Cp 4

30.1K 3.3K 87
                                    

"Welcome new world for me, mulai hari ini dan seterusnya bye bye dunia novel." Ucap Kean bersemangat

Sudah seminggu sejak Kean meninggalkan kota tempat terjadinya cerita. Dan ia sangat sangat bahagia dengan uang 5 miliar ini. Ahh,, nikmat mana lagi yang kau dustakan Keaann. Ia membeli apartemen mewah dengan pemandangan indah lalu alat lukis lengkap dan waw uangnya masih tersisa banyak.

Ting📩

Kean melirik ponselnya, ia malas membeli ponsel baru jadi dia hanya men instal ulang ponsel itu. Dia membuka pesannya,, ahh pesan dari pembeli lukisannya, yap, dia kembali menjual lukisan. Walau pembelinya tak seramai dirinya sebagai Leo. Dan beruntungnya Kean hanya anak yatim piatu sebatang kara seperti hidupnya dulu jadi tak ada yang perlu ia biayai.

😌 Drama Kecil 😌

🐼 :" Pelit!!"
Kean : " Apakah saya peduli ? Ohh,, tentu tidak."
🐼 :" sabar,, orang sabar punya pacar cogan."

😌Abaikan pembicaraan diatas😌

Kean lantas menemui sang pemesan dan bertanya, karna pemesan kali ini adalah VVIP dia memesan lukisan dengan keinginannya sendiri dan dilukis oleh Kean.

Mobil taksi yang ditahan oleh Kean membelah jalan raya. Lalu berhenti disebuah restoran ternama, wow... ia akan kaya kali ini.

"Permisi, saya mengambil pesanan meja atas nama Helios Lĕ Nereid." Ucap Kean pada respsionis lalu diantar ke sebuah ruangan di lantai 3

"Anjirr.. holang kaya neh,, sabilah gue pesen makanan mahal mahal." Batin Kean

Di dituntun dalam sebuah ruangan yang memiliki banyak bodyguard dipintu masuk. Seketika Kean berkeringat dingin, semoga saja ia tak berurusan dengan mavia, para readers aamiinkan dong.

Setelah masuk, nampak seorang pria berbadan tegap, rambut pirang berkulit putih agak kemerahan dan menyambutnya dengan tersenyum dan matanya membentuk lengkungan kebawah.

"Dengan Sir Keandran Amarylin ?" Tanya sang pria lalu mengangkat tangan tanda berjabat tangan disambut hangat oleh Kean

"Yes, I am. Apakah anda tuan Helios Lĕ Nereid ?" Tanya Kean gugup yang dijawab senyuman halus oleh Helios

Ia mencium aroma mint yang menggoda, ahh ia tidak pernah mencium aroma sememabukkan ini, bahkan ia melupakan gendernya sendiri karna aroma ini. ingatkan dia untuk menanyakan parfum pria dihadapannya.

"Bisakah anda langsung melukiskan disini ?" Ucap Helios dengan nada agak memelas

"Ekhem.. i..tu bisa saja tapi harganya.." ucap Kean dengan raut pura pura tidak enak.

"Ahh... tidak apa apa. Saya akan membayar 2× lipat dari perjanjian. Karna kedepannya saya akan sibuk ke rumah sakit, jadi saya menginginkan lukisannya secepatnya." Ucap Helios dengan senyuman memaklumi

"Ahh,, apakah tuan Helios sedang sakit ? Anda sakit apa? Saya bisa merekomendasikan obat obattan yang saya tau." Ucap Kean basa basi, biasalah meng akrabkan diri jangan sampai mereka jadi akrab lalu Helios akan menjadi pelanggan tetapnya, dia akan menjadi kaya jika menjadikan Helios salah satu sponsornya.

"Ahh,, tidak perlu repot repot Sir Kean."

"O..okey. Kita bisa memulainya Tuan?" Ucap Kean tidak tahan memecah kecanggungan. Untungnya ia selalu membawa alat lukis

Kean mengeluarkan seluruh alat lukisnya lalu merapikannya, ahh mungkin ini akan memakan waktu 2 hingga 4 jam. Semoga saja bisa cepat lebih dari itu.

"Kita akan menggambar sketsanya dahulu tuan."

"Okey,, saya akan menyebut dulu garis mukanya. Dia adalah laki laki, emm memiliki garis muka yang tegas dan lembut bersamaan. Rahangnya berbentuk V ahh tidak tidak pipinya agak bulat untuk ukuran pria."

I'm (not) figuran [{ M-preg}]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang