Mentari mulai bersinar dengan cerahnya, Kean yang terbaring kini mulai merasakan sesak diperutnya.
"Nih twins kok makin beret gue rasa." Batin Kean
Kean mengerjapkan matanya lalu melirik ke arah perutnya. Nampak sebuah tangan kekar melingkari perutnya, Kean menatap tangan itu sesekali mengerjapkan matanya.
1 detik
2 detik
3 detik
"Aaaaa.... Anjing!!" Teriak Kean lalu bergerak mundur hingga ia hampir terjatuh dari ranjang sebelum terjatuh tangan kekar itu menariknya dan merengkuhnya dalam pelukan
Kean terdiam mata abu abu gelap itu menghipnotisnya sejanak, rambut berwarna biru gelap agak panjang kini tertiup angin yang menembus jendela. Sedangkan sang pemilik manik abu abu itu kini mengeluarkan smirk-nya dan mengecup sekilas bibir Kean.
"Morning kiss, baby." Ucap Axel, yap pria yang memeluk Kean adalah Axel.
"K..kau kenapa ada disini?" Panik Kean, ia takut kakaknya Eleanor mendapati Axel
"Hm? Aku hanya ingin bersama ibu dari anak anakku, iya kan baby twins ?" Ucap Axel lalu mendudukkan Kean diranjang dan lalu mengecup perut Kean yang membesar itu
Lalu Axel turun dari ranjang, muka Kean langsung memerah sepenuhnya, soalnya Axel tak memakai baju dan hanya menggunakan celana pendek se betis. Dan aura dominannya membuat jantung Kean berdetak kencang.
"Aku akan masakin kamu sarapan." Suara Axel memecah lamunan Kean
"JANGAANN!!" Teriak Kean menghentikan Axel, Axel yang bersiap memegang gagang pintu kini terkejut.
Kean takut Axel bertemu Eleanor di lantai 1, Kean tau betapa bencinya Eleanor terhadap ayah biologis anaknya, ia tau perusahaan Eleanor ada di atas Axel, tapi jika 2 perusahaan raksasa itu saling bersiteru pasti banyak yang akan mengalami kerugian.
"Kamu kenapa hm?" Tanya Axel lembut dan heran
"Pokoknya kamu jangan keluar dari kamar ini!"
"Kamu kenapa, sayang?" Heran Axel lalu segera mendudukkan Kean di ranjang menenangkannya lalu segera keluar kamar
Kean berusaha menghentikannya, tapi ketika pintu terbuka nampak seorang pemuda mungil yang bersiap mengetuk pintu. Theo Andersoon, yang merupakan pria omega dan tangan kanan kakaknya Eleanor.
"Ahh.. Tuan Kean? Tuan Archturūs.. kalian di panggil Nyonya Eleanor di ruang makan." Ucap Theo formal
"Anjing!" Batin Kean menggerutu
Kean lalu turun dari ranjang perlahan lahan seraya memegang perutnya dari bawah, Axel yang melihat Kean kesusahan lantas membantunya turun dari ranjang. Setelah sampai didepan pintu kamar, Axel lantas kembali dan mengambil baju kaos berwarna abu abu gelap lalu memakainya. Kini ia menuntun tangan Kean walau Kean sendiri menolaknya.
"Gue bisa jalan sendiri." Akhirnya kata 'gue-loe' seorang Kean keluar setelah sekian lama terpendam
"Aku bantuin aja. Pasti baby twins tidak ingin jauh jauh dari ayahnya."
Kini mereka masuk kedalam lift lalu menekan angka 1, dan lift turun perlahan. Kini lift telah berhenti di lantai 1, nampak aura dominan menguar menekan pernafasan Kean, Kean mengeratkan genggaman tangannya pada Axel.
Nampak sosok 2 manusia berbeda jenis kelamin kini duduk berdekatan, bisa dibilang sang pria yang kini duduk memeluk sang wanita seraya menduselkan kepalanya di leher sang wanita.
"Ekhem!" Batuk Axel memecah adegan uwu namun menguarkan aura dominan menekan
Dua manusia yang tak lain adalan Eleanor dan Alxan kini menoleh. Alxan langsung mendatarkan wajahnya, seakan akan wajah polos tadi bukanlah dirinya, dan aura dominannya semakin menekan, Eleanor menoleh dengan tatapan yang sama 'datar', ia sudah cukup tertekan dengan ulah suami bejatnya ini seminggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) figuran [{ M-preg}]
Teen FictionWARNING!! BAGI YANG HOMOPHOBIC HARAP MENJAUH~ BAGI YANG FUJOSHI DAN FUDANSHI MARI MERAPAT~ ~~~ Leorio Indrawanto seorang mahasiswa tingkat akhir. Ia adalah seorang Fudanshi, dan untuk pertama kalinya dia membaca novel NORMAL. Karna hampir semua nov...