Note : Kalian bebas nganggap Ray cowo atau cewe.
Norman's POV
Seperti hari hari biasa, aku duduk di depan komputerku, melakukan pekerjaan ku seperti hari hari sebelumnya. Aku ingin segera pulang, dan memakan masakan istriku tercinta.
Jarum jam terus berdetak, hingga sampai pada saat yang ku tunggu tunggu, pulang.
Aku mulai mengemasi barang barang yang kurasa perlu ku bawa pulang. Setelah selesai mengemasi barang barang, aku beranjak dari tempat dudukku. Berjalan melewati beberapa orang, dan memberi salam perpisahan untuk hari ini.
Aku berjalan ke tempat parkir, di mana aku memarkirkan mobilku di sana. Sebuah mobil BMW berwarna putih terpampang megah di sana. Aku menaikinya dan kemudian mengendarainya menuju rumahku.
Sesampainya di rumah, aku menuruni mobil ku dengan sebuah senyuman lebar, tidak sabar mengisi perut ku dengan masakan istriku. Aku berjalan mendekati pintu rumah, ku tarik pintu itu dan berkata.
"Sayang aku pul--ang..." Aku terkejut. Ku lihat sekeliling ruangan, semuanya gelap, yang bisa ku lihat hanya sebuah meja makan, sepasang kursi dan sebuah lilin yang berada di atas meja.
'Sejak kapan nih meja di pindahin ke sini?' Batinku.
Aku mendekati meja itu dengan langkah perlahan, ku lihat ada secarik kertas di dekat lilin.
"Kertas apaan tuh?" Bisik ku.
Aku mengambil kertas itu, kemudian membukanya. Aku membaca kertas itu. Setelah membacanya, aku merasa sangat bahagia, senyum lebar ku ukir di wajahku.
Aku tersentak oleh suara langkah kaki, aku membalikkan badanku. Ku lihat Ray berjalan mendekat, dan berhenti tepat di depanku, ia memamerkan sebuah senyuman indah di wajahnya.
Aku langsung memeluk tubuhnya, kemudian ia membalas pelukanku.
"Kamu seneng ga?" Tanya nya."Aku seneng banget, sayang!" Jawab ku.
Ia menjauhkan diri dari pelukan kami, kemudian memegang kedua tanganku.
"Selamat sayang, bentar lagi kamu bakalan jadi ayah!" Ucapnya. Aku meletakan tangan kananku di pipi kirinya.
"Terima kasih sayang! Aku tidak sabar menunggu keluarga kecil ini lengkap." Kataku sembari mengusap pipi kirinya.
"Aku juga tidak sabar." Ucapnya, lalu ia pergi ke belakang.
Aku segera menahan tangannya, kemudian menariknya kebelakang, sehingga ia jatuh ke dalam pelukanku.
"Mau kemana?" Tanya ku padanya.
"Mau siapin makan malam buat suami ku ini." Katanya sembari mengelus pipi ku.
"Oh gitu ya, ngomong ngomong...boleh ku elus ga?" Pertanyaanku di balas anggukan kecil darinya.
Tanganku perlahan menyentuh perut Ray, aku perlahan mengelus perutnya sayang.
"Sekali lagi...terima kasih, sayang!" Bisikku di telinganya.
"Sama sama." Gumamnya dengan wajah memerah.
//The End//
Au ah gaje
Btw...kehabisan ide nih
Request dong
Hope you guys enjoy this story

KAMU SEDANG MEMBACA
NorRay Oneshot
RomantizmCuma kumpulan cerita random tentang Norman x Ray warning : -Top!Norman -Bottom!Ray -OOC -Cerita absurb -Bahasa baku ga baku (gmn gmn?) -Typo bertebaran -Jadi gini...jadinya gitu... [Karakternya bukan punya saya, karakter cerita disini punya Kaiu Shi...