Between Brothers

360 27 8
                                    

Request dari astawife_

Selamat menikmati ✨

⚠️Normal life!AU
__________

     "–Dia itu punyaku!"

     "Enak aja! Dia itu punyaku!"

     "Ya ampun pa, kedua putramu sampai segitunya gara-gara percintaan." Seorang wanita bersurai pirang pudar menuangkan kopi ke dalam cangkir suaminya.

     "Begitulah ma, masa muda, kayak kamu enggak pernah ngejalanin masa muda aja." Sang suami yang memiliki surai seputih salju hanya tertawa menanggapi ucapan istrinya.

     Sudah biasa bagi keluarga Ratri-Minerva untuk mendengar pertengkaran dari kedua putra keluarga itu. Di dalam perdebatan mereka pasti selalu saja menyebut nama seseorang. Nama itu adalah nama orang yang berhasil melelehkan hati mereka.

     "Oliver! Norman! Cepat turun anak-anak mama sayang! Nanti kalian bisa terlambat!" teriak sang ibu.

     Segera kedua putranya segera turun untuk sarapan. Sesekali mereka melanjutkan pertengkaran mereka di sela-sela waktu sarapan keluarga, namun selalu dihentikan sang kepala keluarga.

     Mereka berdua selesai dengan sarapan mereka, segera mereka berangkat ke sekolah. Jarak umur mereka hanya berbeda satu tahun, dan mereka berdua masih menginjak bangku SMA. Jadi mereka selalu pergi bersama ke sekolah.

     Di tengah perjalanan, mereka melihat dambaan hati mereka berdua. Segera mereka mendekati orang itu dan memanggil namanya. "Ray!" sahut mereka berdua secara bersamaan.

     Sang empunya segera menoleh ke belakang dan bertemu tatap dengan dua orang yang baru saja memanggilnya. "Norman? Bang Oliver? Kenapa?" tanya Ray kepada dua orang bersaudara itu.

     "Nggak ada! Anu, mau berangkat bareng nggak?" tawar Oliver sembari memeluk pinggang anak bersurai hitam legam itu.

     "Mending berangkat bareng aku aja yuk!" Norman menawarkan diri sembari memegang tangan kiri Ray.

     "Ah, mending sama abang aja yuk!"

     "Mending sama aku aja!"

     "Sama abang aja ya!"

     "Ga usah dengerin bang Oli, sama aku aja ya!"

     Norman dan Oliver saling melempar tatapan mengancam satu sama lain. Tanpa sadar orang yang sedari tadi mereka perebutan telah pergi meninggalkan mereka begitu saja.

     "Norman, bang Lemper, ngapain?" tanya seorang gadis berambut yang senada dengan warna jahe. Pertanyaan itu sukses membuat Norman dan Oliver berpaling kepada si pemilik suara.

     "Oh hai Em, ini kita lagi nemenin Ra– Ray mana?" Norman seketika memutar kepala ke sekeliling untuk mencari sang pujaan hati. Oliver pun demikian.

     "Buset ditinggalin!" Segera kedua kakak-adik itu pun berlari menuju sekolah.

     Emma yang tertinggal menatap mereka dengan bingung, tak lama, matanya segera membidik seseorang. "Gilda!"

     Norman dan Oliver telah sampai di gedung sekolah. Segera mereka berjalan menuju kelas mereka. "Bang, gua duluan ya! Mau ketemu ayank gua dulu," ucap Norman dengan PDnya sembari berlari menuju kelasnya yang kebetulan sama dengan Ray.

     "Cih, beruntung banget bisa sekelas sama ayank gua," decih Oliver yang tak kalah PD.

     Mata Norman segera tertuju pada seseorang yang tengah duduk membaca buku di kursi di sebelah jendela. Norman segera melangkahkan kaki menuju ke arahnya dan duduk di sebelahnya.

NorRay OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang