30. Memories

1K 74 12
                                    

Lini berjalan keluar dari kamar mandi menghampiri Zavier yang masih tidur dalam box bayinya.

"Belum bangun?" Tanya Nuca yang juga baru keluar dari dalam kamar mandi.

"Belum. Gak usah dibangunin deh, kasian. Nanti langsung bawa aja." Jawab Lini. Nuca mengangguk.

"Nanti mau aku temenin atau drop aja?" Tanya Nuca. Lini tampak berpikir sejenak.

"Kamu ada meeting gak di kantor?" Tanya Lini.

"Loh? Aku nanya kok malah ditanya balik toh?"

"Iyaa, Nuc. Aku maunya kamu temenin, soalnya takut Zavier gak mau dipegang Mbok Yah."

Nuca mengangguk.

"Yaudah, aku aja yang temenin."

***

"Lin, aku ke toilet dulu ya?" Pamit Nuca saat mereka akan memasuki studio DahSyat. Lini mengangguk.

"Bisa bawa tas sebanyak ini dan Zavier? Aku udah kebelet banget." Tanya Nuca.

"Bisa, tinggal jalan ke dalem dikit. Udah kamu ke toilet aja, nanti keburu ngompol!" Jawab Lini. Nuca mengangguk dan segera menyerahkan semua barang ke Lini.

Nuca berjalan cepat menuju toilet hingga tanpa sengaja ia menabrak seseorang.

"Aduh! Mas, jalan liat-liat dong!" Tegur seorang wanita yang ditabrak oleh Nuca.

"Eh, iya maaf, mba. Saya buru-buru." Jawab Nuca yang kembali melanjutkan jalannya menuju toilet.

***

Lini sedang menjalani briefing bersama dengan tim kreatif DahSyat. Sedari tadi, Nuca belum juga kembali dari toilet, sehingga Lini terpaksa briefing sembari menggendong Zavier.

"Iya, Lin. Seperti biasa, nanti kita akan ada beberapa games ya. Nanti juga ada bintang tamu lain, namanya Jasmine. Dia nanti yang akan jadi partner kamu untuk beberapa games hari ini." Jelas Andre, kreatif DahSyat.

Lini mengangguk.

"Ah, itu dia. Jasmine!" Panggil Andre pada seorang wanita cantik yang baru saja memasuki studio.

"Nah, Jasmine, kenalin ini Mahalini, dan Lin, ini Jasmine. Seperti yang tadi udah aku brief, kalian akan jadi partner dalam permainan hari ini ya." Jelas Andre.

Jasmine dan Lini kompak mengangguk.

"Hai, Jasmine. Aku Lini." Lini mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

"Halo, salam kenal. Aku Jasmine." Jasmine menyambut uluran tangan Lini.

Lini tersenyum dan mengangguk.

"Yaudah, aku tinggal dulu, ya. Kalian ngobrol-ngobrol dulu aja." Ucap Andre meninggalkan Lini dan Jasmine.

"Anak kamu, Lin? Namanya siapa?" Tanya Jasmine. Lini mengangguk.

"Iya. Halo tante, namaku Zavier." Jawab Lini sembari melambaikan tangan Zavier.

"Wah, lucu yaa masih muda udah punya baby." Ucap Jasmine tertawa.

"Lin, sorry, lama. Toiletnya tadi rusak, jadi aku harus cari toilet lain." Ucap Nuca yang baru saja datang. Lini mengangguk.

"Loh, mas? Yang tadi nabrak saya kan?" Tanya Jasmine. Nuca menoleh ke arah Jasmine.

"Loh, iya mbak. Sekali lagi maaf ya mbak. Saya tadi buru-buru."  Jawab Nuca merasa bersalah.

Jasmine tersenyum dan tertawa kecil.

"Gapapa, mas. Ya agak sakit dikit sih." Canda Jasmine sembari tertawa.

Nuca tertegun melihat Jasmine tertawa, perlahan Nuca tersenyum tipis. Senyum dan tawa itu, sama seperti senyum dan tawa Lyly. Tiba-tiba rasa rindu menyelimuti hati Nuca. Nuca rindu melihat senyum dan tawa Lyly.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang