BUKAN UP!

7.4K 491 48
                                    

#Alasan author tidak up#

Bagi yang sudah tau siapa saia pasti konek lah...

Disuatu pagi yang cerah, nampak sesosok pria dan wanita berjalan dan sesekali tertawa. Mereka tak lain adalah Panpan dan Daifa. Mereka adalah sahabat semenjak embrio.

"Anjir! Jadi lu kuatnya berapa ronde?" Tanya Daifa yang otomatis mendapat geplakan dari Panpan

"Au ah... udah ganti topik, Babi!" Ucap panpan dengan wajah malu nya

Daifa yang tau sahabat nya itu ngambek lantas memeluknya dan mencium pipinya.

"Anjing! Lu kenapa cium gue woy!!" Teriak Panpan

"Supaya lu gak ngambek lagi." Kekeh Daifa

Mereka berdua pun bermain kejar kejarran (baca : Panpan mengejar Daifa untuk memukulnya). Daifa sesekali tertawa melihat temannya itu.

Deg!

Nampak sosok pria bersweater hitam berdiri melihat ke arah Panpan dengan sorot dinginnya.

"B..bang es?" Gumam Panpan

Daifa yang melihat panpan berhenti mengejarnya, menoleh melihat ke arah sahabatnya, okey ia tau sudah saatnya pergi.

"Pan! Tadi bunda telfon gue.. gue balik duluan yak!" Teriak Daifa
"Semoga lu gak di bdsm." Gerakan bibir Daifa yang membuat emosi panpan naik

Sebuah motor membelah jalan raya yang mulai padat, panpan yang duduk di jok belakang berkeringat bukan karna cuaca panas tapi karna sosok pria yang membawa motor sekarang.

"Emm... bang es kapan datang ?" Tanya Panpan ketika motor berhenti depan rumahnya

"Kemarin." Ucap sang pria yang disapa bang es datar

Gluk!

Panpan meneguk ludahnya kasar. Ia segera masuk dan bertemu bundanya, ia bersyukur bunda nya tidak ada acara di luar.

"Tante.. saya mau pinjam Panpannya bentaran, kan saya tidak lama lama disini jadi mau ajak panpan jalan jalan ke rumah lama." Ucap bang es

Panpan yang mendengar hal itu lantas menggelengkan kepalanya. Dengan sorot mata berusaha melarang sang bunda, tapi sang bunda malah mengiyakan. Okey, ia tak akan bisa jalan besok.

"Kamu suka sama Daifa ?"

"Tidak kok, gue dengan Daifa cuman temenan bang."

Kini mereka telah sampai di rumah lama. Rumah lama adalah rumah orang tua Panpan dulu sebelum pindah, rumah ini kini kosong yang hanya ditinggali Panpan sesekali dikala bosan dan ingin jalan jalan, rumah lama sendiri berada di kota sedangkan rumah mereka sekarang berada dikampung sang ayah Panpan.

Panpan kini terduduk di kursi ruang tamu dengan gugupnya. Pria yang sering disapanya bang es kini menatapnya.

"Hahh... kamu tau kan aku cemburu.." ucap pria itu lalu memegang tangan Panpan

Panpan yang mendengar nada lemah itu lantas tersenyum, bang es nya tidak marah. Ia menatap bang es nya lalu berdiri dan mengecup sekilas bibirnya.

"Gak pa pa.. gue dengan Daifa udah gitu dari dulu." Ucap Panpan lalu mencium bang es sesekali melumatnya

"Balik aja yuk. Atau beli gorengan dulu,, gue lapar." Lanjut Panpan

"Aku juga lapar." Ucap bang es lalu menarik Panpan hingga terjatuh duduk di pangkuannya

Deg!

Seseorang tolong pukul kepala Panpan sekarang, ia lupa bahwa bang es nya ini adalah orang yang sangean, salah satu buktinya kini ada benda keras berada tepat diantara dua bongkahannya, lantas Panpan mer orientasikan matanya mencoba berpikir.

"Kalau gitu ayok kita makan.. kita beli gado gado aja."

"Kamu tau lapar yang aku maksud." Ucap Bang Es lalu mencium tulang selangka Panpan dan tangannya menyelinap ke arah puting Panpan

"Eehh... g..gue-"

"Aku kamu pan!" Desis bang es ia kurang suka dengan gaya bahasa pacarnya itu yang agak toxic.

Bang es lantas menggendong Panpan ala koala menuju ke arah kamar Panpan. Panpan yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya pasrah saja, toh dia juga menyukainya.

.

.

.

.

.

Sebenarnya agak memalukan menulis cerita tentang diri sendiri🗿
Panpan adalah nama panggilan saya di rp jadi kalian taulaahhh okey..
Bagi yang kurang menyukai saya karna ini silahkan keluar. Saya lagi di fase ke bodo amatan.

Okey.. mungkin beberapa hari kedepan saya tidak akan up, lagi dilarang megang hp sama bang es dan hole saya sakit.

Sekian terima kasih🗿

I'm (not) figuran [{ M-preg}]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang