Pernahkah kalian memakai google street view? Aku sering memakai itu untuk melupakan sebentar pahitnya dunia dan membayangkan bagiamana hidup di Amerika, Canada, Swiss, ataupun New Zealand sambil membayangkan bagaimana jika aku hidup disana. Bagaimana jika aku hidup di padang rumput dan mempunyai rumah kecil disana, serta pertenakan yang luas. Aku menyukai perbukitan dan padang rumput karena udara yang segar, kedamaian, serta pemandangan yang indah disana akan membantuku melupakan susahnya hidupku. Tempat favoritku adalah di New Zealand, tepatnya di pinggir kota Auckland, dimana disana terdapat banyak sekali padang rumput yang luas. Di Amerika aku lebih menyukai negara bagian Dakota Utara dan Selatan.
Oh, aku ingin tinggal disana. Tapi Erin kali ini malah mengajakku dan Ahmad ke pantai tepat satu minggu setelah ulang tahunnya atau 17 Juli 2015. Ia berumur 18 sekarang. Kami berangkat sehabis Dzuhur diantarkan oleh Om Adam menuju parangtritis.
Bermain di pantai adalah hal yang melelahkan bagiku, jadi aku dan Ahmad duduk di tepi pantai dengan bertelanjang dada sebelum menyeburkan diri ke laut untuk menghangatkan badan. Sementara Erin, ia langsung menceburkan diri ke tengah laut menggunakan baju renangnya. Kita hanya menyaksikan sambil meminum air kelapa dari buahnya langsung.
"Wow, gadis itu sangat pemberani," ujarku ke Ahmad.
"Ya, dia tak pernah kenal takut."
Kami bergabung bersama Erin setelah badan kami cukup hangat dan menghabiskan air kelapa. Kami bermain air, tak kenal lelah. Menabrakkan diri ke ombak yang besar, menceburkan diri, mencari kerang, atau sekedar saling mencipratkan air.
Hingga matahari hampir terbenam, kami bermain, tertawa bersama berbahagia berasama, dan tak kenal lelah. Langit masih ungu, tapi Erin masih bermain. Sementara aku dan Ahmad yang masih bertelanjang dada memutuskan menepi untuk beristirahat dan memakan mie gelas. Karena bosan menunggu, akhirnya aku tanpa sadar menggali lubang besar, mencari kepiting atau apalah untuk membunuh kebosanan.
Aku melihat ia menari. Erin menari, membentuk siluet yang indah di bawah langit ungu. Matahari yang tenggelam membuatnya indah, membentuk sebuah siluet yang sedang menari-nari. Berputar-putar, mengangkat tangannya ke atas, dan ia tertawa lepas. Berbahagia. Ombak mengiringinya menari. Seolah ingin menari dengannya, ombak membuat suara seperti musik. Aku mengamatinya lama. Terpaku. Terpesona olehnya. Angin berputar mengitarinya dan ikut menari dengannya. Pasir membentuk sirkus mengitarinya. Itulah yang kulihat. Seperti dalam lagu Bob Dylan yang liriknya:
Yes, to dance beneath the diamond sky
(Menari dibawah langit berlian)
With one hand waving free
(Dengan satu tangan melambai bebas)
Silhouetted by the sea
(Disiluetkan oleh laut)
Circled by the circus sands
(Dikelilingi sirkus laut)
With all memory and fate
(Dengan sebuah kenangan dan takdir)
Driven deep beneath the waves
(Terdorong jauh di bawah ombak)
Let me forget about today until tomorrow
(Biarkan aku lupa tentang hari ini dan besok)
Ya, itulah lagu Mr. Tambourine Man. Lagu yang Erin sukai. Mungkin ia sedang mengenang masa lalunya di sana. Mungkin ia sedang merasa bebas disana. Apapun yang ia rasakan, aku senang ia sedang melupakan dunia yang pahit ini. Aku senang ia merasa bebas.
"You like her, don't you?" ujar Ahmad tiba-tiba.
"Suka apa?"
"Maksudku kau naksir padanya kan?"
"Ya..., tapi aku bingung bagaimana membuka hatiku ke dirinya. Gimana kau tahu?"
"Tatapanmu terhadapnya adalah tatapan orang yang mengasihi, orang yang tak mau kehilangannya, orang yang menyayanginya.
"She's beautiful isn't she?"
"Yes, she is."
"Kenapa kau tak mengejarnya saja?"
"I can't, Aku tak bisa mencintainya. Aku hanya akan membuatnya sakit hati."
Ahmad terdiam, sepertinya ia tahu maksudku.
"Life is short bro, kejarlah ia sebelum kau menyesal. Lagipula ia mencintaimu, kau tahu? Tidak baik memedam rasa. Malah kamu akan semakin sakit jika kau tak jujur."
Lalu Ahmad meninggalkanku sendiri yang masih mengamati cakrawala yang cerah dengan matahari setengah tenggelam di ujung sana. Maafkan aku Erin, aku memang laki-laki lemah.
YOU ARE READING
Miracle do Exist
Teen FictionGavin adalah seorang pemuda yang sudah menyerah dalam hidupnya, sampai ia bertemu seorang gadis bernama Erin yang membuka matanya bahwa keajaiban itu ada.