa aku memberitahu penyakitku ini padamu?" Tanpa sadar setetes air mata meluncur dari mata indah Ray, membuatnya seolah bersinar.
"Karna kau sahabatku Ray!" Balas Norman.
"Jika kau benar merasa kalau kau adalah sahabatku, seharusnya kau sudah tahu mengenai penyakitku kan? Lagipula jika aku beritahu pun kurasa, kau tetap tidak akan peduli, karena yang ada pikiranmu hanya Emma. Kau bahkan hampir tidak pernah berbicara lagi denganku bulan ini," air mata lainnya kembali lolos dari mata Ray.
"Ray, itu sama sekali tidak benar! Aku tidak hanya memikirkan tentang Emma saja, tapi juga dirimu!"
"Benarkah? Aku sakit saja kau baru tahu,"
Norman kalah, ia sadar yang dikatakan Ray itu benar, ia sibuk memikirkan cara untuk menyatakan perasaannya pada Emma selama beberapa bulan terakhir. Sangking sibuknya, ia bahkan tidak sadar Ray, sahabatnya yang lain selain Emma, sedang mempertaruhkan nyawanya sendiri, tanpa seorang pun yang tahu.
"Ray...maafkan aku, aku benar-benar minta maaf," dapat terdengar semua penyesalan di suara Norman, Ray yang mendengarnya kembali tersenyum lemah.
"Ya...aku memaafkanmu, namun...kali ini....aku yang akan...meminta maaf padamu..." Suara Ray mulai melemah, bahkan nafasnya juga terasa semakin berat.
"Ma-maaf untuk apa?" Norman menggenggam tangan Ray, mencoba untuk menguatkan 'sahabatnya' itu.
"Untuk...semuanya....maaf jika aku...sudah menjadi saudara...sekaligus...teman yang buruk...untukmu...dan juga....ha......yang lainnya...." Setiap suara yang Ray keluarkan, terdengar semakin lemah setiap katanya.
"Kau tidak perlu meminta maaf, kau sempurna, kau adalah saudara sekaligus teman yang baik untuk semuanya, termasuk diriku," Norman memaksakan senyumannya, berusaha terlihat tegar di depan temannya yang berada di ambang kehidupan. Bertujuan untuk membantu temannya untuk tetap bertahan.
"Norman...."
"Ada apa, Ray?"
"Aku....mencintaimu,"
Itulah kata-kata terakhir Ray, sebelum ia menutup matanya, menyembunyikan iris hijau gelapnya yang sudah kehilangan cahayanya sekitar semenit yang lalu untuk selamanya.
"Ray? Bangunlah! Ray!!! Kumohon!! Bangunlah..." Air mata mengalir deras dari mata Norman, ia berdiri dari tempat duduknya, kemudian ia dekati wajah Ray dan mengecup kening temannya yang sudah tidak lagi bersamanya itu, "aku juga mencintaimu, Ray....."
//The End//
Gtw lagi pengen coba-coba bikin yang angst-angst gitu, tp aku ga dapet feelnya plis....

KAMU SEDANG MEMBACA
NorRay Oneshot
RomanceCuma kumpulan cerita random tentang Norman x Ray warning : -Top!Norman -Bottom!Ray -OOC -Cerita absurb -Bahasa baku ga baku (gmn gmn?) -Typo bertebaran -Jadi gini...jadinya gitu... [Karakternya bukan punya saya, karakter cerita disini punya Kaiu Shi...