04. Perubahan Kecil

2.2K 117 14
                                    

Setelah semalaman bercanda dan curhat dengan Ziva, pagi ini Lini bangun dengan perasaan yang jauh lebih baik daripada hari-hari sebelumnya. Lini tersenyum melihat Ziva yang masih terlelap di sampingnya. Lini mengikat rambutnya asal dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Sesampainya di dapur, Lini membuka kulkas dan mengecek bahan makanan apa yang bisa ia masak.

"Hmmm, udah waktunya belanja bulanan ternyata. Cuma bisa masak nasi goreng deh." Ujar Lini ber-monolog.

Lini mulai mengeluarkan bahan-bahan, memotongnya, dan membuat nasi goreng untuk ia dan juga Ziva. Setelah matang, Lini berjalan menuju meja makan untuk menyiapkan nasi goreng tersebut sekaligus membereskan sisa makanan semalam.

"Loh? Kok makanan semalem habis? Aku kan cuma berdua sama Ziva." Lini kembali bermonolog.

Tanpa ambil pusing, ia segera membereskan beberapa piring kotor bekas makanan semalam. Mungkin Ziva lapar saat ia sudah tidur jadi makanannya dimakan oleh Ziva. Itu yang ada dipikiran Lini saat ini.

"SELAMAT PAGI MAMA YINIIIII" teriak Ziva dari arah tangga yang membuat Lini terkejut.

"Ziv! Kayak di hutan aja teriak-teriak!" Tegur Lini. Ziva hanya tertawa.

"Ayo makan! Aku udah bikinin kamu nasi goreng." Lanjut Lini.

"Wahh. Tapi aku ada shooting hari ini, dan ini udah mepet waktunya, aku belum mandi. Boleh dibekalin aja ga?" Tanya Ziva mengeluarkan puppy eyesnya. Lini memutar bola matanya malas.

"Yaudah, kamu mandi aja sana. Aku masukin nasi gorengnya ke dalam kotak makan aja supaya kamu bisa bawa ke lokasi."

"Yeay! Makasih Mama Yiniii. Aku mandi dulu ya, nanti kalo Biel udah jemput suruh tunggu aja." Ziva berteriak girang, mencium pipi Lini sekilas dan berlari menuju kamar Lini untuk mandi.

***

"Ziv, Biel udah jemput!" Teriak Lini memanggil Ziva.

"Iya Mama Yiniii, bentar aku udah mau selesai" teriak Ziva dari atas.

Untuk hari ini, rumah Lini dan Nuca terasa sangat ramai karena adanya Ziva.

Tak lama, Ziva menuruni tangga. Lini segera menghampiri Ziva dan membenarkan sedikit baju Ziva yang terlihat berantakan.

"Aku kayak beneran punya anak deh!" Protes Lini. Ziva tertawa.

"Buruan bikin!" Ledek Ziva.

"Sinting!"

***

Hari ini, jadwal praktek Lini sedang off. Ziva sudah pulang sejak setengah jam yang lalu. Sementara Lini masih di luar menyirami tanaman di halaman rumahnya. Setelah selesai, ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

"Ya Tuhan!" Lini terkejut melihat ada seseorang yang baru saja keluar dari kamar tamu berpas-pasan dengan dirinya yang sedang berjalan menuju meja makan.

"Nuc? Kamu tidur disini semalem?" Tanya Lini.

Nuca hanya diam tidak menanggapi. Lini menghela nafas berat. Selalu seperti ini.

"Aku tadi bikin nasi goreng. Mau sarapan?" Tanya Lini.

Lagi-lagi tak ada jawaban dari yang ditanya. Nuca hanya berjalan menuju kursi di sudut meja dan duduk disana.

"Sebentar aku buatin kopi dulu, ya." Lini berlalu menuju dapur.

Sesaat kemudian ia kembali dengan secangkir kopi ditangannya.

"Hati-hati panas" ucapnya sambil meletakkan kopi tersebut diatas meja.

"Nuc? Mau sarapan? Aku siapin ya?" Tanya Lini hati-hati. Ia masih tidak seberani itu mengajak Nuca bicara sebenarnya.

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang