CEO's Room
Sebuah tulisan indah yang menempel indah dipintu yang memiliki ruang yang cukup besar di gedung perusaan itu. Nampak 2 orang pria duduk saling berhadapan. Salah satu dari mereka tak lain dan tak bukan adalah Leo dan Axel.
'Semua yang terjadi kemarin adalah aib.' Batin Leo
"Semua yang terjadi kemarin adalah aib bagi saya." Ucap Axel menatap Leo a.k.a Kean yang juga menatapnya
'Jadi, saya akan memberhentikanmu dan mulai sekarang kamu bukan sekeretaris saya.' Batin Leo
"Jadi, saya akan memberhentikanmu dan mulai sekarang kamu bukan sekretaris saya." Ucap Axel dengan nada yang mulai menekan
'Mulai sekarang jangan muncul dihadapanku, sebagai balasannya aku akan memberikanmu uang berapapun yang kamu mau.' Batin Leo, dan seperti tadi apapun yang Leo ucapkan dalam hati hampir sama persis yang diucapkan Axel. Karna Leo memiliki daya pikir yang kuat.
"Mulai sekarang jangan muncul dihadapanku, sebagai balasannya aku akan memberikanmu uang berapapun yang kamu mau." Ucap Axel lalu mengangkat kaki kaki kanannya meletakkannya di atas kaki kiri
Jika mengikut alur, disini Kean tak menerima bahkan berniat melaporkan pada polisi atas tindakan pelecehan sexual kalau Axel tak mau bertanggung jawab. Dan Leo masih mengingat persis, Axel mengatakan kamu bukan perempuan dan tidak mungkin hamil jadi jangan bersikap seperti botty pelacur. Tapi, di sini Leo tidak mungkin melakukan yang dilakukan Kean.
"Okey,, saya minta 5 miliar dan kita gak ada hubungan sama sekali, deal ?" Ucap Leo menaikan dagunya
Axel yang mendengar itu menaikkan salah satu alisnya, menatap Leo sebentar lalu mengangguk. Dia mengambil cek menulis nominal dan bertanda tangan. Lalu menyerahkannya pada Leo, dan sudah tentu Leo menerimanya dengan senang hati. Lalu berjabat tangan, kebiasaan abis menjual lukisan memberi cek lalu berjabat tangan dan pergi itulah Leo.
"Senang bekerja sama dengan anda." Ucap Leo lalu mengambil tasnya dan berjalan meninggalkan ruangan dengan terburu buru walau harus menahan perih di analnya
Lalu tak lama kemudia dia merasa ada yang memegang tangannya, diapun berbalik. Axel memegang tangannya lalu memberikan sebuah salep ?!!
"Maaafkan saya soal kejadian tadi malam, dan saya harap kita tidak memiliki dendam kedepannya." Ucap Axel menatap mata emerald Leo dalam dalam
Leo terdiam, adegan ini tak ada dalam novel ia tak cukup mempermasalahkannya, tapi Axelio Arundell dĕ Archturūs, sang male lead meminta maaf ? Bahkan dalam cuplikan novelnya saja Axel hanya meminta maaf sekali hanya SEKALI saja itupun pada Cecilia sedangkan sebelumnya tidak ada, bahkan ketika dia menyiksa orang dan orang tersebut tak bersalah dia tak MEMINTA MAAF. Leo melamun lalu dikejutkan dengan Axel yang memegang pundaknya.
"Kean ?"
"Eh.. eh,, maaf pak. Saya permisi." Ucap Leo lalu berjalan dengan tangan kanan yang memegang erat tasnya dan tangan kiri yang memegang erat salep.
Axel menatap punggung mungil nan tegap sekretarisnya itu yang perlahan lahan menghilang ditelan jarak, lalu dia mengalihkan pandangannya pada tangannya lalu tanpa disadari bibirnya tersenyum tipis.
"Sentuhannya hangat." Lirihnya lalu Axel menggeleng pelan karna ingatan akan kegiatan semalam merasuki kepalanya.
🌊Flash back onn🌊
⚠warning 18+ kalau tidak nyaman silahkan skip⚠
Axel saat itu merasakan panas ditubuhnya sehabis meminum kopi pemberian istrinya, badannya gelisah dan pen*snya mengeras. Nafasnya tersenggal senggal
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) figuran [{ M-preg}]
Fiksi RemajaWARNING!! BAGI YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH~ BAGI YANG FUJOSHI DAN FUDANSHI MARI MERAPAT~ ~~~ Leorio Indrawanto seorang mahasiswa tingkat akhir. Ia adalah seorang Fudanshi, dan untuk pertama kalinya dia membaca novel NORMAL. Karna hampir semua nov...